Jakarta -
Perubahan saat hamil memang bisa terjadi karena adanya peningkatan hormonal. Bahkan, ada kondisi viral wajah bumil berubah saat hamil. Hmm, kira-kira kenapa ya, Bunda?
Berbagai perubahan saat kehamilan mungkin Bunda alami meski sebagian ibu hamil kerap tak memperhatikannya secara detail. Meskipun normal, sering kali hal tersebut membuat para bumil perlu beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Salah satu dari banyak perubahan tersebut yakni adanya perubahan kulit seperti munculnya jerawat, bintik hitam, dan stretch mark. Sering kali, ibu hamil juga merasakan kulitnya tampak lebih bersinar, pipi kemerahan, dan rambut berkilau, seperti dikutip dari laman Hopkins Medicine.
Perubahan tersebut memang wajar terjadi ya, Bunda. Biasanya, peningkatan aliran darah dan produksi minyak merupakan faktor yang membuat hal itu terjadi. Misalnya saja untuk kulit ibu hamil yang tampak bersinar biasanya perlu dibayar dengan harga mahal karena di satu sisi ada juga peningkatan produksi minyak yang cenderung menyebabkan jerawat.
Tak hanya itu, kemunculan bintik hitam yang mengganggu juga kerap membuat ibu hamil tidak percaya diri selama kehamilan. Belum lagi, adanya stretch mark di bagian perut saat hamil membuat bumil makin minder. Meskipun sebenarnya, kondisi tersebut akan memudar seiring waktu dan iritasi yang ada bisa dikurangi dengan pelembap.
Viral wajah bumil berubah saat hamil
Menariknya, ada kisah viral wajah bumil berubah saat hamil yang memang sangat langka terjadi, Bunda. Padahal, perubahan kulit saat kehamilan biasanya cenderung normal. Tetapi, hal berbeda terjadi pada salah seorang ibu yang kondisinya viral.
Saat hamil delapan bulan, ia bergulat dengan kelainan kulit langka yang telah mengubah penampilannya dan melemahkan kepercayaan dirinya dengan tampilannya tersebut.
"Perubahan pertama yang saya sadari ialah ketika rutinitas perawatan kulit saya berhenti bekerja. Saya mulai bangun setiap pagi dengan jerawat jenis pustula dan kulit saya tampak terbakar matahari dan terasa sangat gatal. Saat itu, saya bahkan tidak tahu kalau saya hamil," ungkapnya seperti dikutip dari laman The Sun.
Ternyata, perubahan yang dialaminya tidak berhenti di situ saja ya, Bunda. Pada bulan keempat, Farah menyadari garis senyumnya semakin dalam. Kemudian, di bulan keenam, garis kerutan di dahi mulai muncul dan semakin jelas setiap minggunya.
"Saya membaca banyak artikel dan tidak banyak tahu yang bisa dilakukan selama kehamilan," katanya.
Ia menambahkan, bahwa dirinya juga berbicara dengan suaminya tentang rasa tidak aman yang dialaminya tersebut Kemudian, sang suami mengingatkan dirinya bahwa hal itu hanyalah sementara waktu saja. Suaminya pun mendukung dirinya dengan segala cara yang dia bisa.
Dengan berbagi cerita tersebut, Farah berharap lebih banyak orang yang memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dialami banyak perempuan selama kehamilan, sambungnya.
Selain itu, Farah juga menggarisbawahi bahwa pentingnya melakukan pemeriksaan prenatal rutin untuk memantau kesehatan bayi dan juga kesehatan ibu hamil.
Melihat kasus Farah, Konsultan dermatologis dan Presiden Komite Malaysian Allergic Contact Dermatitis, Dr Teeba Raja menanggapi bahwa jerawat memang dapat memengaruhi hingga 42 persen ibu hamil, terutama selama trimester pertama. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar androgen yang meningkat produksi sebum.
Ditambahkannya bahwa perubahan umum lainnya termasuk kulit kusam dan pigmentasi, terutama melasma, sering disebut sebagai pregnancy mask.
"Masalah pigmentasi seperti melasma dan linea nigra, garis vertikal gelap yang sering muncul di perut, biasanya muncul pada trimester kedua dan ketiga, karena kadar estrogen dan hormon perangsang melanosit meningkat," imbuhnya.
Pada trimester ketiga, sambungnya, kekeringan dan sensitivitas dapat meningkat karena kulit meregang dan mengalami pergeseran struktural. "Ibu hamil harus menghindari retinoid, baik topikal maupun oral, karena telah dikaitkan dengan efek teratogenik," katanya.
Selain itu, hidrokuinon juga harus dihindari karena penyerapan sistemiknya yang tinggi, dan asam salisilat harus digunakan dengan hati-hati, terutama dalam konsentrasi tinggi atau bentuk oral.
Sebagai gantinya, ia menyarankan penggunaan pembersih yang menghidrasi dan nonkomedogenik untuk menghindari pori-pori tersumbat sekaligus menjaga kesehatan kulit.
"Asam azelaic dan niacinamide cukup ringan untuk mengobati jerawat dan pigmentasi dengan aman. Serum vitamin C dan tabir surya spektrum luas sangat penting untuk melindungi dari kerusakan akibat sinar UV. Selalu jaga tubuh terhidrasi dengan baik, di dalam maupun di luar ruangan dengan pelembab yang memperbaiki penghalang kulit," katanya.
Ia juga meyakinkan ibu hamil bahwa sebagian besar masalah kulit yang berhubungan dengan kehamilan bersifat sementara. "Jerawat biasanya sembuh dalam beberapa bulan pascapersalinan. Melasma mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memudar dan dalam beberapa kasus, dapat bertahan. Namun, hidrasi dan elastisitas kulit biasanya kembali seiring waktu dengan perawatan pascapersalinan yang tepat," jelasnya.
Yang terpenting, ia mendorong para perempuan untuk menunjukkan rasa kepeduliannya selama perjalanan kehamilannya. "Penting untuk diingat bahwa perubahan kulit ini normal dan alami serta sebagian besar dapat pulih," tuturnya.
Menurut Dr Nurul Iftida Basri, Dosen Klinis Obstetri & Ginekologi University Putra Malaysia, perubahan hormonal selama kehamilan dapat memengaruhi kulit secara signifikan mulai dari jerawat dan hiperpigmentasi hingga kekeringan dan bahkan tanda-tanda awal penuaan, seperti kerutan.
Nurul Iftida mengingatkan bahwa ada juga gejala-gejala tertentu seperti wajah bengkak yang bisa menandakan komplikasi serius seperti preeklamsia, suatu kondisi yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan retensi air berlebihan.
Tak hanya itu, Nurul menambahkan bahwa stres dan kurang tidur juga bisa memperburuk kondisi kulit tersebut. Adanya support dari pasangan dan keluarga besar memainkan peran penting bagaimana mendukung perempuan untuk tetap bertahan hidup.
Guna mendukung kesehatan ibu hamil, ia menyarankan agar bumil senantiasa menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi, menghindari makanan berminyak, menggunakan pelembab guna mengatasi kekeringan dan mencegah timbulnya stretch mark.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)