Ibu Hamil Rentan Flu, Kenali Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasi yang Aman

1 month ago 29

Jakarta -

Ibu hamil rentan terkena flu karena termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi, Bunda. Selain ibu hamil, anak di bawah usia enam bulan, dan lansia berusia lebih dari 65 tahun, juga masuk dalam kelompok berisiko karena memiliki imunitas yang rendah.

Perlu diketahui, imunitas tubuh ibu hamil cenderung lebih rendah karena proses kehamilannya. Risiko terkena flu dapat meningkat berkali lipat jika seseorang juga memiliki kondisi immunocompromised atau kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena HIV atau diabetes yang tidak terkontrol.

Apa itu flu?

Flu adalah penyakit pernapasan saluran atas yang menular, yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini biasanya menginfeksi hidung, tenggorok, telinga, dan paru-paru.

Virus influenza dapat menyebar melalui aerosol, yakni dari udara. Droplet atau cairan air liur dari orang yang sakit flu dapat menular ke orang lain melalui udara atau kontak langsung.

Jenis virus influenza

Ada empat jenis virus influenza, yakni:

  • Influenza A
  • Influenza B
  • Influenza C
  • Influenza D

Influenza A dan influenza B paling sering dialami oleh manusia dan menyebabkan flu. Kedua jenis influenza tersebut juga paling sering menyebabkan outbreak atau epidemi.

Sedangkan, influenza C biasanya adalah penyakit ringan yang jarang menyebabkan outbreak atau epidemi. Influenza D adalah satu-satunya jenis virus yang ditemukan pada hewan dan belum terbukti dapat menular ke manusia.

Gejala flu pada ibu hamil

Gejala flu pada ibu hamil sama dengan gejala flu yang dialami oleh kebanyakan orang, yakni:

  • Demam
  • Batuk cenderung tidak berdahak
  • Pilek
  • Nyeri otot
  • Mudah lelah atau malaise
  • Tidak enak badan
  • Sakit tenggorokan

Gejala flu umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam 3-7 hari.

Komplikasi flu pada ibu hamil

Komplikasi flu pada ibu hamil maupun tidak hamil juga tidak berbeda. Namun, ibu hamil lebih mudah untuk terkena komplikasi yang memengaruhi kondisi janinnya.

Berikut beberapa komplikasi flu yang dapat terjadi pada ibu hamil:

  • Infeksi ke telinga
  • Pneumonia atau radang paru
  • Meningitis
  • Encephalitis, atau peradangan pada otak

Ketika ibu hamil terinfeksi, apalagi mengalami infeksi yang berat, ia dapat mengalami kontraksi. Pada kondisi tersebut, ketuban dapat pecah hingga menyebabkan kelahiran prematur.

Sementara itu, saturasi oksigen yang rendah saat mengalami komplikasi juga dapat memengaruhi perkembangan janin. Janin yang tidak mendapatkan cukup oksigen dapat terlahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau ukuran bayi kecil.

Kapan ibu hamil harus ke dokter dan mendapat perawatan medis saat sakit flu?

Gejala flu memang dapat membaik dengan sendirinya dalam 3-7 hari. Namun, Bunda perlu waspada jika mengalami gejala yang parah hingga memengaruhi kondisi tubuh.

Berikut kondisi ibu hamil yang harus segera ke dokter dan mendapatkan perawatan medis saat sakit flu:

  • Demam lebih dari 40 derajat Celcius
  • Frekuensi napas lebih dari 40 kali per menit
  • Saturasi oksigen mulai turun, di bawah 96
  • Kuku jari dan bibir menjadi biru

Dokter biasanya akan melakukan pemantauan untuk melihat kondisi ibu, janin, dan apakah telah terjadi komplikasi atau kontraksi.

Pencegahan flu pada ibu hamil

Kunci untuk menghindari komplikasi selama kehamilan karena flu adalah melakukan pencegahan. Ada beberapa tatalaksana pencegahan yang dapat dilakukan Bunda selama kehamilan agar tidak terkena flu, yakni:

1. Mendapatkan vaksin flu

Vaksin flu untuk ibu hamil sudah tersedia di fasilitas kesehatan. Vaksin flu yang aman dan diperbolehkan untuk ibu hamil adalah jenis inaktif vaksin atau vaksin dari virus yang telah dimatikan atau inaktif.

Vaksin ini dapat melindungi Bunda dari empat sub-tipe virus penyebab flu, di antaranya dua sub-tipe virus influenza A dan dua sub-tipe virus influenza B. Vaksin dapat melindungi Bunda selama satu tahun. Jadi, disarankan Bunda mendapatkan vaksin ini setahun sekali untuk mencegah masalah selama kehamilan, ya.

