Jakarta -
Saat malam hari, anak-anak biasanya memiliki kebiasaan mendengarkan dongeng sebelum tidur. Belakangan ini, karakter ikan badut dari film Finding Nemo menjadi salah satu tokoh favorit yang banyak digemari oleh mereka.
Kali ini, Bunda dapat membawa Si Kecil menyelam ke dunia bawah laut yang penuh warna. Dengan suara lembut dan intonasi yang penuh kasih, dongeng nemo tentunya menjadi jembatan untuk membawa Si Kecil ke dunia penuh imajinasi sebelum tidur.
Dengan mata Si Kecil yang pastinya berbinar-binar saat Bunda mulai bercerita tentang lautan biru yang luas, tempat ikan-ikan kecil berenang bebas di antara karang warna-warni. Dalam dunia bawah laut itu, Si Kecil bisa membayangkan anemon laut yang lembut, ikan-ikan berwarna cerah, dan suara ombak yang mengalun lembut.
Melalui imajinasi yang tak hanya membuat tenang, tetapi juga membawa Si Kecil untuk menjelajahi petualangan seru yang ada di dalam cerita. Saat dongeng berlangsung, Si Kecil tak hanya mendengar cerita, tetapi juga belajar banyak hal.
Anak-anak dapat belajar mengenai pentingnya keberanian, kerja sama, dan rasa cinta kepada keluarga. Karakter ikan badut yang lucu dan ceria bisa menjadi teladan, menunjukkan bahwa meski kecil, mereka bisa melakukan hal-hal besar jika berani mencoba.
Dongeng ikan nemo yang menarik untuk dibacakan ke anak sebelum tidur
Bunda dapat membacakan dongeng tentang ikan nemo untuk Si Kecil sebelum tidur yang dikutip dari buku 37 Dongeng Inspiratif Anak Indonesia oleh Mahira Hasna Kamilah, Nathanael Gusti Ngurah Gyanendra Raditya, Rufaidah Nisrina Haura, dkk.
1. Ikan Nemo dan Kuch Si Kucing
Karya: Nathanael Gusti Ngurah Gyanendra Raditya
Pada suatu pagi yang cerah, Kuch si kucing yang sedang merasa bosan karena tidak ada hiburan memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai yang sangat indah. Di sana ia melihat ikan Nemo yang sangat lucu. Dia memutuskan untuk mendekatinya.
"Hai Nemo, namaku Kuch si kucing."
"Hai juga, namaku Nemo si ikan."
"Apakah kamu tidak keberatan jika kita menjadi teman?"
"Tentu tidak, ayo kita berteman ...."
Mereka berteman baik, tetapi tidak bisa bermain bersama dan menyentuh masing-masing karena mereka hidup di tempat yang berbeda. Ikan hidup di air dan kucing hidup di darat. Mereka tidak bisa bermain bersama. Kucing merasa sedih dan pulang ke rumahnya.
Sesekali kucing berusaha untuk ke laut dan mencari cara agar dapat bersama Nemo si ikan. Percobaan pertama ia mencoba untuk mencemplung ke dalam air tapi gagal. Percobaan kedua ia memakai pelampung tapi pelampung itu tidak seimbang sehingga Kuch si kucing jatuh. Percobaan ketiga ia memakai kaca mata renang dan pelampung tapi tetap gagal. Ia merasa sangat kecewa. Ia akhirnya pulang ke rumah.
Ketika berjalan pulang. Kuch si kucing melihat peri.
"Aku bisa kabulkan satu permintaan," ucap Peri.
"Aku mau tinggal di laut dan berubah menjadi ikan," jawab Kuch si kucing lantang.
Seketika tubuh Kuch si kucing berubah. Ia menjadi hewan bersisik, warna-warni sangat indah. Ia bisa memantulkan cahaya saat gelap. Ia menjadi ikan kupu-kupu. Ia menemui Nemo. Nemo pun terkejut dan senang. Dia bisa bermain sepak bola bersama di bawah laut. Bahkan ia melihat hiu, melihat coral-coral yang sangat cantik. Ia bahagia dan merasa puas. Ia melihat gua yang berisi coral. Ikan-ikan di sana pun semuanya ramah sekali. Ia juga melihat teman-temannya Nemo, yaitu paus, lumba-lumba, dan ikan badut. Ia merasa puas.
Satu minggu pun terlewat. Ia sudah bosan dengan tempat itu karena sudah merasakan semua tempat yang ada di sana. Ia rindu rumah di darat. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia menemui peri lautan dan meminta untuk kembali menjadi kucing yang normal. Kucing merasa senang dan pergi ke rumah.
Esok harinya Kuch si kucing dan Nemo si ikan tetap bisa bermain walaupun mereka hidup di tempat yang berbeda. Kuch si kucing di darat dan Nemo si ikan di laut.
