7 Cara Meningkatkan Kualitas ASI agar Bayi Gemuk dan Sehat, Konsumsi Makanan yang Tepat Bun!

2 days ago 6

Jakarta -

ASI lancar tapi kok berasa kurang berkualitas ya, Bunda. Yuk, cari tahu cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk dan sehat.

ASI merupakan makanan super bagi bagi yang bisa diberikan pasca persalinan. Pemberian ASI menjadi makanan sempurna yang dapat meningkatkan nutrisi dan menjaga kesehatan Si Kecil secara keseluruhan.

Seperti diketahui, ASI mengandung banyak zat penting yang mendukung tumbuh kembang bayi. Sayangnya, sebagian ibu menyusui kerap bermasalah dengan produksi ASI mereka serta kualitas ASI yand diproduksinya.

Cara meningkatkan kualitas ASI

Lantas, bagaimana cara untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI? Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

1. Dapatkan lebih banyak asam lemak omega-3

Asam lemak ini berperan penting dalam perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi. Menurut The American Pregnancy Association (APA), salah satu asam lemak Omega-3 yang paling penting adalah DHA, yang berkontribusi terhadap perkembangan otak bayi selama dua tahun pertama kehidupannya. Karena DHA ditransfer dari Ibu ke bayi melalui ASI, penting bagi ibu menyusui untuk mendapatkan cukup DHA yakni antara 300 hingga 600 miligram per hari.

Salah satu cara termudah melakukannya yakni dengan menambahkan ikan berlemak seperti ikan salmon yang menjadi salah satu sumber terbaik untuk mendapatkan DHA tambahan. Bunda juga bisa menambahkan kacang kenari dan chia seeds.

2. Makan cerdas

Menurut Jessica Madden, MD, IBCLC, seorang dokter anak dan medical director of Aeroflow Breastpumps, penting bagi ibu untuk mengonsumsi makanan seimbang dengan kalori yang cukup saat menyusui. Bagaimanapun, apa yang Bunda makan secara langsung memengaruhi kualitas ASI.

Salah satunya dengan menambahkan galactagogue yang dapat melancarkan ASI. Galactagogue diketahui mengandung zat besi dan telah terbukti mendukung produksi ASI karena mendukung hormon utama seperti prolaktin.

3. Tingkatkan asupan zat besi

Tidak mengherankan bahwa perempuan dapat mengeluarkan banyak darah selama kehamilan dan persalinan, tetapi yang mungkin kurang diketahui adalah bahwa suplai darah dan kadar zat besi dapat memengaruhi produksi ASI. Aliran darah membawa zat besi dan oksigen untuk mengisi jaringan yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI.

Aliran darah juga memungkinkan ujung saraf untuk berkembang, yang merupakan kunci untuk menerima sinyal stimulasi yang tepat untuk memproduksi, mengeluarkan, dan mengisi kembali ASI. Jika ibu menyusui memiliki zat besi rendah, anemia, atau mengalami kehilangan darah yang signifikan, penting untuk mengatasinya sejak dini. 

Untuk itu, disarankan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, guna memastikan produksi dan suplai ASI optimal.

4. Suplemen dengan probiotik

Ya, ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa bayi yang lahir saat ini mungkin kekurangan bakteri usus utama yang dibutuhkan untuk mencerna sebagian nutrisi mereka. 

Penelitian dari The University of California menunjukkan bahwa banyak bayi kekurangan B. infantis, bakteri baik dalam usus yang membantu mencerna ASI dan melindungi bayi dari bakteri yang berpotensi berbahaya yang telah dikaitkan dengan kolik, eksim, alergi, dan obesitas di kemudian hari seperti dikutip dari laman The Bump. 

Namun, probiotik bayi tertentu dapat membantu menciptakan lingkungan yang melindungi dalam sistem pencernaan dan berkontribusi pada metabolisme dan sistem kekebalan bayi. Probiotik ini tidak hanya dapat ditambahkan ke ASI perah, tetapi penelitian telah menemukan bahwa ASI sebenarnya membantu menjaga mikrobioma usus yang bermanfaat, yang biasanya cepat hilang, selama 30 hari setelah suplementasi.

5. Menyusui lebih sering

Mungkin cara paling ampuh untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menyusui atau memompa ASI berdasarkan isyarat menyusu anak, bahkan bisa setiap satu hingga dua jam selama beberapa minggu pertama bayi.

6. Minum air putih cukup

Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, Bunda adalah satu-satunya sumber hidrasi mereka. Karena bayi yang berusia di bawah 6 bulan tidak boleh minum air, Bunda harus minum banyak untuk Bunda berdua. Ini sangat penting karena tubuh membutuhkan air untuk terus memproduksi ASI. Jadi, berapa jumlah air yang tepat? Jumlah yang Bunda butuhkan dapat bervariasi tergantung pada cuaca, diet, atau olahraga. Kuncinya adalah minum setiap kali Bunda haus.

7. Konsumsi oat

Oat merupakan sumber beta-glukan yang baik, yang dapat membantu memicu produksi prolaktin untuk meningkatkan suplai ASI. Oat juga kaya akan zat besi, dan kadar zat besi yang rendah dapat menyebabkan suplai ASI rendah. Oat juga dapat memberi ibu menyusui lebih banyak energi dan mengendalikan terjadinya diabetes setelah kehamilan, sekaligus kaya akan serat, sehingga meningkatkan kesehatan ibu.

Selain cara di atas, Bunda juga bisa memasukkan pepaya yang menjadi makanan favorit orang Asia untuk meningkatkan suplai ASI. Pepaya diketahui dapat membantu ibu menyusui untuk rileks dan pepaya dapat dimakan langsung atau dimakan bersama yogurt ataupun menjadikannya sebagai salad, seperti dikutip dari laman Legendairymilk.

Bunda juga bisa memasukkan asparagus yang kaya akan vitamin A, vitamin K, dan serat, sehingga menjadi salah satu makanan penting bagi ibu menyusui karena dapat meningkatkan laktasi dan suplai ASI. Bunda dapat mengukusnya atau memasaknya dengan sayuran lain sebagai bagian dari makanan sehat.

Sebagai tambahan, Bunda juga dapat menambahkan aprikot yang kaya vitamin C, vitamin A, kalsium, dan kalium serta dikenal dapat mendorong laktasi dan suplai ASI bagi ibu yang sedang menyusui bayinya. Bunda dapat mengonsumsi makanan ini sebagai camilan di sela waktu makan atau memakannya sebagai bagian dari salad.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online