Bisakah Perempuan Hamil saat Masuki Masa Perimenopause?

7 hours ago 3

Jakarta -

Banyak orang yang mempertanyakan bisakah perempuan hamil saat memasuki masa perimenopause? Masa perimenopause adalah fase transisi sebelum seorang perempuan memasuki menopause, ketika tubuh mulai mengalami perubahan hormonal yang signifikan. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, selama fase kehidupan ini, perempuan mulai mengalami perubahan hormonal yang besar, terutama penurunan estrogen, yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi lebih tidak terduga.

Apa itu perimenopause?

Perimenopause adalah masa transisi alami sebelum menopause. Alex Robles, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Columbia University Fertility Center, mengatakan masa perimenopause ini biasanya dimulai pada usia 40-an, tetapi dapat berkisar dari usia 30-an hingga awal 50-an, yang berlangsung rata-rata tujuh hingga 10 tahun.

Usia saat ibu Bunda memasuki masa menopause dapat menjadi prediktor yang baik untuk menentukan kapan periode menstruasi terakhir Bunda.

Perimenopause ditandai dengan gejala seperti menstruasi tidak teratur, hot flashes, perubahan mood, dan penurunan kesuburan. 

Bisakah perempuan hamil saat memasuki masa perimenopause?

Meskipun perimenopause menandai dimulainya akhir tahun-tahun reproduksi perempuan, Bunda masih mungkin untuk hamil selama tahap kehidupan ini.

Robles menjelaskan kehamilan selama perimenopause sepenuhnya mungkin terjadi meskipun menstruasi menjadi tidak teratur. Peluang hamil di masa perimenopause lebih rendah dibandingkan usia reproduktif yang lebih muda.

"Jika Anda mengalami menstruasi, kemungkinan besar Anda masih berovulasi," jelasnya dilansir dari The Bump.

Namun, ovulasi lebih jarang terjadi dan lebih tidak terduga selama perimenopause, dan kualitas sel telur juga akan mulai menurun seiring bertambahnya usia perempuan.

Ketidakteraturan siklus menstruasi yang biasanya dimulai pada masa perimenopause disebabkan oleh anovulasi.  Anovulasi berarti Bunda tidak melepaskan sel telur bulan itu sehingga tidak dapat hamil. 

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perempuan masih berpeluang untuk hamil selama perimenopause, terutama di awal fase ini. Namun, peluangnya menurun seiring bertambahnya usia. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa tingkat kesuburan perempuan menurun drastis setelah usia 35 tahun, dengan penurunan signifikan setelah usia 40 tahun.

Ingin tahu bagaimana cara meningkatkan kesuburan selama perimenopause? "Tidak ada cara untuk 'meningkatkan' kesuburan Anda," kata Christie Messenger, MD, FACOG, seorang dokter kandungan dan ginekolog yang berfokus pada perawatan kesehatan reproduksi di Universitas New York. 

Namun, cara terbaik untuk mencegah penurunan kesuburan yang lebih cepat adalah dengan mempertahankan gaya hidup yang sehat sebisa mungkin.

Bunda sebaiknya menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, konsumsi obat-obatan dan/atau suplemen yang direkomendasikan dokter, serta menghindari kebiasaan yang tidak sehat, seperti alkohol berlebihan atau obat-obatan apa pun.

Bunda yang ingin mencegah kehamilan selama perimenopause juga tetap memerlukan bentuk kontrasepsi yang efektif.

Risiko hamil di masa perimenopause

Kehamilan di masa perimenopause tidak hanya lebih sulit terjadi, tetapi juga berisiko lebih tinggi untuk ibu dan janin. Beberapa risiko tersebut meliputi:

1. Keguguran

Berdasarkan penelitian dalam Human Reproduction Journal, bertambahnya usia meningkatkan risiko keguguran. Perempuan di atas 40 tahun berisiko keguguran hingga 50 persen.

2. Komplikasi kehamilan

Kehamilan di usia tidak muda lagi lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan preeklamsia.

3. Masalah kromosom pada janin

Bunda yang hamil di masa awal perimenopause berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom, seperti Down syndrome yang meningkat seiring bertambahnya usia ibu.

Kapan menopause dimulai?

Seorang perempuan dinyatakan menopause setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Setelah menopause, kehamilan alami tidak mungkin terjadi karena ovulasi telah berhenti.

Tips untuk perempuan di masa perimenopause

1. Gunakan kontrasepsi jika tidak ingin hamil  

Pada masa perimenopause, Bunda masih mungkin untuk hamil. Jika ingin mencegah kehamilan, Bunda tetap membutuhkan metode kontrasepsi seperti pil KB, IUD, atau kondom.

2. Konsultasi dengan dokter  

Bunda yang ingin program hamil di masa perimenopause, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengevaluasi kesuburan dan opsi yang tersedia.

3. Jaga kesehatan  

Menjaga kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online