TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengirim 73 personel satuan tugas kemanusiaan untuk membantu korban gempa di Myanmar hari ini, Selasa, 1 April 2025. Satgas tersebut terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan SAR Nasional, Tentara Nasional Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional, Kementerian Luar Negeri, dan lain sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kontribusi Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara. "Nah, hari ini memang terbanyak karena Emergency Medical Team-nya ini sekarang berangkat. 73 orang hari ini," kata dia di Lanud Halim Perdanakusuma pada Selasa, 1 April 2025.
Menurut Suharyanto, tim tersebut diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 747. Ia menjelaskan BNPB akan bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh operasional di Myanmar, mulai dari memastikan kelancaran operasi hingga mengurus masalah anggaran.
Sementara itu, Basarnas dalam satgas tersebut akan bertugas mencari korban, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. "Nah, BNPB bertugas mengoordinasi dan menyiapkan sarana-prasarana lainnya," ujar dia.
Kemudian, jenderal aktif bintang tiga ini mengatakan operasi tersebut akan dilakukan selama 1 bulan. Lamanya waktu ini, kata Suharyanto, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya pemerintah setempat sudah bisa mengambil alih ketika situasi sudah kondusif.
"Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain. Kalau waktu di gempa Turki itu tiga minggu. Setelah itu, pemerintah negara yang terkena bencana sudah bisa mengambil alih karena sudah normal, sehingga kami bisa kembali," kata dia.
Sehari sebelumnya, pemerintah juga telah memberangkatkan 39 orang yang juga terdiri dari TNI, BNPB, Kementerian Luar Negeri, Basarnas, Baznas, dan Kementerian Kesehatan. Tim yang berangkat pada Senin kemarin, 31 Maret 2025, dinamakan Tim Aju bantuan Indonesia.
Tim Aju ini diberangkatkan menggunakan Pesawat Hercules C-130J-30 Super Hercules A-1342 yang memiliki kapasitas muatan logistik dan alat kelengkapan sebanyak 12 hingga 15 ton. Bantuan logistik yang dikirim meliputi 20 unit tenda serbaguna, selimut, sarung, dan makanan siap saji dari Kementerian Pertahanan RI, bantuan logistik tambahan dari BNPB, serta satu unit truk dari Basarnas untuk operasional di lokasi.
Sebagai informasi, gempa Myanmar bermagnitudo 7,7 mengguncang negara yang tengah dilanda konflik itu pada Jumat, 28 Maret 2025. Menurut laporan junta militer pada Minggu, bencana ini menyebabkan sekitar 1.700 korban jiwa, 3.400 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 300 orang masih dinyatakan hilang.
Gempa kembar (doublet) yang terjadi di daratan ini tidak hanya menyebabkan kehancuran di Myanmar tetapi juga berdampak di Thailand.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengumumkan Indonesia akan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa bumi di Myanmar. Keputusan tersebut dibuat setelah mempertimbangkan besarnya dampak bencana serta kebutuhan mendesak di wilayah yang terdampak. Hal ini dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri yang berlangsung secara daring pada Minggu, 30 Maret 2025.
Achmad Ghiffary Mannan berkontribusi dalam tulisan ini.