Jakarta -
Program bayi tabung dapat menjadi pilihan bagi suami istri yang tak kunjung diberikan momongan. Sebelum menjalani tahapan dalam program ini, suami istri perlu memeriksakan dulu kondisi kesehatannya ke dokter.
Perlu diketahui, bayi tabung adalah salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas atau yang mengalami gangguan kesuburan, dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Setelah terjadi pembuahan, dua hingga tiga embrio lalu ditanam kembali ke rahim calon ibu.
Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Mila Maidarti, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., Ph.D, tatalaksana program bayi tabung dimulai saat pasangan suami istri memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan konseling. Dokter lalu akan menanyakan riwayat kesehatan, gaya hidup, serta melakukan pemeriksaan medis.
"Jadi konseling dulu, maunya apa nih. Misalnya, menjalani inseminasi sebanyak 3-4 kali lalu tidak berhasil, itu kami sarankan untuk bayi tabung. Sebelum itu, diubah dulu gaya hidupnya dengan tidak terlalu banyak konsumsi karbohidrat, perbanyak makan serat, diberikan asam folat, dan obat untuk mengatasi masalah yang ditemukan, seperti profilaksis chlamydia," ungkap Mila, dalam Diskusi Media bersama RS Pondok Indah - IVF Centre di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ada beberapa kondisi di mana program bayi tabung direkomendasikan oleh dokter. Misalnya, bila ditemukan masalah pada sperma suami, sumbatan kedua saluran telur, kondisi endometriosis atau kista cokelat, dan unexplained fertility.
"Faktor sperma itu dilihat apa mungkin kondisinya bisa untuk kehamilan alami, inseminasi buatan, atau bayi tabung. Kalau ada jumlah sperma sedikit, itu direkomendasikan bayi tabung," kata
"Lalu, apakah terjadi sumbatan kedua sel telur pada perempuan, endometriosis yang dapat menggerogoti cadangan sel telur, gangguan pematangan telur, dan unexplained fertility atau sudah setahun menikah enggak ada masalah apa-apa, kondisi sperma dan saluran telur bagus, tapi tak kunjung hamil," sambungnya
Faktor penentu keberhasilan program bayi tabung
Berikut lima faktor penentu keberhasilan program bayi tabung menurut dokter Mila:
1. Usia
Usia pasangan suami istri dapat memengaruhi keberhasilan program bayi tabung, Bunda. Menurut Mila, usia yang lebih tua (lebih dari 35 tahun) dapat menurunkan tingkat terjadinya kehamilan dan kelahiran hidup.
"Pertambahan usia dapat menurunkan kualitas dan jumlah sel telur," ungkapnya.
2. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui berat badan ideal. IMT yang tinggi atau lebih dari 25 dapat menurunkan peluang hamil.
IMT yang tidak ideal atau masuk kategori normal dapat memengaruhi hormon reproduksi, sehingga menyebabkan kualitas sel telur berkurang.
3. Faktor hormonal
Ada beberapa hormon yang berperan dalam terjadinya kehamilan pada proses bayi tabung, yakni LH (luteinizing hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), estrogen, progesteron, dan AMH (anti-mullerian hormone). LH dan progesteron berperan dalam mempersiapkan rahim untuk menerima embrio.
Bila kadar FSH kadar tinggi, maka respons terhadap stimulasi ovarium akan menurun. Sementara kadar estrogen yang tinggi akan menurunkan respons stimulasi ovarium, dan kadar AMH yang normal menggambarkan sediaan sel telur yang baik.
4. Faktor sperma
Ada tiga hal yang dianalisis dalam pemeriksaan sperma untuk program bayi tabung, yakni motalitas (gerakan) sperma, jumlah sperma, dan kelainan bentuk sperma. Motalitas dan jumlah sperma yang tinggi dapat meningkatkan peluang keberhasilan program, Bunda.
Sebaliknya, apabila ditemukan kelainan bentuk sperma, maka peluang keberhasilan akan menurun.
5. Kelainan genetik
Kelainan genetik pada embrio juga dapat menurunkan keberhasilan program bayi tabung. Kelainan genetik sebenarnya dapat diketahui dalam pemeriksaan di tahapan program bayi tabung. Salah satunya dengan melakukan Pre-Implantation Genetic Testing (PGT).
Demikian 5 faktor penentu keberhasilan program bayi tabung yang perlu pasangan suami istri ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)