Kimberly Ryder menceritakan tentang perjalanan hidupnya memiliki anak dan menjadi Bunda sebelum akhirnya bercerai dengan Edward Akbar. Menurut Kimberly, mantan suaminya tersebut sempat melarangnya untuk KB di awal-awal pernikahan. Padahal, saat itu Kimberly belum sepenuhnya siap untuk memiliki anak.
"Kalo lu belum siap punya anak, jangan sampe suami lu nge-force lu punya anak. Waktu anak pertama ya sudah nggak apa-apa, kata dia (mantan suaminya) nggak usah KB, biarkan terjadi secara alami, tapi aku merasa saat itu belum siap," ujar Kimberly Ryder dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.
Hamil anak pertama
Meski dilarang, Kimberly menerimanya dan tidak menyesalinya. Terlebih saat itu ayah mertuanya sedang sakit. Dan anak pertamanya menjadi berkah luar biasa sekaligus hadiah terindah untuk mertuanya sebelum meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada akhirnya ayahnya ketemu cucu pertamanya. Senang banget. Dan tiga minggu kemudian dia meninggal. Ya sudah, timing-nya memang sudah seperti itu," tuturnya.
Namun di kehamilan anak keduanya, perempuan berusia 31 tahun ini sempat syok. Sebab, 3 bulan setelah melahirkan anak pertamanya Rayden Starlight Akbar, Kimberly sudah hamil anak kedua Aisyah Moonlight Akbar. Awalnya, Kimberly sempat ingin menggunakan kontrasepsi tetapi dilarang oleh mantan suaminya.
Hamil anak kedua
"Pas anak kedua ini, aku tidak menyesal sama sekali, aku mencintai dia sepenuhnya, tapi pada saat itu aku pengen KB nggak dibolehin. Karena dia bilang takutnya nanti kalo mau punya anak kedua jadi susah apa segala macam. Terus akhirnya kita berdua kaget, hamil, tiga bulan setelah melahirkan anak pertama. Jadi mereka exactly selisih satu tahun satu hari. Udah kaya twins kan," kata dia.
Menurut Kimberly pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting untuknya dan perempuan di luar sana. Menurutnya, perempuan harus punya sikap dan kendali penuh atas keputusan tentang tubuh mereka, termasuk hamil. Bukan dorongan atau permintaan dari orang lain, termasuk suaminya sendiri.
"Jadi sebagai seorang wanita, istri jangan biarkan suamimu mengatakan apa yang harus dilakukan pada tubuhmu. Kayak 'oh enggak jangan KB nanti kamu gini gini'. No, ini badan lu, kehidupan lu, lu yang pregnant. Suami lu gak akan pernah tahu gimana rasanya hamil, kamu rawat tubuhmu sendiri, kamu mengontrol tubuhmu sendiri," tutur Kimberly.
Jarak kelahiran yang dialami oleh Kimberly yakni tiga bulan setelah melahirkan dan hamil sebenarnya berbahaya lho, Bunda. Sebab, Bunda membutuhkan masa pemulihan setelah melahirkan Si Kecil ya. Bunda perlu mengembalikan kembali kesehatan yang terkuras selama kehamilan.
7 Risiko hamil dengan jarak terlalu dekat
Dilarang KB oleh Edward Akbar, Kimberly Ryder Sempat Syok Hamil lagi setelah 3 Bulan Melahirkan/Foto: iStock
Setidaknya, Bunda juga memerlukan energi dan vitamin yang cukup untuk kehamilan selanjutnya. Karena pada masa belum pulih dari persalinan sebelumnya, Bunda bisa mengalami risiko yang membahayakan janin dan kesehatan Bunda sendiri lho.
Menurut laman Uniceforg, bahwa penting menjaga jarak kehamilan Si Kecil salah satunya adalah karena tubuh Bunda membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya dari kehamilan dan persalinan.
Nah berikut bahaya yang mungkin Bunda alami jika jarak kelahiran Si Kecil terlalu dekat.
Kehamilan yang terlalu dekat memang rentan mendatangkan risiko, terdapat sejumlah bahaya yang mengancam di antaranya sebagai berikut :
- Jika jarak kelahiran tidak diatur, terdapat risiko kematian yang cukup signifikan terhadap janin dan bayi baru lahir, Bunda.
- Ada kemungkinan lebih tinggi bahwa bayi akan lahir prematur dengan kekurangan berat badan yang jauh dari seimbang.
- Dibandingkan bayi dengan berat badan normal, Si Kecil yang lahir dengan berat badan kurang, cenderung tumbuh dengan baik. Namun dalam perkembangannya, rentan menjadi sakit dan empat kali lebih mungkin meninggal pada tahun pertama kehidupan.
- Salah satu ancaman bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak di bawah usia 2 tahun adalah kelahiran saudara kandung. Ini artinya, saat Bunda hamil lagi ketika anak masih terlalu kecil dapat mengancam kesehatannya.
- Untuk kakak yang lebih dulu lahir mungkin akan terganggu aktifitas menyusunya.
- Dikhawatirkan Bunda akan kurang optimal mengasuh Si Kakak, karena Bunda memiliki lebih sedikit waktu untuk menyiapkan makanan dan memberikan perawatan dan perhatian yang dibutuhkan, sebab sudah riweh dengan hadirnya Si Kecil dalam rahim.
- Jarak kelahiran yang terlalu dekat berpotensi mengganggu kesehatan Bunda dan Janin. Oleh karenanya, demi kesehatan ibu dan anak, Bunda idealnya menunggu sampai anak terakhirnya berusia minimal 2 tahun sebelum hamil lagi.
Sementara mengutip Cchealthorg, terdapat sekian manfaat dari upaya Bunda mengatur jarak kelahiran ya. Di antaranya :
- Si Kecil dapat lahir pada waktu yang tepat dan memiliki berat badan yang sehat.
- Bayi dapat berkembang dengan baik karena Bunda dapat memberikan banyak perhatian pada Si Kecil dengan lebih fokus.
- Bunda memiliki lebih banyak energi dan tidak terlalu stress.
- Akan memiliki lebih banyak waktu untuk menjalin ikatan dengan Si Kecil.
- Masa depan Si Kecil akan lebih sehat karena tubuh Bunda mempunyai cukup waktu untuk mengganti simpanan nutrisi sebelum hamil lagi.
- Anak-anak yang diberi jarak yang cukup lebih siap untuk memulai taman kanak-kanak, dan berprestasi lebih baik di sekolah.
- Ibu memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama anak dan anak menerima lebih banyak perhatian dan bantuan dalam tugas-tugas perkembangan.
- Keluarga memiliki lebih banyak waktu untuk menjalin ikatan dengan setiap anak.
- Orang tua memiliki lebih banyak waktu untuk satu sama lain.
- Orang tua dapat memiliki waktu untuk diri mereka sendiri.
- Keluarga dapat memiliki lebih sedikit tekanan keuangan.
Begitulah informasi tentang risiko Bunda hamil dengan jarak terlalu dekat sampai manfaat Bunda mengatur jarak kelahiran Si Kecil. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video tentang
(pri/pri)
Loading...