80% Pemegang Jangka Pendek Bitcoin (BTC) Kembali Untung, Tren FOMO Meningkat

1 month ago 29

Jakarta, Pintu News – Bitcoin terus menunjukkan performa yang mengesankan dengan kenaikan harga signifikan baru-baru ini. Setelah mencapai nilai di atas $100.000 (sekitar Rp1,63 miliar) selama enam hari berturut-turut, 80% pemegang jangka pendek Bitcoin dilaporkan kembali meraih keuntungan. Tren ini memunculkan tanda-tanda Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan investor.

Keuntungan Pemegang Jangka Pendek Bitcoin Meningkat

Menurut data dari Checkonchain, sebuah platform analisis on-chain Bitcoin, sebagian besar pemegang jangka pendek (Short-Term Holders/STH) kini berada dalam kondisi profit. Hal ini terjadi setelah harga Bitcoin berhasil pulih di atas Rp1,63 miliar. Sebelumnya, pada awal bulan, suplai STH yang mengalami kerugian sempat turun menjadi 65% sebelum harga Bitcoin kembali naik.

Namun, analis dari CryptoQuant, Darkfost, mengingatkan bahwa indikator STH-SOPR (Short-Term Holder Spent Output Profit Ratio) menunjukkan tanda negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa pemegang jangka pendek mulai menjual Bitcoin mereka dengan kerugian, meskipun mayoritas masih dalam posisi menguntungkan.

Pengaruh Volatilitas dan FOMO di Pasar Bitcoin

Volatilitas harga Bitcoin meningkat tajam, seperti yang terlihat dari Volatility Composite Index. Indeks ini mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir, menandakan adanya pergerakan besar antara pembeli dan penjual. Axel Adler Jr., seorang peneliti Bitcoin, menjelaskan bahwa kenaikan volatilitas ini memicu aktivitas intensif di pasar, menciptakan narasi bahwa “FOMO sedang berlangsung.”

Namun, meskipun aktivitas pasar meningkat, analisis menunjukkan adanya “zona kritis” antara Rp1,46 miliar hingga Rp1,55 miliar. Zona ini dianggap sebagai area kunci yang perlu dipertahankan untuk memastikan struktur bullish Bitcoin tetap solid.

Area Harga Penting dan Prospek Jangka Panjang Bitcoin

Glassnode, platform analisis on-chain, menyoroti pentingnya area harga Rp1,46 miliar hingga Rp1,55 miliar bagi Bitcoin. Area ini mencerminkan titik di mana kerugian yang direalisasikan besar terjadi sejak November 2024, tetapi juga menunjukkan minat beli yang kuat dari investor.

Mihir, seorang edukator cryptocurrency, menyarankan bahwa meskipun volatilitas harga kemungkinan akan berlanjut, area Rp1,30 miliar hingga Rp1,46 miliar dapat menjadi level retracement yang aman. Data dari CryptoQuant juga menunjukkan bahwa harga realisasi rata-rata Bitcoin untuk STH saat ini berada di sekitar Rp1,43 miliar, yang menjadi level dukungan teknis berdasarkan rata-rata transaksi on-chain.

Penutup

Lonjakan harga Bitcoin yang signifikan telah membawa keuntungan bagi sebagian besar pemegang jangka pendek dan menciptakan antusiasme di pasar. Namun, volatilitas tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh investor. Dalam situasi ini, memahami zona harga kritis dan risiko pasar menjadi kunci bagi investor yang ingin mengambil keuntungan dari momentum bullish ini.

Baca Juga: Texas Usulkan Cadangan Bitcoin Strategis: Mewujudkan Ekonomi Digital

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online