Apakah Perempuan dengan Vaginismus Bisa Dapatkan Kehamilan?

1 week ago 18

Jakarta -

Vaginismus adalah kondisi yang menyebabkan otot-otot di sekitar vagina berkontraksi secara otomatis ketika ada upaya penetrasi, baik itu saat berhubungan seks, pemeriksaan medis, atau penggunaan tampon. 

Faktor penyebabnya  bervariasi, mulai dari faktor psikologis seperti trauma atau kecemasan, hingga faktor fisik atau medis. Pertanyaannya apakah penderita vaginismus bisa dapatkan kehamilan? 

Jenis vaginismus

Sebelum membahas tentang bisakah perempuan vaginismus dapatkan kehamilan, Bunda perlu tahu bahwa ada beberapa jenis kondisi vaginismus. Dikutip laman Webmd, ada dua jenis vaginismus, primer dan sekunder. Simak penjelasannya:

1. Vaginismus primer

Vaginismus primer ketika seorang perempuan merasakan rasa sakit setiap kali berhubungan seks atau ketika mereka tidak pernah bisa memasukkan apapun ke dalam vagina mereka. Jenis ini juga disebut vaginismus seumur hidup.

2. Vaginismus sekunder

Vaginismus sekunder ketika seorang perempuan sebelumnya pernah berhubungan seksual tanpa rasa sakit, tetapi kemudian menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin.

Gejala vaginismus

Ada beberapa gejala atau tanda saat Bunda mengalami vaginismus. Pertama hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia) seringkali merupakan tanda pertama dari vaginismus.  Rasa sakit ini hanya terjadi saat penetrasi. Biasanya rasa sakitnya hilang penetrasi.  Beberapa perempuan menggambarkannya seperti terbakar. 

Penyebab vaginismus

Sementara untuk penyebab vaginismus, dokter tidak tahu dengan pasti mengapa vaginismus terjadi. Kondisi ini biasanya terkait dengan kecemasan atau ketakutan terhadap hubungan seksual. Namun, sering kali tidak jelas mana yang muncul lebih dulu, vaginismus atau kecemasan.

Beberapa perempuan mengalami vaginismus dalam semua situasi dan dengan objek apapun. Lainnya hanya mengalaminya dalam kasus tertentu, seperti dengan satu pasangan tetapi tidak dengan pasangan lain.  Mereka mungkin mengalaminya saat berhubungan seksual, tetapi tidak saat menggunakan tampon atau menjalani pemeriksaan medis.

Masalah kesehatan lain, seperti infeksi dan kekeringan, juga bisa menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Perempuan dengan vaginismus bisa hamil?

Mungkin banyak pertanyaan yang muncul pada penderita vaginismus apakah bisa hamil atau tidak. Faktanya, perempuan dengan vaginismus tetap bisa hamil tapi benar-benar menakutkan.

Hal ini disampaikan oleh perempuan 26 tahun bernama Alana Romain. Ia menjelaskan rasa sakit menderita vaginismus seperti rasa terbakar yang sangat intens bertahan tanpa ada pilihan untuk meredakan rasa sakit tersebut.

Meski menderita vaginismus, Alana berhasil hamil anak kembar dan itu sangat membuatnya ketakutan, cemas dan stres. Beruntungnya, tidak lama sebelum hamil rasa sakit dari vaginismus tiba-tiba hilang. 

"Saya cukup beruntung bisa bebas dari rasa sakit tidak lama sebelum hamil, namun, sejujurnya, hamil setelah mengalami vaginismus itu benar-benar menakutkan," kata Alana Romain dikutip dari laman Romper.

Alana mengatakan sebelum kelahiran anak kembarnya dia membaca berbagai literatur agar tidak merasa cemas dan stres. Mulai dari pijat perineum atau hipnosis. 

"Saya juga berbicara dengan terapis tentang kekhawatiran saya, dan itu membantu meredakan sebagian kecemasan saya. Namun, ketika akhirnya saya melahirkan, vagina saya hampir tidak ada dalam pikiran saya sama sekali. Saya berharap bisa mengatakan itu karena saya sadar bahwa saya tidak perlu khawatir dan semuanya baik-baik saja," tuturnya.
 
"Tetapi sebenarnya itu karena saya mengalami persalinan prematur pada usia kehamilan 25 minggu dan begitu ketakutan sampai saya tidak bisa memperhatikan apakah vulvodinia saya kembali atau tidak," imbuhnya.

Kini, Alana dan suaminya Matt masih berjuang benar-benar sembuh dari rasa cemas, sedih dan stres dampak dari sakit vaginismus. Tapi, Alana masih merasakan ketakutan suaminya saat berhubungan seks. 

"Terkadang ketika kami berhubungan seks, saya masih bisa merasakan bahwa Matt tidak sepenuhnya yakin dia tidak akan tanpa sengaja menyakiti saya," kata Alana Romain.

Uniknya, meski Alana merasakan kehamilannya sebagai mimpi buruk dan momok yang sangat menakutkan tapi setelah anaknya lahir, vaginismus yang dia alami justru menghilang. Rasa sakit seperti terbakar saat berhubungan seks dengan suaminya berubah kenikmatan. 

"Saya tidak tahu pasti mengapa apakah sesuatu tentang melahirkan membuatnya lebih mudah atau apakah pengalaman memiliki anak kembar prematur membuat kami lebih dekat, lebih mampu terhubung secara fisik. Mungkin itu kedua hal tersebut, atau mungkin ada faktor lain. Tetapi anak kembar prematur kami akan berusia 4 tahun tahun ini dan kami masih memiliki seks yang hebat dan tanpa rasa sakit," kata Alana Romain.

Begitulah penjelasan tentang perempuan vaginismus bisa dapatkan kehamilan atau tidak ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online