Nah, bagi Bunda yang sudah terlanjur hamil, tidak perlu khawatir. Vaksin tetap dapat diberikan di trimester berapa pun. Pemberian vaksin merupakan langkah pencegahan yang paling utama.

2. Melindungi diri dan menjaga personal hygiene

Pencegahan lainnya adalah dengan melindungi diri dari orang yang sakit. Bunda dapat menggunakan masker untuk menjaga diri dari penularan melalui droplet.

Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dengan rajin mencuci tangan sebelum makan, sebelum memegang area wajah (mata, hidung, dan mulut), serta setelah melakukan aktivitas apa pun, termasuk setelah bertemu dengan orang yang sakit.

3. Menciptakan lingkungan yang sehat

Penularan virus influenza juga dapat dicegah dengan menciptakan lingkungan yang sehat, seperti memperbaiki sirkulasi udara. Jika di rumah Bunda ada yang sakit, maka disarankan untuk selalu membuka jendela atau memakai air purifier untuk menetralisir udara.

4. Menjalani pola hidup sehat

Cara terakhir untuk mencegah flu saat hamil adalah menjalani pola hidup sehat untuk menjaga imunitas tubuh. Bunda perlu mengonsumsi makanan bergizi, memenuhi kebutuhan cairan 2 liter per hari, tidur yang cukup, menghindari stres, dan rutin berolahraga.

Imunitas tubuh yang baik sangat dibutuhkan untuk mencegah flu, sebab penyakit ini termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri dalam 3-7 hari.

Pengobatan flu pada ibu hamil

Tatalaksana pengobatan flu secara umum tidak ada karena kondisi Bunda biasanya akan membaik dengan sendirinya ketika imun tubuh sudah berada dalam kondisi yang lebih baik. Namun, pada ibu hamil tetap disarankan untuk periksa ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi keluhan, seperti demam, batuk, dan pilek, yang tentunya aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

Selama sakit, Bunda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat warung yang dijual bebas tanpa resep dokter. Ingat, tidak semua obat aman dikonsumsi selama kehamilan. Ada kandungan obat yang memang boleh untuk ibu hamil, tetapi ada juga yang tidak diperbolehkan.

Jika gejala flu sudah dirasa berat, Bunda sebaiknya segera ke unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau fasilitas kesehatan yang lengkap. Pada kondisi yang parah, Bunda mungkin membutuhkan terapi oksigen untuk menolong ibu dan janin di dalam kandungan.

Bolehkah menggunakan bahan herbal untuk mengatasi flu selama hamil?

Penggunaan bahan herbal untuk mengatasi flu sudah bukan hal baru lagi di Indonesia. Beberapa penelitian telah membuktikan keamanan bahan herbal, misalnya jahe. Namun sebaliknya, banyak pula bahan herbal yang belum terbukti aman, terutama bagi ibu hamil.

Untuk mencegah efek yang tidak diinginkan, sebaiknya Bunda tidak sembarangan mengonsumsi bahan herbal selama masa kehamilan. Jika dokter sudah meresepkan obat yang aman untuk mengatasi flu, jangan lantas beralih ke herbal karena khawatir dengan dampak obat terhadap janin.

Sebenarnya, obat-obatan yang diberikan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi Bunda sudah memiliki pregnancy category atau klasifikasi obat yang aman dan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Jadi, Bunda tidak perlu takut jika obat tersebut sudah masuk dalam pregnancy category yang aman untuk ibu hamil.

Kasus pasien terpapar Human Metapneumovirus (HMPV) belakangan ditemukan di Indonesia. Meski sama-sama virus, HMPV dan influenza adalah dua kondisi yang berbeda, Bunda.

HMPV dan virus influenza berbeda genus atau kelompok virus. HMPV adalah golongan Pneumoviridae, sedangkan virus influenza merupakan golongan Orthomyxovirus.

HMPV sebenarnya bukan virus baru. Virus ini sudah ada dari tahun 2001. Namun, belakangan outbreak kasus HMPV terjadi lagi.

Gejala HMPV sama dengan flu yang disebabkan oleh paparan virus influenza atau flu-like syndrome. Nah, untuk mendeteksi jenis virus yang bersarang di tubuh, dokter akan melakukan tes PCR (polymerase chain reaction) kepada pasien. Penanganannya pun akan disesuaikan dengan hasil tes dan kondisi pasien.

Demikian penjelasan mengenai flu pada ibu hamil dan cara mencegahnya agar tidak terjadi komplikasi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online