2. Cerita Ikan Badut yang Pintar & Udang yang Bodoh
Dikutip dari buku 101 Dongeng Seru Sebelum Bobok oleh Fitri Haryani Nasution, terdapat dongeng ikan nemo yang dapat dibacakan Bunda untuk anak sebelum tidur:
Di suatu lautan yang luas, para nelayan sedang memancing ikan. Mereka melempar jala dan kait ke dalam laut. Para ikan dan hewan laut berlarian. Mereka menyelamatkan diri karena tidak ingin tertangkap oleh jala para nelayan. Di tengah-tengah pelarian, Ikan Badut bertemu dengan Udang.
"Hai Udang, berlarilah menjauh dari tempat ini. Kapal nelayan sedang berada di atas kita. Mereka sedang melempar jala. Kita harus segera pergi dari sini jika tidak ingin tertangkap," kata Ikan Badut.
"Aku tidak ingin berlari. Aku bisa bersembunyi di balik batu," jawab Udang.
"Jala itu bisa menjeratmu walaupun bersembunyi di balik batu. Marilah pergi bersamaku," ucap Ikan Badut lagi.
Namun, Udang tidak mau mendengarkan perkataan Ikan Badut. Ia malah memilih untuk bersembunyi di balik batu besar.
Ikan Badut benar, ternyata jala para petani mengenai tubuh Udang. Udang pun tertangkap dan dibawa oleh para nelayan pergi.
Pesan Moral: Dengarkan nasihat orang lain dengan baik. Juga pakailah pikiran dan logika sebelum bertindak.
3. Kamu hebat, Anemon!
Dongeng ikan nemo selanjutnya yang dapat dibacakan Bunda untuk anak sebelum tidur berikut ini dikutip dari buku Kamu hebat, Anemon! dan empat dongeng asyik lainnya oleh Nia Kurniawati:
Suasana pagi sangat cerah. Ikan Badut berenang dengan gembira menikmati hangatnya cahaya matahari. Ikan Badut mengajak ikan Pari bermain-main. Sementara itu, tak jauh dari ikan Badut, terlihat Anemon sendirian. Anemon tidak punya teman. Ia ingin sekali mempunyai teman dan bisa bermain bersama.
"Ikan Badut, bolehkah aku ikut bermain?" kata Anemon.
"Tidak boleh. Kamu, kan, tidak bisa berenang seperti kami," kata ikan Badut.
Ikan Badut dan ikan Pari pun pergi meninggalkan Anemon.
Setelah puas bermain, ikan Pari ke rumahnya. Sementara itu, ikan Badut mencari makan. Ketika sedang asyik makan, tiba-tiba ... datang seekor ikan besar.
Ikan besar itu menginginkan makanan ikan Badut. Tentu saja ikan Badut tidak mau memberikannya. Ikan Badut segera berlari meninggalkan ikan Besar. Ikan Besar tidak tinggal diam. Ia pun segera mengejar ikan Badut. Ikan Badut terus berenang hingga ia kelelahan.
"Aduuuh ... aku takut ikan besar itu menangkapku. Aku capek sekali," kata ikan Badut.
"Ikan Badut, ayo cepat kemari!"
Ternyata itu suara Anemon. Secepat kilat, ikan Badut bersembunyi di balik Anemon.
Tak lama, datanglah ikan Besar yang mencari ikan Badut. Ia kebingungan karena tiba-tiba saja ikan Badut menghilang. Setelah melihat ke sana kemari dan tidak menemukan ikan Badut, akhirnya ikan Besar pun pergi.
"Sekarang, sudah aman. Keluarlah, Teman!" kata Anemon.
"Terima kasih, Anemon. Kamu telah menyelamatkanku," kata ikan Badut.
"Sama-sama. Emangnya, kamu dari mana?" kata Anemon.
"Mmm ... aku tadi sedang makan. Tiba-tiba, ikan Besar datang dan ingin merebut makananku," kata ikan Badut.
"Oh ... begitu? Lain kali, kamu harus hati-hati, ya!" kata Anemon.
"Iya. Eh, Anemon, maafkan aku, ya. Ternyata meskipun kamu tidak bisa berenang, tapi kamu hebat! Kamu dapat melindungiku dari bahaya," kata ikan Badut.
"Ah, tidak apa-apa. Itu hanya kebetulan saja," kata Anemon.
Sejak saat itu, Anemon dan ikan Badut bersahabat. Ikan Badut selalu mengajak Anemon untuk bermain bersamanya. Sekarang, Anemon tidak kesepian lagi.
Itulah dongeng ikan Nemo yang menarik untuk dibacakan ke anak sebelum tidur. Selamat membacakannya untuk Si Kecil ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)