Jakarta -
Perempuan terutama di usia 30 tahun ke atas yang sedang merencanakan kehamilan perlu memperhatikan beberapa hal. Apalagi di usia 30 tahun seringkali dianggap sebagai masa kesuburan yang mulai menurun. Ada berbagai cara untuk meningkatkan kesuburan perempuan agar cepat hamil di usia 30 tahunan.
Melansir laman FloHealth, meski perempuan memiliki masalah kesuburan, masih sangat mungkin mengandung bayi yang sehati. Bahkan jika perempuan memiliki masalah ketidaksuburan, kini terdapat perawatan yang dapat membantu pasangan suami istri (pasutri) memiliki anak.
Apa hamil di usia 30 tahunan lebih sulit?
Perempuan ketika memasuki usia 30-an menjadi sedikit lebih menantang untuk hamil dibandingkan dengan usia 20-an. Namun, setiap orang berbeda karena banyak perempuan di awal usia 30-an kesuburannya tetap tinggi.
"Usia adalah prediktor nomor satu keberhasilan kesuburan," kata Dr. Allison K. Rodgers, seorang ahli endokrinologi reproduksi, spesialis infertilitas, dokter kandungan, dan ginekolog di Fertility Centers of Illinois, AS.
Menurut Rodgers, kuantitas maupun kualitas sel telur menurun di pertengahan usia 30-an dan akan turun jauh lebih tajam sekitar usia 37 tahun.
"Anda memasuki dekade ini biasanya dengan kesuburan yang tinggi tetapi dengan penurunan yang signifikan baik dalam jumlah maupun persentase sel telur yang cukup sehat untuk menghasilkan bayi," jelasnya.
Jika perempuan berusia antara 30 dan 35 tahun dan ingin hamil, ada kemungkinan besar bisa hamil. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, peluang seorang perempuan untuk hamil adalah sekitar 25 hingga 30 persen dalam setiap siklus menstruasi jika ia berusia 20-an atau awal 30-an. Namun, pada usia 40 tahun, peluang seorang perempuan untuk hamil turun menjadi kurang dari 10 persen per siklus menstruasi.
"Kesalahpahaman umum tentang kesuburan adalah jika ibu atau saudara perempuan Anda melahirkan bayi di usia akhir 30-an, Anda juga akan bisa. Ini belum tentu benar. Sementara lebih banyak orang kehilangan sel telur sehat mereka di pertengahan usia 40-an, beberapa orang dapat kehilangan sel telur mereka lebih cepat dan lebih awal, sehingga [mereka] mengalami masalah di usia 30-an," kata Rodgers
Jadi, meskipun Bunda mungkin khawatir apakah akan hamil, banyak orang yang hamil tanpa perawatan kesuburan di usia 30-an. Dan usia bukanlah satu-satunya faktor penting jika perempuan mencoba untuk hamil. Kesehatan, gaya hidup, dan waktu secara keseluruhan juga dapat berperan besar.
Cara meningkatkan kesuburan perempuan
Pemahaman yang lebih baik tentang tubuh dan beberapa penyesuaian gaya hidup, dapat meningkatkan peluang Bunda untuk hamil dan memiliki kehamilan yang sehat di usia 30 tahunan atau di usia berapa pun. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan kesuburan.
1. Menjaga pola makan sehat
Diet seimbang merupakan ide yang bagus jika Bunda mencoba untuk hamil, berapa pun usia Bunda. Makanan bergizi seimbang dapat meningkatkan kesuburan. Namun, Bunda tidak perlu terlalu berlebihan. "Tidak ada satu kelompok makanan atau diet yang lebih baik untuk hamil," kata Rodgers.
Menurut Rodgers, mengonsumsi makanan tertentu tidak akan berdampak signifikan pada kesuburan, tetapi diet bergizi merupakan bagian penting dalam mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.
"Sebagai aturan, cobalah untuk memasukkan banyak sayuran, lemak sehat, dan biji-bijian utuh dalam diet Anda," saran Dr. Rodgers.
2. Pertahankan berat badan dan tingkat kebugaran yang sehat
Orang sering beranggapan penurunan berat badan sebagai saran kesuburan, tetapi sebenarnya, kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil. Jadi, penting untuk mencapai berat badan seimbang yang terasa berkelanjutan.
