Anak Punya Sakit Maag, Bolehkah Puasa?

7 hours ago 2

Jakarta -

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sakit maag, Bunda. Lantas, bolehkah anak yang memiliki kondisi ini ikut berpuasa di bulan Ramadhan?

Maag merupakan kondisi luka yang berkembang di lapisan lambung atau usus kecil di bagian atas. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, bahkan pada kasus yang jarang terjadi, dapat mengakibatkan pendarahan.

Melansir dari laman Baby Center, ketika anak mengalami sakit perut yang berkepanjangan, Bunda perlu segera membawa mereka ke dokter. Beberapa tanda yang mungkin bisa diperhatikan adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


  • Rasa sakit yang membakar di antara tulang dada dan pusar
  • Mual dan muntah
  • Nyeri dada
  • Kesulitan makan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Bersendawa dan cegukan
  • Terdapat darah dalam muntahan atau ketika buang air besar
  • Anemia

Banner Fokus Kisah Para Nabi

Penyebab maag pada anak

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan maag pada anak. Misalnya saja sebagai berikut:

1. Mengonsumsi obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu bisa merusak penghalang mukosa yang melindungi lambung dari sama. Ini termasuk obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, aspirin (tidak boleh diberikan pada anak kecuali dengan resep dokter), dan kortikosterois.

2. Stress

Stres akibat kondisi medis tertentu bisa mengakibatkan anak mengalami maag, Bunda. Stres ini dapat berupa infeksi bakteri yang parah, luka bakar yang luas, cedera kepala, atau operasi besar.

3. Infeksi oleh bakteri

Bakteri Helicobacter pylory dapat memecah lendir yang melindungi lapisan lambung. Jika ini terjadi, lambung akan rentan terhadap kerusakan akibat cairan pencernaannya sendiri, termasuk asam, pepsin, serta luka, dapat mulai berkembang.

Meski begitu, infeksi bakteri ini merupakan penyebab utama terjadinya maag pada orang dewasa. Namun, terdapat perdebatan mengenai seberapa besar peranannya dalam kondisi maag pada anak.

Bolehkah anak yang maag ikut puasa?

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak yang memiliki kondisi maag tetap diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, Bunda harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Pastikan anak siap

Sebelum membiarkan anak berpuasa, pastikan anak sudah siap untuk belajar puasa, Bunda. Anak bisa memulai dengan puasa setengah hari dan dilanjutkan dengan puasa penuh.

"Jika anak masih kecil dan baru belajar puasa, bisa dimulai dengan puasa setengah hari dulu. Jika sudah terbiasa, bisa lanjutkan dengan puasa penuh," ungkapnya ketika diwawancara HaiBunda, Senin (3/3/2025).

2. Pilih makanan yang tepat

Ketika sahur dan berbuka, dr. Dian menyarankan agar Bunda memberikan makanan yang sehat dan bergizi. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum, dan oatmeal), agar kenyang lebih lama.
  • Sertakan protein seperti telur, ayam, dan ikan, untuk menjaga energi.
  • Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak, karena bisa memicu maag.
  • Pastikan anak cukup minum air putih untuk menjaga dehidrasi
  • Awali berbuka dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih hangat.
  • Hindari langsung makan berlebih atau makanan yang terlalu manis dan berminyak.

3. Hindari makanan dan minuman pemicu maag

Dokter Dian menyebutkan bahwa pastikan anak menghindari beberapa makanan dan minuman pemicu maag berikut ini:

  • Makanan pedas dan asam seperti sambal, jeruk, dan tomat
  • Gorengan dan makanan tinggi lemak
  • Minuman berkafein seperti teh, kopi, dan soda
  • Makanan atau minuman yang terlalu dingin

4. Jaga pola makan dan istirahat cukup

Pastikan anak tidak melewatkan waktu sahurnya ya, Bunda. Perut yang kosong lebih lama bisa menyebabkan asam lambung naik.

Tidak hanya itu, biarkan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, pastikan mereka tidak langsung tidur setelah makan.

"Jangan melewatkan sahur, karena perut kosong lebih lama bisa memicu asam lambung naik. Pastikan anak tidak langsung tidur setelah makan agar tidak memicu refluks asam lambung," jelas dr. Dian.

5. Kenali tanda bahaya

Selama anak berpuasa, Bunda perlu pantau dan mengenali tanda bahaya pada mereka. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

  • Nyeri perut yang parah
  • Mual, muntah, atau perut terasa perih
  • Lemas berlebihan atau pingsan

Jika Si Kecil mengalami gejala seperti di atas, jangan ragu untuk berhenti puasa dan segera konsultasi dengan dokter ya, Bunda. "Sebaiknya puasa dihentikan dan segera periksa ke dokter," ungkap dr. Dian.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online