Jakarta -
Pada kehamilan 7 minggu, secara penampilan fisik luar memang Bunda belum terlihat hamil. Namun pada usia kehamilan 7 minggu merupakan masa penting dalam perkembangan janin.
Berat badan Bunda mungkin belum bertambah pada usia 7 minggu dan bahkan mungkin kehilangan beberapa kilogram karena mual yang biasanya dirasakan di awal kehamilan. Sebenarnya, apa yang dirasakan Bunda saat hamil 7 minggu? Yuk ketahui tahapan perkembangan janin.
Salah satu gejala yang paling mudah dirasakan di awal periode kehamilan adalah bra yang mungkin terasa lebih ketat karena payudara yang mulai membesar, serta celana Bunda yang sedikit terasa tidak nyaman karena perut kembung.
Perkembangan janin 7 minggu
Pada usia kehamilan 7 minggu, janin mengalami perkembangan yang signifikan. Dilansir dari What to Expect, panjang bayi Bunda sekarang kira-kira seperempat inci, atau kira-kira seukuran buah blueberry. Namun, bayi Bunda telah 10.000 kali lebih besar dibanding saat pembuahan sebulan yang lalu.
Sementara itu, dilansir dari Very Well Family, berikut adalah perkembangan janin pada kehamilan 7 minggu:
- Ukuran calon bayi Bunda pada akhir minggu ini menjadi sekitar dua kali lipat dari minggu lalu. Sistem tubuh dan fitur fisiknya juga akan terus berkembang.
- Perkembangan mulut, lubang hidung, telinga, dan mata bayi meningkat pesat minggu lalu atau di minggu ke 6, minggu ini mulai terlihat semakin jelas.
- Kelopak mata dan lidah mulai terbentuk.
- Tali pusar mulai terbentuk. Garis hidup ini yang menghubungkan bayi ke plasenta Bunda untuk membawa darah beroksigen dan nutrisi ke bayi Bunda sambil membuang kotoran.
- Bayi kemungkinan sedang dalam proses perkembangan tahap kedua ginjal mereka. Pada dasarnya bayi melalui tiga tahap perkembangan ginjal saat masih berada di dalam kandungan.
Menurut penelitian dalam Journal of Clinical Embryology tahun 2020, pada minggu ke-7 ini menjadi periode kritis dalam pembentukan organ-organ vital. Perkembangan yang terjadi pada tahap ini sangat penting untuk kesehatan janin di masa depan.
Apa yang dirasakan Bunda saat hamil 7 minggu?
Pada usia kehamilan 7 minggu, Bunda mungkin mulai merasakan berbagai gejala kehamilan akibat perubahan hormon. Saat bayi Bunda terus tumbuh, Bunda kemungkinan akan mulai mengalami gejala awal kehamilan.
Berikut beberapa gejala kehamilan 7 minggu yang bisa muncul dan Bunda rasakan, seperti dilansir dari Healthline.
- Mual
- Muntah
- Sering buang air kecil
- Penggelapan warna areola
- Kelelahan
- Payudara lembut dan bengkak
- Keengganan makanan dan mengidam
- Kram panggul ringan
- Sesekali keluar bercak darah
Tips menjaga kehamilan 7 minggu
Ibu hamil tentu ingin kehamilannya sehat. Untuk itu ibu hamil perlu menjaga kehamilannya tetap sehat dengan tips di bawah ini:
1. Konsumsi makanan bergizi
Bunda dapat mengonsumsi makanan kaya asam folat, zat besi, kalsium, dan protein. Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.
2. Hindari makanan berbahaya
Sejumlah makanan harus ibu hamil hindari, seperti makanan mentah, minuman beralkohol, serta rokok yang dapat membahayakan janin.
3. Cukup istirahat
Tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi, jadi pastikan untuk cukup beristirahat.
4. Rutin konsultasi ke dokter
Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara rutin agar terpantau perkembangan janin dan kesehatan Bunda.
5. Minum vitamin prenatal
Bunda dapat mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat, zat besi, dan DHA. Ini sangat dianjurkan untuk mendukung perkembangan janin.
