9 Tanda Balita Stres dan Cara Mengatasinya, Kenali Sejak Dini Bun

2 days ago 5

Jakarta -

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres dan kecemasan. Alasannya bun dapat beragam mulai dari adanya kelahiran adik, perceraian orang tua, hingga pindah ke sekolah baru.

Sangat normal bagi seorang balita untuk mengalami stres dan kecemasan ketika ada perubahan yang terjadi di dunia mereka. Perubahan ini mungkin menjadi sesuatu yang orang tua anggap kecil atau tidak terhindarkan, bahkan mungkin peristiwa yang dikaitkan dengan perubahan positif.

"Perubahan bisa menimbulkan perasaan takut dan penolakan dalam diri kita semua, terutama bagi balita, karena mereka hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki kendali atas hidup mereka dan tidak mengerti mengapa hal itu terjadi," kata seorang terapis keluarga dan co-writer buku The Happy Sleeper, Julie Wright, MFT, mengutip dari laman The Bump.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Kelahiran adik baru adalah salah satu penyebab stres paling umum untuk balita. Julie menambahkan, sulit untuk mengungkapkan betapa monumental perubahan ini bagi seorang anak kecil.

"Tidak peduli seberapa banyak kita mempersiapkan mereka, yang pasti penting untuk dilakukan, membayangkan saudara perempuan atau laki-laki baru dalam keluarga adalah pemikiran yang terlalu abstrak untuk benar-benar mereka pahami pada tahap perkembangan kognitifnya," paparnya.

"Hampir setiap aspek kehidupan mereka yang sebelumnya dapat diprediksi sekarang dikompromikan oleh kedatangan adik kecil yang terus-menerus menarik perhatian orang tua mereka," sambung Julie.

Tanda balita mengalami stres

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa tanda stres pada balita yang perlu Bunda perhatikan. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:

1. Mudah marah

Balita yang stres mungkin lebih mudah marah dengan menunjukkan tangisan berlebih, amukan, atau perilaku fisik seperti memukul atau menggigit. Pada akhirnya, semua ekspresi ini akan bermuara pada anak yang memiliki toleransi frustrasi yang lebih rendah.

"Tiba-tiba seorang anak yang orang tuanya baru saja berpisah, mulai menendang dan melempar mainan mereka ke mana-mana, menghancurkan menara balok yang baru saja mereka bangun atau melempar teka-teki kayu ke seberang ruangan. Dunia mereka telah terbalik, dan rasanya menakutkan untuk tidak mengerti mengapa tidak memiliki kendali emosi tersebut," papar Julie.

2. Mengeluh sakit perut atau sakit kepala

Menurut psikolog klinis anak di Los Angeles, Jane Rosen, PsyD, anak yang sering berada di daycare atau prasekolah kerap mengeluhkan sakit perut. Namun, ketika pulang, rasa sakit itu pun tiba-tiba hilang.

"Anak anda yang senang pergi ke tempat penitipan anak atau prasekolah sekarang mengeluh sakit perut. Ketika diberitahu bahwa mereka bisa tinggal di rumah, sakit perut itu tiba-tiba menghilang. Baru muncul kembali saat kembali ke sekolah lagi," ujar Jane, masih mengutip The Bump.

3. Takut sebelum tidur

Balita juga mungkin tiba-tiba mengungkapkan kecemasannya sebelum dan selama waktu tidur. Mereka mungkin menolaknya dengan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu atau berbicara tentang ketakutan akan kegelapan.

4. Menarik diri

Sebagian besar balita bisa menjadi penakut dan menghindar saat bertemu orang baru atau menghabiskan waktu bersama teman, terutama di lingkungan yang asing. Menghindari tempat atau situasi yang diterima sebelumnya bisa menjadi tanda kecemasan, Bunda.

5. Regresi terhadap kebiasaan

Hal yang umum jika balita kembali ke kebiasaan lama ketika mereka merasa cemas. Ini bisa berupa regresi seputar latihan pispot atau menghisap jempol. Mereka juga mungkin akan meminta untuk minum di botol atau digendong seperti bayi.

"Anak-anak kecil sangat pandai mendeteksi pola, jadi dalam pikiran mereka, jika mereka bertingkah seperti bayi, mereka akan mendapatkan lebih banyak perhatian dan waktu yang mereka dambakan," ujar Julie.

