TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia membeberkan cerita di balik layar pembagian jatah menteri partainya di Kabinet Merah Putih. Dia mengatakan, bahwa mulanya Partai Golkar mendapat jatah menteri sebanyak lima.
Hal itu disampaikan Bahlil saat membuka acara tasyakuran HUT ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2024. "Sekarang karena sudah terjadi, saya buka saja. Jatah (menteri) kami lima," kata Bahlil.
Dia melanjutkan, partainya sepakat untuk memberi jatah pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR kepada Partai Gerindra. Bahlil menyebut, konsensus itu dilakukan lantaran tidak ingin melawan partai yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto itu. "Ini (MPR) diambil, tapi kami juga minta yang lain," ujarnya.
Bahlil menolak namanya masuk ke dalam daftar jatah lima menteri milik partai berlogo pohon beringin itu. Menurut dia, jika namanya masuk ke dalam daftar lima jatah menteri itu, maka mengurangi jatah untuk kadernya yang lain.
"Saya enggak mau. Saya bilang, saya Ketua TKS (Tim Kemenangan Sinkronisasi Prabowo-Gibran)," ucapnya.
Karena itu, Bahlil berujar semestinya nama dia berada di luar dari jatah yang didapat Golkar. Lobi-lobi itu membuat Partai Golkar mendapat jatah menteri tambahan menjadi tujuh.
Bahlil juga bercerita ihwal jatah menteri yang didapat oleh eks ketua umum partainya, Airlangga Hartanto. Dia mengaku percaya diri jika Prabowo bakal melirik Airlangga masuk ke kabinetnya.
Iklan
Bahlil berujar, sempat mendapat saran dari Aburizal Bakrie supaya memastikan jatah menteri partainya yang kedelapan itu tidak berpindah tangan. Namun, kata Bahlil, dirinya percaya penuh dengan kualitas yang dimiliki Airlangga.
"Enggak perlu dipastikan, barang ini (Airlangga) Insyaallah jadi, karena beliau punya kualitas yang baik," ucapnya.
Adapun kader Golkar yang dilantik Prabowo sebagai menteri sebanyak delapan dan tiga wakil menteri. Kader Golkar yang masuk ke kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, di antaranya ialah ketua umum Bahlil Lahadalia, wakil ketua umum Wihaji, Nusron Wahid, Maman Abdurrahman, dan Meutya Hafid.
Ada juga sejumlah nama kader Golkar yang pernah menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mereka di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Sementara, kader Golkar yang menjabat sebagai wakil menteri ialah Christina Aryani, Dyah Roro Esti, dan eks Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus. Belakangan, politikus senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan juga dilantik oleh Prabowo sebagai Dewan Ekonomi Nasional.
Pilihan editor: Bahlil: Golkar Akan Setor AKD ke DPR Besok Pagi