Waspada Bahan Kimia pada Kasur Anak Ini Bisa Merusak Perkembangan Otak, Simak Faktanya!

1 day ago 10

Jakarta -

Kasur anak menjadi salah satu area yang bisa mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Bunda dan Ayah pasti ingin memberikan kasur terbaik untuk anak dan terus memastikan kenyamanan serta keamanan tempat tidur mereka.

Meski begitu, tanpa disadari ternyata kasur mengandung bahan kimia yang berbahaya. Kandungan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan Si Kecil, termasuk merusak perkembangan otaknya.

Kasur dan tempat tidur bayi serta anak akan mengeluarkan bahan kimia beracun dan penghambat api yang berkaitan dengan gangguan perkembangan dan hormonal. Hal ini dijelaskan langsung dalam dua buah studi baru.

"Kami mengukur bahan kimia di udara di 25 kamar tidur anak-anak antara usia enam bulan dan empat tahun dan menemukan tingkat lebih dari dua lusin flatat, penghambat api, dan filter UV yang mengkhawatirkan," ujar penulis studi senior sekaligus profesor di Departemen Ilmu Kebumian di Universitas Toronto, Miriam Diamond, menilik dari laman CNN Health.

Tingkat bahan kimia tertinggi ini ditemukan di dekat tempat tidur anak-anak, menurut penelitian yang diterbitkan di Jurnal Environmental Science dan Technology.

Dampak bahan kimia di kasur anak

Sebuah studi pendamping dilakukan juga oleh Miriam dan tim dengan menguji 16 kasur anak-anak baru dan menemukan bahwa kasur tersebut menjadi sumber utama paparan. Kemudian, dengan menggunakan simulasi, tim menemukan bahwa kehangatan dan berat badan anak yang sedang tidur bisa meningkatkan pelepasan gas beracun.

"Mereka menemukan bahwa bahkan sesuatu yang sederhana seperti panas dan berat badan anak di atas kasur bisa meningkatkan pelepasan bahan kimia beracun ke udara yang mereka hirup saat tidur. Ini adalah faktor yang tidak dipertimbangkan oleh standar keselamatan saat ini," kata Direktur Riset sekaligus ilmuwan, Jane Houlihan.

Studi ini tidak memasukkan merek kasur ini, tetapi para peneliti mengatakan pada CNN bahwa itu adalah kasur terkenal dengan harga lebih murah yang ditemukan di toko ritel terkemuka. Kasur ini diuji dan dibeli di Kanada, tetapi mengandung bahan dari Amerika Serikat dan Meksiko.

"Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah tersebut. Kasur yang diuji mengeluarkan bahan kimia beracun terlepas dari harga, bahan, atau negara asalnya, dan beberapa mengandung zat tambahan di atas batas legal," ujar Jane.

Dewan Kimia Amerika yang mewakili industri kimia, plastik, dan klorin, mengatakan bahwa pihaknya sangat memerhatikan keselamatan para konsumen, Bunda.

"Penggunaan bahan kimia penghambat api bisa menjadi sangat penting dalam situasi di mana percikan api yang tidak disengaja atau kabel terhubung singkat berubah menjadi nyala api," kata Direktur Senior Komunikasi Dewan Kimia Amerika, Tom Flanagin.

"Meskipun kita perlu waktu untuk meninjau penelitian secara rinci, keberadaan bahan kimia saja bukanlah indikasi risiko atau efek samping. Saat ini, setiap bahan kimia yang diperkenalkan atau diimpor ke AS harus menjalani proses peninjauan dan persetujuan yang ketat oleh lembaga federal seperti EPA dan FDA," lanjutnya.

Apa yang bisa orang tua lakukan?

Bahan kimia yang berpotensi beracun tersebar luas di produk anak-anak sehingga sangat sulit bagi orang tua untuk memilih opsi yang lebih aman. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memilih produk terpercaya dan berkualitas.

"Sebagai Bunda, saya ingat stres saat memilih produk yang tepat untuk mereka, bukan hanya kasur. Kami memilih merek besar yang saya tahu memiliki setidaknya beberapa kebijakan bahan kimia dan mencoba mendapatkan bahan alami lateks, kapas, atau membeli barang bekas karena saya pikir sebagian besar bahan kimia yang akan mengeluarkan gas sudah habis," ungkap managing director dan chief scientific officer di Food Packaging Forum, sebuah yayasan nirlaba yang berbasis di Zurich, Swiss, Jane Muncke.

Tips lainnya adalah Bunda bisa memilih komponen dan seprai kasur berwarna netral jika memungkinkan. Hal ini karena seprai tidak mengandung filter UV yang ditambahkan untuk mencegah warnanya memudar.

"Orang tua menyukai seprai, penutup jendela, dan tempat tidur berwarna cerah karena berpikir akan merangsang anak mereka. Namun, filter UV ditambahkan untuk memperlambat memudarnya warna-warna cerah itu. Jadi, sayangnya, saya pasti akan memilih warna-warna netral yang lebih kusam," ujar Miriam.

Pastikan juga Bunda mencuci tempat tidur dan pakaian yang sering dipakai tidur oleh Si Kecil. Hal ini karena pakaian mungkin menyerap dan terkontaminasi sehingga bisa membantu mengurangi paparan bahan kimia di kulit bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online