Jakarta -
Ketika Bunda berusaha memiliki bayi dengan jenis kelamin tertentu, mungkin akan melakukan segala hal agar terwujud. Bahkan Bunda mungkin mencoba posisi berhubungan tertentu yang katanya bisa menentukan jenis kelamin anak. Benarkah? Yuk ketahui faktanya sebelum hamil.
Sebenarnya, ketika pasangan suami istri (pasutri) sedang berusaha hamil maka yang terpenting itu waktu berhubungan seks ketimbang posisi seks.
Posisi seks bisa menentukan jenis kelamin anak?
Dokter obstetri dan ginekologi, dr Niken Pudji Pangastuti, SpOG, K-FER, meluruskan mitos tentang posisi seks berhubungan dengan jenis kelamin anak. Ia menegaskan bahwa tidak ada posisi bercinta yang dapat memengaruhi jenis kelamin anak.
"Mitos itu, salah, nggak benar. Karena begitu sperma masuk ke dalam organ intim wanita, dia kan masuk melalui mulut rahim. Begitu sampai di rongga rahim, dia akan berpencar ke kanan dan ke kiri. Jadi mau posisinya bagaimanapun, miring kanan kiri, tetap aja sperma itu akan berjalan sebagaimana mestinya," terang dr Niken beberapa waktu lalu seperti dikutip dari detikcom.
Menurut dr Niken, suamilah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin anak. Sebab, sperma pria memiliki dua jenis kromosom, yakni kromosom y dan kromosom x.
"Kita perempuan punya kromosom xx, jadi telur kita hanya membawa setengah dari kromosom kita, yaitu kromosom x. Sementara laki-laki punya kromosom x dan kromosom y. Jadi ada sperma yang membawa kromosom x, ada sperma yang membawa kromosom y," jelasnya.
"Jika kromosom x yang berhasil membuahi, maka jadinya anak perempuan. Jika kromosom y maka jadinya anak laki-laki," sambungnya.
Hal senada disampaikan Dany Paul Baby, MD, yang menyelesaikan gelar Doctor of Medicine dari American International Medical University, St Lucia. Menurutnya, tidak ada posisi seks tertentu yang terbukti dapat meningkatkan peluang kehamilan.
"Yang dapat membantu adalah menempatkan sperma sedekat mungkin dengan serviks -- saluran yang menghubungkan vagina dan rahim," ujar Boby dilansir dari WebMD.
Hingga kini memang belum ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa posisi hubungan intim memengaruhi jenis kelamin bayi. Jenis kelamin bayi 100 persen ditentukan kromosom sperma (X atau Y) yang membuahi sel telur.
Faktor yang memengaruhi jenis kelamin anak
Ada berbagai faktor penentu jenis kelamin. Namun, beberapa teori ini masih diperdebatkan.
1. Jenis Sperma (X atau Y):
- Sperma Y (laki-laki) berenang lebih cepat tetapi lebih rentan mati di lingkungan asam.
- Sperma X (perempuan) lebih lambat tetapi lebih tahan lama.
2. Waktu berhubungan:
- Apabila berhubungan mendekati masa ovulasi, peluang sperma Y membuahi sel telur lebih tinggi.
- Jika berhubungan 2-3 hari sebelum ovulasi, sperma X (perempuan) yang bertahan lebih lama memiliki peluang lebih besar.
3. pH lingkungan vagina:
- Lingkungan basa (pH tinggi) dianggap lebih mendukung sperma Y.
- Lingkungan asam (pH rendah) cenderung memperlambat sperma Y.
Posisi seks agar cepat hamil
Pasutri yang tujuan utamanya mempercepat kehamilan dapat mencoba beberapa posisi seks di bawah ini. Namun, posisi ini tidak berhubungan dengan jenis kelamin anak.
1. Posisi misionaris
Posisi misionaris adalah salah satu posisi berhubungan badan yang paling umum dan diyakini efektif untuk mempercepat kehamilan.
Posisi ini memungkinkan penetrasi yang dalam sehingga memudahkan sperma mencapai leher rahim. Menurut pandangan Islam, posisi ini juga dianggap lebih sopan dan alami karena suami memimpin dalam proses ini, yang sejalan dengan peran suami sebagai pemimpin dalam keluarga.
2. Posisi doggy style
Posisi ini juga dikenal sebagai posisi rear-entry, dengan suami melakukan penetrasi dari belakang sementara Bunda berada pada posisi merangkak. Posisi ini memungkinkan penetrasi yang dalam sehingga memaksimalkan peluang sperma untuk mencapai sel telur.
Beberapa orang mungkin merasa posisi ini kurang sopan, namun dalam konteks suami istri, tidak ada batasan yang kaku selama keduanya nyaman dan tidak melanggar batas-batas syariah.
3. Posisi woman on top
Pada posisi ini, Bunda berada di atas suami yang memungkinkan Bunda memegang kontrol atas ke dalam dan ritme penetrasi. Posisi ini juga bermanfaat karena memungkinkan gravitasi membantu sperma masuk ke dalam rahim.
4. Posisi side by side
Dalam posisi ini, Bunda dan suami berbaring miring berhadapan satu sama lain. Posisi ini tidak hanya nyaman tetapi juga memungkinkan penetrasi yang cukup dalam.
Posisi ini dapat membantu menjaga keintiman pasutri karena memungkinkan kontak mata dan pelukan selama hubungan.
5. Posisi raised hips
Pada posisi ini, Bunda berbaring telentang dengan pinggul yang diangkat menggunakan bantal. Suami kemudian melakukan penetrasi dari posisi atas.
Penggunaan bantal untuk mengangkat pinggul Bunda membantu meningkatkan sudut penetrasi dan memungkinkan sperma lebih mudah mencapai leher rahim.
Saran tambahan untuk mendukung kehamilan
Pasutri tak cukup dengan mencoba berbagai posisi, ada beberapa saran tambahan yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
- Waktu berhubungan: Usahakan untuk berhubungan pada masa subur Bunda, yaitu sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya.
- Kesehatan kedua pasangan: Jaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan hindari stres berlebihan.
- Doa: Selalu berdoa kepada Tuhan memohon diberikan keturunan yang saleh dan sehat.
- Konsultasi medis: Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan setelah mencoba selama beberapa bulan.
Jika Ayah dan Bunda merencanakan kehamilan maka berfokus pada kesehatan reproduksi dan waktu berhubungan yang tepat, bukan pada mitos posisi seks.
Dan bila ingin merencanakan jenis kelamin, pasutri dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas untuk metode yang lebih akurat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)