"Ini karena stres tambahan [karena kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan] dapat menyebabkan kelenjar pituitari Anda berhenti mengirimkan sinyal hormonal ke ovarium untuk mematangkan dan menumbuhkan sel telur. Hal ini menyebabkan siklus menjadi tidak teratur, dan jika Anda tidak melepaskan sel telur, Anda tidak bisa hamil," jelas Rodgers.
Berat badan yang sehat berbeda-beda untuk setiap orang, jadi jika Bunda tidak yakin berapa yang harus dicapai, konsultasikan dengan dokter.
3. Mengurangi tingkat stres
Stres ringan seharusnya tidak memengaruhi kemampuan untuk hamil, namun kata Rodgers, stres berat dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
"Kami menyebut stres pada tubuh ini sebagai amenore hipotalamus, yang dapat disebabkan oleh stres fisik, seperti terlalu banyak olahraga, diet berlebihan, atau stres emosional," katanya.
Mengurangi stres tidak selalu mudah, namun Bunda dapat mengelola stres seperti dengan yoga, meditasi, atau meluangkan waktu untuk melepas stres. Yang terpenting adalah mencari tahu aktivitas mana yang bermanfaat.
4. Hindari merokok, ganja, dan minum alkohol berlebihan
Apa pun yang buruk bagi kesehatan fisik juga merupakan berita buruk bagi kesuburan. Merokok, ganja, dan terlalu banyak alkohol dikaitkan dengan penurunan kesuburan pada pria dan perempuan.
Berhenti merokok dan ganja serta mengurangi alkohol dapat meningkatkan kesuburan dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Setiap upaya diperhitungkan di sini, meskipun perubahannya bertahap.
5. Rutin berolahraga
Olahraga akan memberikan banyak manfaat terhadap kehidupan seseorang. Dengan berolahraga, Bunda dan suami juga dapat menjadi lebih subur, terlebih bagi yang mengalami obesitas.
Olahraga yang teratur dapat membantu Bunda menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduksi. Bunda dapat mencoba jalan kaki atau berenang selama 30 menit sehari.
6. Mengonsumsi suplemen kesuburan
Suplemen juga perlu dipertimbangkan. "Jika Anda sedang berusaha untuk hamil, pastikan untuk mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat dan zat besi," kata Rodgers.
Suplemen seperti asam folat, vitamin D, dan omega-3 dapat membantu meningkatkan kesuburan. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
"Saya juga menyarankan untuk memastikan Anda mendapatkan cukup kalsium. Sebagian besar vitamin prenatal tidak mengandung cukup kalsium karena akan membuat tubuh Anda terlalu besar dan berisi," ujarnya.
7. Memantau siklus menstruasi
Memahami siklus menstruasi dan masa subur dapat membantu pasutri menentukan waktu terbaik untuk berhubungan intim. Bunda juga dapat menggunakan aplikasi atau alat tes ovulasi untuk memantau.
Jendela subur mencakup lima hari menjelang ovulasi (ketika salah satu ovarium melepaskan sel telur ke tuba falopi) hingga sehari setelah ovulasi. Ini karena sperma dapat hidup di dalam tubuh perempuan selama sekitar lima hari, sementara sel telur dapat bertahan hidup hingga 24 jam setelah ovulasi.
8. Menghindari paparan zat kimia berbahaya
Zat kimia seperti pestisida, BPA, dan logam berat dapat mengganggu kesuburan. Pasutri dapat menghindari penggunaan plastik berkualitas rendah dan produk berbahan kimia berbahaya.
9. Tidur yang cukup
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi.
10. Rutin periksa kesehatan
Pemeriksaaan kesehatan secara rutin perlu dilakukan untuk mendeteksi masalah seperti PCOS, endometriosis, atau gangguan tiroid yang dapat memengaruhi kesuburan.
11. Konsultasi dengan dokter spesialis
Jika setelah mencoba berbagai cara belum juga hamil, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan atau ahli kesuburan untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Ayah dan Bunda sebelum merencanakan kehamilan juga dapat menjalani pemeriksaan prakonsepsi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sekitar 60 sampai 90 hari sebelum memulai program hamil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)