7 Cara Mengatasi Konflik dengan Pasangan saat Puasa Ramadhan

1 month ago 52

Jakarta -

Ramadhan dikenal sebagai bulan suci yang penuh berkah, refleksi, dan kebersamaan. Bulan ini merupakan waktu bagi keluarga untuk berkumpul guna memperkuat ikatan dan memperdalam iman mereka.

Namun, di tengah berkah dan ketenangan Ramadhan, jam puasa yang panjang, pola tidur yang berubah, dan tanggung jawab sehari-hari terkadang dapat menyebabkan meningkatkan ketegangan atau kejengkelan.

Bahkan, banyak pasangan terlibat dalam konflik atau pertengkaran yang tidak perlu, yang dapat merusak suasana damai dan penuh kasih yang seharusnya dihadirkan oleh Ramadhan. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa hal yang dapat Bunda dan pasangan lakukan.

Puasa Ramadhan

7 Cara mengatasi konflik dengan pasangan saat puasa Ramadhan

Selain memengaruhi tubuh, terkadang puasa membuat seseorang lebih sensitif dan rentan terhadap frustrasi. Namun, penting untuk diingat bahwa Ramadhan adalah bulan kesabaran, rasa syukur, dan pengendalian diri.

Berikut beberapa cara mengatasi konflik dengan pasangan saat puasa Ramadhan yang dapat dilakukan:

1. Luangkan waktu sejenak

Dilansir dari laman choosing therapy, ketika keadaan memanas dan emosi memuncak, pasangan cenderung melakukan dan mengatakan hal-hal yang yang tidak pernah dilakukan.

Dengan meluangkan waktu sejenak, Bunda memberi satu sama lain kesempatan untuk berinteraksi dengan satu sama lain dengan cara yang lebih penuh kasih sayang dan pengertian.

2. Komunikasi tanpa menyalahkan pasangan

Perlu diketahui bahwa yang paling penting adalah bukan apa yang dikatakan, tetapi bagaimana Bunda mengatakannya. Komunikasikan apa yang dirasa tanpa membuat asumsi atau menyalahkan pasangan.

3. Bersedia memaafkan

Setiap Muslim dianjurkan untuk saling memaafkan, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan pahala.

Memaafkan memang bukan hal mudah, tetapi ini adalah sebuah proses. Mengakui kesalahan, mengubah perasaan, keinginan, pikiran, dan mengutamakan pasangan, tentunya menjadi pilihan yang baik.

4. Hindari mengungkit kesalahan masa lalu

Jika pasangan telah melakukan sesuatu yang membuat Bunda kesal dan mungkin ini pernah terjadi sebelumnya, hindari menyebutkan kesalahan masa lalu saat menyelesaikan situasi saat ini.

Dengan begitu, pasangan akan merasa bersalah dan Bunda akan terlihat seperti menghakimi. Jadi, cara yang tepat adalah bertanya kepada pasangan bagaimana Bunda dapat membantunya sehingga ada pemahaman dari sudut pandang emosional tentang cara menyelesaikan masalah ini dari akarnya.

5. Saling mendengarkan

Dilansir dari laman Verywell mind, menjadi pendengar aktif juga sangat penting ketika Bunda dan pasangan mencari solusi bersama.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Bunda berupaya tidak hanya untuk melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, tetapi juga untuk memahami apa yang mereka rasakan.

6. Tetap saling menghargai pasangan

Memanggil pasangan dengan sebutan yang tidak pantas, berteriak saat mereka sedang berbicara, melontarkan ancaman, dan menggunakan nada suara yang mengejek atau sarkas bukan hanya tidak sopan, tetapi juga menghalangi komunikasi yang efektif.

Oleh karena itu, saat berbicara dengan pasangan, perhatian perasaan dan hargai mereka juga, ya, Bunda.

7. Berhenti mengikuti pikiran sendiri

Salah satu cara paling bermanfaat adalah berhenti mengikuti cerita dalam pikiran dan fokus pada perasaan. Komunikasikan apa yang dirasakan Bunda dan pasangan dengan baik.

Nah, itulah beberapa cara yang dapat Bunda dan pasangan lakukan ketika ada konflik atau perselisihan yang terjadi saat puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online