Tanda bahaya kehamilan trimester 1
Pada usia kehamilan 7 minggu umumnya aman, namun Bunda perlu waspada tanda-tanda bahaya kehamilan di trimester 1
1. Perdarahan hebat
Perdarahan hebat di awal kehamilan perlu diwaspadai karena keguguran atau terjadinya kehamilan ektopik. Terutama jika disertai nyeri di bagian perut bawah dan keluarnya gumpalan darah.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran dini terjadi selama 13 minggu pertama kehamilan. Kondisi ini dialami sekitar 10 dari 100 kehamilan yang diketahui. Namun, sekitar setengah dari perempuan yang mengalami keguguran tidak mengalami perdarahan sebelumnya.
2. Sakit perut berat
Perubahan hormon dapat membuat ibu hamil merasakan sakit perut di awal kehamilan. Namun, Bunda harus waspada kehamilan ektopik jika mengalami sakit perut berat hingga mengganggu aktivitas dan disertai perdarahan.
Kehamilan ektopik jarang yang dapat mengancam nyawa. Namun, kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim.
"Perempuan dengan kehamilan ektopik berisiko untuk mengalami pendarahan dan kematian. Mengobatinya tentu dapat menyelamatkan hidup seorang ibu," kata wakil presiden dari bagian praktik di ACOG, Dr.Chris Zahn, dilansir The Guardian.
3. Kram perut yang berat
Kram perut berat pada trimester 1 bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, kram yang berat juga bisa disebabkan dehidrasi. Untuk menghindarinya, Bunda setidaknya perlu konsumsi 8 hingga 10 gelas air per hari.
4. Mual dan muntah berat
Mual dan muntah berat saat hamil bisa menandakan Bunda mengalami hiperemesis gravidarum. Menurut ACOG, hiperemesis gravidarum terjadi pada 3 persen kehamilan.
Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum memerlukan perawatan medis, bahkan harus sampai dirawat di rumah sakit. Hiperemesis gravidarum yang tidak ditangani dengan baik bisa menjadi tanda bahaya janin, karena ibu hamil tak mendapatkan asupan nutrisi dan cairan cukup.
5. Nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil
Nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil di awal kehamilan bisa menjadi pertanda ISK. Menurut American Pregnancy Association (APA), ISK adalah peradangan bakteri di saluran kemih yang berisiko terjadi di minggu ke-6 hingga ke-24 kehamilan.
ISK dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati, Bunda. Beberapa komplikasi ini adalah infeksi ginjal, preeklamsia, hingga hambatan pertumbuhan pada janin.
6. Demam tinggi
Dikutip dari Very Well Family, demam selama hamil, terutama pada trimester pertama, dapat menyebabkan masalah pada perkembangan janin. Beberapa penelitian mengaitkan suhu tubuh tinggi selama hamil dengan risiko cacat tabung saraf dan kemungkinan keguguran.
"Biasanya demam berkepanjangan dan tinggi yang dianggap menyebabkan masalah di perkembangan janin atau janin tidak berkembang," kata penulis buku After Miscarriage, Krissi Danielsson.
Jika mengalami demam lebih dari 38 derajat Celsius, sebaiknya segera hubungi dokter. Kondisi ini dikhawatirkan bisa berisiko pada perkembangan janin.
7. Keputihan abnormal
Keputihan abnormal dapat ditandai dengan keluarnya cairan berwarna putih susu dari vagina, disertai bau amis dan rasa gatal. Penyebab umum keputihan tidak normal biasanya karena bakteri atau infeksi jamur.
Keputihan tidak normal di awal kehamilan perlu diwaspadai sebagai tanda bahaya karena dapat menyebabkan komplikasi. Infeksi dari keputihan abnormal berisiko menyebabkan radang pada otak bayi, gangguan pernapasan, serta pencernaan bayi.
Itu dia sekilas tentang perjalanan kehamilan 7 minggu. Semoga informasinya membantu ya bumil!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)