Tips Gaya Fashion Murah Pakai Bahan-bahan Bekas

1 month ago 6

Kids's fashion, cute little girl dress hanging on wooden stick over blurred cloth shop background Tips Gaya Fashion Murah Pakai Bahan-bahan Bekas/Foto: iStock

Jakarta, Insertlive -

Fashion adalah gaya berpakaian seseorang yang digunakan sehari-hari atau pada acara tertentu oleh seseorang dengan tujuan menunjang penampilan. Biasanya, fashion sangat erat hubungannya dengan gaya hidup seseorang di mana mereka dapat dinilai dari cara berpakaian.

Seiring berjalannya waktu, fashion menjadi gaya hidup seseorang yang bisa menunjukkan dan menentukan soal status sosial di masyarakat. Adapun fashion sendiri bukan hanya mencakup pakaian saja, namun dari gaya rambut juga aksesori seperti tas.

Tas bisa menjadi aksesori dalam bergaya meski tak melulu harus memakai barang-barang branded senilai jutaan rupiah. Salah satu yang menarik adalah tas yang memanfaatkan bahan-bahan daur ulang bekas.


Liputan InsertLive dalam kolaborasi TACO X RAJOET.Liputan InsertLive dalam kolaborasi TACO X RAJOET./ Foto: Dok. Istimewa

Brand UMKM tersebut memanfaatkan plastik LLDPE seperti plastik kemasan yang agak lentur untuk diolah, dileburkan, dan dibuat menjadi tas.

"Kalau dilihat (bentuk tas) satuannya memang setipis ini dan dibikin kayak plastik gulung lalu dipotong. Kita bikin cetakan kayu sesuai tasnya terus nanti dianyam," kata Felicia Ng, salah satu pemilik dari Rajoet.id pada InsertLive ditemui di IDD PIK 2, Kamis (10/10).

Felicia pun memanfaatkan komunitas ibu-ibu Jawa Timur untuk membantunya membuat anyaman tas. Para ibu itu bekerja demi menaikkan standar hidup untuk membudayakan tradisi serta budaya menganyam.

"Kita mau memberdayakan ibu-ibu pengrajin di Jawa Timur untuk menaikkan standar hidup mereka. Karena pertamanya adalah tradisi dan budaya menganyam, ya. Jadi, nggak bisa dipungkiri tas anyaman itu sudah lama sekali ya, turun temurun. Tapi kita mau menginovasi, mengembangkan, supaya orang-orang itu suka dan mau pakai barang sustainable," kata Felicia Ng.

"Karena itu kita mau buat yang unik, cantik, dan bisa tahan lama. Nah, penganyam kita itu mereka rata-rata ibu rumah tangga yang memang, buat tambahan lah ya. Karena memang mereka nggak bisa mengharapkan seratus persen bertani, karena tergantung musim, kadang nggak bisa panen kan. Terus juga pengen jaga anak. Jadi mereka memang buatnya di rumah, jadi sambil jaga anak, sambil buat tas ini," sambungnya.


"Nah contoh, nih, kalau tas sehari itu per ibu, mereka paling bisa bikin dua tas. Karena kan kalau nggak kepotong-potong itu 4-5 jam bikinnya. Tapi kan kadang anak mau tidur, mau apa, jadi kita juga menyesuaikan dengan mereka juga ya di sana. Kalau untuk pengrajin kita ada puluhan sih, dan kita juga melakukan training ya. Karena tetap berinovasi lah ya, seperti TACO kan juga suka berinovasi ya, makanya kita berkolaborasi," paparnya lagi.

"Kita itu memang ikutin dari Indonesia Design week ini. Jadi memang dia itu kolaborasi dan kreativitas. Jadi, memang yang kita lakukan selama di Indonesia Design Week ini benar-benar kolaborasi. Nggak cuma sama Rajoet, tapi kita juga ada undang kolaborasi sama arsitek muda Indonesia untuk mereka rising juga nih sama nih temanya juga inspirasi yang gimana caranya membuat semangat perubahan positif melalui desain. Itu nanti di minggu depan," kata Senior Manager of Experience Center & Relationship Management TACO Emeralda.

(dis/fik)

Tonton juga video berikut:

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online