Viral Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi di Jakarta, Salah Satunya...

3 days ago 9

//195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg Viral Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi di Jakarta, Salah Satunya.../Foto: iStock

Jakarta, Insertlive -

Perubahan iklim memberikan dampak yang semakin nyata di banyak lokasi, termasuk di Jakarta. Salah satu contohnya adalah wilayah pesisir Jakarta Utara mengalami penurunan tanah yang sangat besar akibat fenomena ini.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan hal ini saat melaksanakan kunjungan ke Tanggul Pantai Muara Baru pada Senin (4/11).

"Bisa dilihat teman-teman, tingginya permukaan air ini sudah lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah yang di sana," ujar AHY saat kunjungan tersebut.


mengungkapkan bahwa Muara Baru adalah salah satu daerah yang mengalami penurunan tanah yang paling serius, dengan laju mencapai 10 cm per tahun. Dengan kondisi ini, ia memperkirakan bahwa dalam 10 tahun, penurunan tanah di Muara Baru akan mencapai 1 meter.

Ia mengungkapkan bahwa penurunan tanah ini akan sangat memengaruhi sekitar 20 ribu masyarakat yang tinggal di daerah itu. Dampak nyata yang sudah dirasakan adalah munculnya banjir rob.

AHY menyatakan bahwa pembangunan tanggul bisa menjadi solusi, tetapi sifatnya hanya sementara. Dia menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memikirkan solusi jangka panjang terkait fenomena penurunan tanah ini.

Kondisi di Belahan Dunia Lain

Kendati demikian, dampak perubahan iklim telah mengungkap sejarah manusia di Bumi, di mana sebuah "dunia lain" yang terletak di bawah es telah ditemukan.

Tanda "kiamat" terkait pemanasan global ini muncul karena pembakaran bahan bakar fosil, yang menghasilkan karbon dioksida serta gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Ini menyebabkan suhu Bumi meningkat, mengakibatkan pencairan es yang terjadi selama beberapa dekade terakhir.


Arkeolog berhasil menemukan bukti kehidupan manusia yang telah ada selama berabad-abad. Salah satu penemuan yang menarik adalah jasad manusia yang terawetkan selama ribuan tahun, dikenal sebagai Otzi, yang ditemukan di pegunungan Alpen pada 1991.

Material yang ditemukan di sekitar Otzi bisa diteliti secara langsung karena proses pengawetan yang dilakukan. Tanpa pengawetan, material organik yang ada akan segera membusuk. Ini termasuk serat tanaman, kayu, dan kulit.

Temuan ini mengarahkan para ilmuwan pada periode Neolitikum di Pegunungan Alpen dan membuka bidang baru yang disebut arkeologi bongkahan es.

Di samping itu, para arkeolog juga menemukan jejak manusia yang terkubur ribuan tahun lalu melalui penelitian bongkahan es dan material yang diambil dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia.

Salah satu contohnya adalah penemuan bukti bahwa manusia telah berburu dan menggembalakan rusa kutub sejak 6.000 tahun yang lalu.

Temuan ini berasal dari terowongan sepanjang 70 meter yang diukir dalam lapisan es Juvfonne di Norwegia. Banyak artefak kuno kini terlihat karena mencairnya lapisan es, dan artefak tersebut berkaitan dengan perburuan hewan besar.

Temuan lainnya terjadi di Pegunungan Rocky pada tahun 2007, di mana arkeolog Craig Lee menemukan artefak di lapisan es tertua yang pernah ada, yaitu sebuah alat untuk melempar anak panah atau lembing. Bagian poros depan alat tersebut terbuat dari kulit pohon birch muda dan diperkirakan berusia 10.300 tahun sesuai penanggalan karbon.

(zalsabila natasya/dis)

Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online