6. Perubahan di sekolah

Balita yang sudah mulai bersekolah dan mengalami stres akan mengalami perubahan yang signifikan. Mengutip dari laman Mayo Clinic Health System, stres ini akan membuat anak lebih sulit untuk fokus selama di sekolah atau saat mengerjakan PR. Selain itu, mereka juga akan mengalami ledakan emosi dan kemarahan di sekolah yang dapat menyebabkan masalah dengan teman sekelasnya.

7. Lebih keras kepala

Balita yang stres mungkin merasa marah dan frustrasi. Mereka mencari cara untuk keluar dari situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Hal ini pun bisa menyebabkan perilaku menantang, melawan orang tua, dan keras kepala.

8. Mengembangkan perilaku berulang

Menilik dari laman What To Expect, anak yang merasa stres terkadang mencoba untuk menenangkan dirinya dengan perilaku berulang. Misalnya menggigit kuku, memutar rambut, atau menggaruk kulit.

Jika Bunda melihat Si Kecil melakukan hal ini, jangan marahi, mempermalukan, atau memaksanya untuk berhenti, ya. Sebaliknya, cobalah untuk mengungkapkan inti permasalahannya dengan membicarakan perasaan anak di saat-saat yang 'aman' seperti saat sedang makan es krim atau saat jalan-jalan di sekitar rumah.

9. Terlalu dekat dengan Bunda

Jika balita terus teriak dan menangis ketika Bunda pergi, itu bisa menjadi salah satu tanda anak mengalami kecemasan akan perpisahan. Jika ini terjadi, Bunda bisa coba alihkan perhatian anak dengan memberikan mainan khusus atau benda lainnya yang bisa membuat anak merasa nyaman saat Bunda pergi.

Cara mengatasi balita yang stres

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi balita yang stres. Simak ulasannya sebagai berikut:

1. Pertahankan rutinitas

Dikutip The Bump, melonggarkan rutinitas yang sebelumnya sudah dibangun bisa menjadi bumerang. Kelonggaran ini bisa menyebabkan lebih banyak kecemasan pada anak karena mereka tidak lagi tahu di mana batasannya.

"Melonggarkan dan memperpanjang rutinitas sebelum tidur menyebabkan lebih banyak kecemasan pada anak kecil, karena mereka tidak tahu di mana batasannya, yang menambah perasaan tidak terkendali dan tidak tertambat," papar Julie.

"Berpegang pada langkah-langkah rutin Anda yang dapat diprediksi akan membantu anak Anda merasa aman dan dipegang oleh wadah 'dikenal' yang Anda buat," sambungnya.

2. Akui perasaan anak

Jadilah orang tua yang bisa membuat anak merasa aman ketika membagi perasaannya. Jangan mengalihkan perhatian anak ketika mereka menjadi emosional, ya. Mendengarkan dan memvalidasi perasaan akan membangun ketahanan batin seorang anak.

"Begitu perasaan besar mereka dibagikan dan diakui oleh orang yang dipercaya, besarnya mereka menghilang, dan merasa lebih tenang dan bergerak maju menjadi lebih mudah," kata Julie.

3. Ajarkan anak 'bernapas'

Mengatur pernapasan akan membantu anak mengurangi stres seperti halnya latihan yoga dan mindfulness. Jadi, ajari anak beberapa latihan pernapasan dan latihlah bersama-sama. Ini akan menjadi alat yang bisa mereka gunakan sendiri ketika mereka membutuhkannya.

"Bantu mereka mempelajari cara mengganti pikiran menakutkan dengan pikiran yang lebih adaptif," tutur Jane.

4. Bicara dengan anak

Merangkum dari laman Mayo Clinic Health System, anak-anak cenderung kesulitan memulai percakapan yang sulit atau tidak nyaman. Temukan waktu untuk berbicara dengan anak-anak saat Bunda melakukan sesuatu bersama.

Ketika Bunda menyiapkan makanan, minta mereka bergabung dan membantu di dapur. Temukan waktu untuk duduk di bersama ketika makan malam, ya.

5. Dorong pola makan sehat

Anak-anak yang merasa lelah atau lapar umumnya jarang bahagia. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang juga mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta protein tanpa lemak agar mereka tetap kenyang dan fokus.

Kurang tidur dapat memicu reaksi berlebihan atau ledakan emosi. Jadi ikuti rutinitas sebelum tidur untuk memastikan anak cukup tidur setiap malam.

Demikian informasi tentang tanda balita stres dan cara mengatasinya, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online