TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bercerita bahwa dirinya rutin berkomunikasi dengan salah satu mantan pimpinan partai beringin, Aburizal Bakrie alias Ical, ketika proses penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Bapak ibu semua, ada cerita. Ini Bang Ical, waktu proses penyusunan kabinet, saya berkomunikasi terus," kata Bahlil saat membuka acara tasyakuran HUT ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam acara itu turut hadir Aburizal Bakrie serta beberapa eks ketua umum Golkar yang lain. Bahlil mengatakan rutin menelpon Ical untuk membahas jatah menteri milik Golkar.
Dia mengaku kerap melakukan komunikasi politik ala Aburizal Bakrie selama proses pembagian jatah menteri itu. Salah satu contohnya, ujar Bahlil, ketika jatah posisi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR milik partainya diambil oleh Partai Gerindra.
"Ini (MPR) diambil, tapi kami juga minta yang lain," ucapnya.
Bahlil juga melobi agar namanya tidak masuk dalam jatah yang didapat Golkar, melainkan sebagai Ketua Tim Kemenangan Sinkronisasi Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024. Walhasil, lewat komunikasi politik itu partai berlogo pohon beringin mendapat tambahan jatah menteri.
"Itulah kemudian cerita kenapa Golkar dapat enam, tambah satu, jadi tujuh (menteri)," ujarnya.
Peran Ical dalam bagi-bagi jatah menteri di Golkar tak hanya sampai di situ. Bahlil menyebut pernah diberi saran oleh Ical untuk memastikan partainya mendapat jatah delapan menteri.
Iklan
Namun, Bahlil menolak itu lantaran percaya dengan kualitas kader partainya. Nama kader partai yang disorongkan sebagai jatah menteri ke-delapan ialah Airlangga Hartanto.
"Bang Ical telepon saya malam, pagi, siang. 'Pastikan, Lil'. Saya bilang, enggak perlu dipastikan barang ini (Airlangga) Insyaallah jadi," ujarnya.
Adapun kader Golkar yang dilantik Prabowo sebagai menteri sebanyak delapan dan tiga wakil menteri. Kader Golkar yang masuk ke kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, di antaranya ialah ketua umum Bahlil Lahadalia, wakil ketua umum Wihaji, Nusron Wahid, Maman Abdurrahman, dan Meutya Hafid.
Ada juga sejumlah nama kader Golkar yang pernah menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mereka di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Sementara, kader Golkar yang menjabat sebagai wakil menteri ialah Christina Aryani, Dyah Roro Esti, dan eks Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus. Belakangan, politikus senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan juga dilantik oleh Prabowo sebagai Dewan Ekonomi Nasional.
Pilihan editor: Bahlil: Golkar Akan Setor AKD ke DPR Besok Pagi