Bitcoin Berjuang Pasca Kekecewaan atas Janji Crypto Presiden Trump

1 month ago 29

Jakarta, Pintu News – Hari pertama kepresidenan Donald J. Trump tidak memberikan dampak signifikan yang diharapkan pada pasar cryptocurrency. Presiden Trump gagal mengeluarkan perintah eksekutif terkait kripto, termasuk rencana “Cadangan Bitcoin Strategis” yang sempat dibahas sebelumnya. Akibatnya, harga Bitcoin , yang sempat melonjak mendekati $110.000 (sekitar Rp1,79 miliar), kembali turun ke $103.182 (sekitar Rp1,68 miliar).

Bitcoin di Zona “No-Man’s Land”

Saat ini, Bitcoin berada di fase konsolidasi, dengan analis menggambarkan situasi pasar sebagai “tanpa arah.” Sentimen pasar dipengaruhi oleh ketidakpastian apakah retorika pro-Bitcoin Trump akan diwujudkan dalam kebijakan konkret. Beberapa analis, seperti CRG (@MacroCRG), percaya bahwa cukup dengan satu pernyataan dari Presiden Trump, pasar dapat kembali bergerak naik.

Sementara itu, Markus Thielen dari Matrixport mencatat bahwa Bitcoin telah diperdagangkan dalam pola wedge yang menyempit sejak November. Trump’s inauguration menjadi pemicu bagi Bitcoin untuk keluar dari pola ini. Namun, apakah tren bullish dapat berlanjut bergantung pada kemampuan Bitcoin mempertahankan level support kunci.

Baca Juga: 80% Pemegang Jangka Pendek Bitcoin (BTC) Kembali Untung, Tren FOMO Meningkat

Level Kunci dan Prediksi Harga Bitcoin

#BTC

Bitcoin never ceases to amaze with its price action

Harsh rejection from the Range High but the most important takeaway is this:

Bitcoin has successfully retested the red diagonal and black Range Low of $101k as support

This confluent support may serve as a floor for… https://t.co/ZEFwviuIoF pic.twitter.com/MA1Xknbfhf

— Rekt Capital (@rektcapital) January 20, 2025

Analis Rekt Capital menyoroti retest Bitcoin pada level penting, termasuk $101.000 (sekitar Rp1,65 miliar). Menurutnya, konsolidasi antara $101.000 hingga $106.000 (sekitar Rp1,73 miliar) menjadi indikasi kuat bahwa BTC memiliki peluang untuk kembali naik.

Sementara itu, trader Crypto Chase (@Crypto_Chase) menyebutkan bahwa level $99.500 (sekitar Rp1,62 miliar) bisa menjadi titik masuk yang menarik untuk posisi long. Jika BTC turun di bawah $96.000 (sekitar Rp1,56 miliar), rencana bullishnya kemungkinan tidak berlaku lagi.

Harapan atas Kebijakan Pro-Bitcoin dari Pemerintahan Trump

Meskipun tidak ada kebijakan langsung pada hari pertama, optimisme terhadap sikap pro-kripto Trump tetap ada. David Bailey, CEO BTC Inc., mengungkapkan bahwa perintah eksekutif terkait Bitcoin mungkin sudah termasuk dalam daftar pertama yang akan diumumkan oleh pemerintahan Trump. Jika kebijakan semacam itu muncul, pasar dapat kembali bergerak bullish dengan cepat.

Namun, hingga pengumuman resmi dibuat, para pedagang dan investor tetap berada dalam kondisi menunggu, mengamati setiap perkembangan dari Gedung Putih yang dapat memengaruhi arah pasar.

Penutup

Ketiadaan kebijakan eksekutif terkait kripto dari Presiden Trump menciptakan ketidakpastian di pasar, tetapi optimisme terhadap potensi regulasi pro-kripto tetap hidup. Dengan Bitcoin yang terus menguji level support kunci, pergerakan signifikan dalam waktu dekat akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang dapat mengubah sentimen pasar.

Baca Juga: Texas Usulkan Cadangan Bitcoin Strategis: Mewujudkan Ekonomi Digital

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online