Jakarta, Pintu News – Bitcoin menunjukkan pola harga yang mirip dengan kondisi pasar menjelang jatuhnya harga pada tahun 2021. Trader terkenal, Peter Brandt, menyoroti bahwa faktor fundamental sering kali terlihat paling kuat saat harga mencapai puncaknya.
Komentarnya muncul di tengah perdebatan para analis tentang kemungkinan terulangnya pola kejatuhan Bitcoin di masa lalu. Semua ini terjadi di tengah meningkatnya permintaan terhadap Bitcoin dari institusi dan pemerintah.
Struktur Harga Bitcoin Cerminkan Zona Distribusi Tahun 2021
Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran harga antara $60.000 hingga $105.000 selama kurang lebih tujuh bulan terakhir.
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Bertahan di $105.000 (16/6): Apakah BTC akan Jeblok ke Bawah $103K?
Periode konsolidasi ini mencerminkan fase distribusi yang terjadi pada tahun 2020–2021, di mana Bitcoin bergerak mendatar antara $30.000 hingga $65.000 sebelum anjlok tajam di awal tahun 2022.
Selama periode tersebut, menurut unggahan Peter Brandt di platform X, kegagalan Bitcoin menembus level harga tertentu menunjukkan adanya pola distribusi. Pada November 2021, harga Bitcoin sempat mencapai sekitar $69.000 sebelum turun drastis ke sekitar $15.500 pada November 2022 — penurunan sekitar 77,5%.
Menurut Brandt, jika pola saat ini berujung pada penurunan serupa dari kisaran atas $105.000, maka harga Bitcoin bisa jatuh hingga mendekati $23.600.
Meskipun sentimen pasar cukup positif, didorong oleh ekspektasi terhadap ETF spot dan partisipasi institusi, harga Bitcoin belum mampu menembus level resistensi di $105.000. Ketidakmampuan harga untuk terus naik ini mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan analis teknikal.
Resistensi Teknis Bitcoin dan Perilaku Pasar
Baru-baru ini, Bitcoin gagal bertahan di atas zona resistensi $106.000. Menurut analis Michaël van de Poppe, level ini sangat penting untuk menjaga momentum kenaikan harga.
Dalam grafiknya, terlihat bahwa reli terbaru Bitcoin langsung ditolak setelah menguji area resistensi tersebut, yang kemudian memicu likuidasi posisi long. Akibatnya, harga turun ke kisaran $104.000–$105.000 setelah breakout yang gagal.

Sementara itu, Ali Martinez menyebut di platform X bahwa level $104.124 kini menjadi area support penting.
Jika support ini jebol, harga Bitcoin diperkirakan bisa turun lebih jauh hingga sekitar $97.405. Hal ini sejalan dengan perilaku pasar sebelumnya, di mana penolakan pada level resistensi sering kali memicu koreksi tajam secara tiba-tiba.
Pada awal Juni lalu, pola serupa juga terjadi saat Bitcoin ditolak di level resistensi yang sama. Setelah itu, harga turun kembali mendekati $100.000, yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat di atas serta lemahnya dorongan beli dari pihak bull.
Alasan Peter Brandt atas Potensi Koreksi Harga Bitcoin
Peter Brandt mengungkapkan kehati-hatiannya karena konsolidasi harga Bitcoin saat ini menyerupai struktur puncak pasar tahun 2021.
Ia menyatakan, “Fundamental selalu terlihat paling kuat saat pasar berada di puncak, dan paling lemah saat berada di dasar.” Pola historis ini menunjukkan bahwa fundamental yang kuat tidak selalu mampu mencegah koreksi harga.
Pada siklus besar sebelumnya, sebelum kejatuhan harga tahun 2021, fundamental Bitcoin juga dianggap positif. Aliran dana institusi, persetujuan ETF, dan pasokan rendah di bursa saat itu mendukung optimisme pasar — seperti yang terjadi sekarang.
Baca juga: 3 Altcoin yang Diprediksi akan Meledak pada Altseason 2025!
Namun, kegagalan harga untuk bertahan di dekat level tertinggi secara berulang justru meningkatkan kemungkinan pembalikan arah pasar (reversal).
Menanggapi pendapat Peter Brandt, AetherX Capital menyatakan bahwa fundamental saat ini sangat bullish, dan grafik dalam kerangka waktu yang lebih besar juga menunjukkan sinyal positif, sehingga sulit untuk bersikap bearish.
Another way to put it would be that it's hard to be bearish on Bitcoin when it has the best fundamentals in its short history and the high-timeframe charts are still bullish.
This doesn't mean I don't consider a bearish scenario to be a possibility; I just think it's unlikely…
Meskipun begitu, mereka mengakui bahwa hasil bearish tetap mungkin terjadi.
Diskusi mereka menggarisbawahi bahwa formasi harga saat ini memiliki kemiripan dengan pasar tahun 2021, terutama dalam hal volatilitas mendatar yang berkepanjangan dan breakout yang gagal.
Sinyal Golden Cross BTC Isyaratkan Potensi Breakout Jangka Panjang
Di sisi lain, beberapa trader tetap optimis berkat sinyal teknikal. Trader Tardigrade mencatat bahwa rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 50-hari dan 200-hari Bitcoin baru-baru ini membentuk pola Golden Cross. Pola ini sebelumnya pernah mendahului lonjakan harga sebesar 49%, 125%, dan 68% dalam beberapa tahun terakhir.
#Bitcoin 50 SMA and 200 SMA formed a Golden Cross 🔥
This signal has boosted $BTC by 49%, 125%, and 68% since 2023 whenever it has occurred.
If $BTC experiences its worst and best gains from this point, it could reach $152k and $229k.
These targets are reasonable given the recent… pic.twitter.com/PGEinfxpHE
Berdasarkan pola tersebut, target harga BTC berikutnya bisa berada di kisaran $152.000 hingga $229.000. Namun, potensi kenaikan ini sangat bergantung pada kemampuan pasar untuk mempertahankan level support saat ini dan tidak mengulang pola penurunan sebelumnya.
Jika Bitcoin kembali kehilangan support di level $105.000, maka kemungkinan pergerakan turun menuju area $100.000 bisa terjadi lagi sebelum akhir Juni.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingape. Veteran Trader Peter Brandt Warns of Bitcoin Crash Amid Bullish Forecasts. Diakses pada 16 Juni 2025