TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengumumkan program sarapan gratis yang digagasnya batal atau tidak jadi diterapkan. Hal ini ia sampaikan seusai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Balai Kota Jakarta sore ini.
Pramono menjelaskan nantinya anggaran dari program tersebut akan dialihkan ke dalam dua program lain. “Sarapan pagi yang dulu pernah kami gagas nanti akan diubah programnya menjadi apa dan apa, yang pertama adalah untuk perbaikan kantin-kantin yang ada di sekolah-sekolah,” ujarnya kepada awak media di depan kantornya, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan penjelasannya, program renovasi kantin sekolah-sekolah di Jakarta tersebut diharapkan dapat membantu keberjalanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat, yakni sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Walaupun pasti Badan Gizi sudah merencanakan semuanya, tetapi ini akan lebih memudahkan di lapangannya, terutama di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dadan Hindayana mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin dengan Pemprov Jakarta. Dia berujar percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditargetkan pemerintah bisa tercipta dari kesepakatan tersebut.
Dadan menyebut, secara keseluruhan, pihaknya berencana membangun 791 SPPG di Jakarta. Sementara ini, sudah ada 33 satuan yang beroperasi dan 17 lainnya diwacanakan akan diresmikan 17 Maret mendatang. “Dan Alhamdulillah percepatan ini akan bisa dilakukan dengan kontribusi dari pemerintah Provinsi Jakarta, di mana salah satu kendala yang paling besar di dalam pelaksanaan program makan bergizi adalah selain anggaran dan SDM adalah infrastruktur,” ujar Dadan.
Adapun, sebagian lain dari dana yang tadinya dianggarkan untuk program sarapan gratis juga akan dialihkan untuk menambah kuota beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pramono menilai untuk saat ini nilai manfaat dari program tersebut lebih tinggi bagi masyarakat Jakarta. “Dari 520 ribu (penerima), kami telah memutuskan dengan pengalihan ini menjadi 705 ribu yang akan diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Pengalihan anggaran juga akan digunakan untuk penambahan kuota Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Pramono mengatakan akan ada 15 ribu penerima manfaat KJMU di tahun ini.
Pramono menargetkan sebanyak 705 ribu KJP dan 15 ribu KJMU tersebut dapat dibagikan sebelum lebaran atau Hari Raya Idulfitri 2025. “Mudah-mudahan dalam Maret ini akan terselesaikan. Paling lama April,” kata dia.
Program sarapan bergizi gratis mulanya adalah program yang masuk dalam janji kampanye Pramono Anung-Rano Karno. Pramono sempat menyebut bahwa progam tersebut bukan dimaksudkan untuk menyaingi program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah pusat.