Tahukah Bunda kalau berpuasa punya manfaat menurunkan kolesterol? Ini dia alasan mengapa puasa bisa menurunkan kolesterol.
Puasa bukan hanya bermanfaat secara spiritual, melainkan terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan, termasuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, banyak penelitian yang telah mengungkapkan bahwa puasa dapat membantu mengatur kadar lemak dalam darah, mengurangi risiko penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan signifikan dalam proses metabolisme dan fisiologi seluler. Ketika tidak ada asupan makanan dalam jangka waktu tertentu, tubuh mulai menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak.
Hal tersebut tidak hanya berkontribusi pada penurunan berat badan tapi juga membantu meningkatkan kontrol gula darah dan melindungi jantung dari peradangan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat memperbaiki ritme sirkadian yang berperan dalam meningkatkan kesehatan metabolisme dan menurunkan risiko penyakit kronis.
Selain itu, puasa juga dikaitkan dengan penurunan stres oksidatif yang dapat membantu memperlambat penuaan serta menjaga fungsi otak dan daya ingat. Lalu bagaimana kaitan puasa dalam menurunkan kolesterol?
Mengutip dari Health Match, mari bahas di sini, Bunda.
Apa itu kolesterol?
Sebelum bahas mengenai pengaruh puasa terhadap kolesterol, pahami dahulu apa itu kolesterol dan fungsinya dalam tubuh. Kolesterol adalah zat mirip lemak yang diproduksi oleh hati dan juga ditemukan dalam beberapa makanan.
Ada dua jenis utama kolesterol, pertama adalah high-density lipoprotein (HDL). HDL bertanggung jawab untuk menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke hati, tempat kolesterol tersebut dapat dikeluarkan dari tubuh. Oleh sebab itu, HDL umumnya disebut sebagai kolesterol 'baik'.
Kedua, low-density lipoprotein (LDL) yang bertanggung jawab untuk membawa kolesterol ke sel. Kolesterol ini dapat terkumpul di dinding pembuluh darah Bunda, mengurangi aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Jenis ini sering dicap sebagai kolesterol 'jahat'.
Sementara puasa pengertian secara umum, di mana Bunda berhenti makan dan minum untuk jangka waktu tertentu. Puasa bisa berlangsung lama atau sebentar atau dapat juga terputus-putus.
Misalnya saja, puasa Ramadhan di Indonesia berlangsung kurang lebih 13 jam tidak makan dan minum. Ada pula yang berpuasa 16 jam sehari. Intinya, berpuasa berarti membatasi asupan makanan selama periode yang ditentukan yang ternyata berpengaruh sekali terhadap kolesterol Bunda.
Bagaimana puasa memengaruhi kadar kolesterol?
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Sebuah penelitian menemukan bahwa berpuasa minimal 12 jam, tiga kali dalam seminggu, selama enam minggu dapat membantu menurunkan kadar LDL secara signifikan dan meningkatkan HDL.
Peningkatan kadar HDL sangat penting karena jenis kolesterol ini berfungsi untuk mengangkut kelebihan kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk dibuang. Selain itu, tinjauan terhadap berbagai penelitian puasa di 2015 menemukan bahwa metode puasa selang-seling (alternate-day fasting) yang berlangsung antara 3 hingga 12 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar 10 persen sampai 21 persen dan trigliserida sebesar 14 persen hingga 42 persen.
Pada uji coba puasa yang berlangsung lebih lama, yaitu antara 12 hingga 24 minggu masih menunjukkan efek positif serupa dengan penurunan kolesterol total sebesar 5 persen sampai 20 persen dan trigliserida hingga 50 persen. Namun perlu dicatat bahwa setiap penelitian memiliki definisi puasa yang berbeda sehingga hasilnya dapat bervariasi.
Selain itu, belum ada kesimpulan pasti mengenai durasi puasa yang paling optimal untuk mencapai efek penurunan kolesterol yang maksimal.
Cara memantau kadar kolesterol selama berpuasa
Untuk mengetahui apakah puasa benar-benar membantu menurunkan kadar kolesterol, Bunda dapat melakukan pemeriksaan darah yang disebut profil lipid. Pemeriksaan ini dilakukan setelah berpuasa semalaman untuk memastikan hasil yang akurat.
Ini juga membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kolesterol LDL karena perlu dihitung dan dapat memberikan hasil yang menyimpang jika dihitung setelah makan. Profil lipid mengukur beberapa parameter penting dalam darah, yaitu:
- Kolesterol total: Jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah.
- Kolesterol LDL: Disebut juga kolesterol jahat karena dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Kolesterol HDL: Kolesterol baik yang membantu menghilangkan kelebihan kolesterol dari darah.
- Trigliserida: Jenis lemak dalam darah yang jika terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.'
Untuk melihat dampak jangka panjang dari puasa terhadap kadar kolesterol, Bunda bisa melakukan pemeriksaan profil lipid sebelum memulai puasa sebagai data awal. Kemudian mengulang tes setelah beberapa minggu atau bulan menjalani puasa.
Dengan cara tersebut, perubahan kadar kolesterol dapat terpantau dengan lebih jelas.
Jangan hanya mengandalkan puasa namun tetap mengonsumsi makanan berlebihan atau tidak sehat. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol tetap sehat selama Ramadhan.
1. Mengurangi asupan lemak jenuh dan trans
Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging berlemak, dapat meningkatkan kadar LDL dalam darah. Sebaiknya gantikan dengan lemak sehat yang berasal dari ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, saat sahur maupun berbuka puasa.
2. Meningkatkan konsumsi serat
Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapannya di usus. Sumber serat yang baik termasuk oats, pektin dari buah-buahan, serta psyllium yang ditemukan dalam beberapa sereal dan suplemen.
3. Mengonsumsi makanan kaya lemak sehat
Mengganti lemak jahat dengan lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon dapat membantu meningkatkan kadar HDL dalam darah.
4. Tetap olahraga secara teratur
Aktivitas fisik seperti berjalan, jogging, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan jumlah reseptor LDL di hati. Ini berperan dalam menghilangkan kolesterol jahat dari darah. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan kadar HDL yang membantu membersihkan kolesterol dari pembuluh darah.
5. Berhenti merokok
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat penumpukan plak kolesterol. Dengan berhenti merokok, Bunda dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Puasa telah terbukti memiliki efek positif dalam menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengubah metabolisme tubuh, mengurangi kadar LDL, meningkatkan HDL, serta menurunkan trigliserida. Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi metode yang efektif untuk mengontrol kadar lemak dalam darah, terutama jika dilakukan secara konsisten dalam jangka waktu tertentu seperti bulan Ramadhan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)