Kantong Teh Celup Bisa Hasilkan Miliaran Mikroplastik, Terbanyak dari Sumber Berbahaya Ini

1 month ago 39

Bunda, pernahkah terpikirkan bahwa kebiasaan minum teh celup sehari-hari mungkin bisa berdampak pada kesehatan keluarga? Nah, belakangan ini muncul temuan yang cukup mengejutkan tentang kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup yang sering kita konsumsi. Penemuan ini tentunya jadi perhatian serius bagi kita semua ya, Bunda, mengingat teh adalah salah satu minuman favorit di rumah.

Seperti dilansir Food and Wine, penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan tentang jumlah mikroplastik yang terlepas saat kita menyeduh teh celup. Bayangkan Bunda, setiap kali kita menyeduh teh celup, ada jutaan bahkan miliaran partikel plastik mikroskopis yang ikut masuk ke dalam minuman kita! Tentu ini jadi kekhawatiran tersendiri ya, Bunda. Tanpa berlama-lama lagi, yuk, simak informasi selengkapnya.

Fakta mengejutkan tentang mikroplastik dalam teh celup

Mengutip The New York Times,  dalam sebuah penelitian terungkap bahwa satu kantong teh celup dapat melepaskan hingga 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ketika diseduh dalam air panas. Jumlah ini sungguh mengkhawatirkan ya, Bunda, mengingat teh adalah minuman yang hampir setiap hari kita konsumsi.

Food and Wine melaporkan bahwa kandungan mikroplastik terbanyak berasal dari kantong teh berbahan nilon yang umumnya digunakan oleh produsen teh premium. Padahal selama ini kita sering beranggapan bahwa produk premium pasti lebih aman, ya Bunda?

Sumber utama mikroplastik dalam teh celup

Berikut beberapa sumber utama mikroplastik dalam kantong teh celup.

1. Bahan Kantong Teh

Para peneliti dati Autonomous University of Barcelona di Spanyol mengungkapkan bahwa kantong teh yang terbuat dari nilon dan polyethylene terephthalate (PET) adalah penyumbang terbesar mikroplastik. Setelah terkena air panas, bahan-bahan ini dapat terurai menjadi partikel mikroskopis.

Peneliti menguji kantong teh yang terbuat dari nilon-6, polipropilena, dan selulosa yang merupakan bahan umum pembuatan kantong teh. Saat diseduh, polipropilena melepaskan sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter dengan ukuran rata-rata 136,7 nanometer; selulosa melepaskan sekitar 135 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 244 nanometer; sementara nilon-6 melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 138,4 nanometer. 

2. Proses Sealing (segel)

Proses penyegelan kantong teh yang menggunakan panas tinggi juga dapat menghasilkan mikroplastik tambahan, terutama pada bagian jahitan dan segel kantong teh. Segel plastik yang digunakan biasanya berasal dari bahan fleksibel seperti polipropilena. Hal ini dapat membuat partikel mikroplastik mungkin akan larut ketika diseduh dengan air panas, Bunda. 

3. Kemasan luar

Mengingat saat ini telah banyak penggunaan wadah makanan yang menggunakan bahan plastik seperti botol air mineral, sama halnya dengan kemasan luar teh celup yang mengandung plastik, bisa berkontribusi pada kontaminasi mikroplastik, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. 

Beberapa peneliti kesehatan yang menyatakan bahwa konsumsi mikroplastik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti gangguan sistem pencernaan, potensi peradangan pada organ dalam, gangguan hormonal, bahkan kanker.

Meski demikian, penelitian terhadap dampak mikroplastik terhadap kesehatan masih dilakukan hingga saat ini. Jadi, tidak ada salahnya Bunda berjaga-jaga terhadap kesehatan diri masing-masing.

Meskipun terlihat banyak kantong teh yang menggunakan berbagai macam jenis bahan plastik, Bunda tidak perlu khawatir. Hal ini dikarenakan ada kantong teh celup yang menggunakan bahan kertas yang berasal dari serat tanaman seperti kayu dan rami. 

Hailey E. Hampson, seorang peneliti yang mempelajari mikroplastik di University of Southern California dan University of Washington mengungkapkan bahwa kantong teh yang terbuat dari kertas secara teoritis akan melepaskan lebih sedikit bahkan tidak sama sekali mikroplastik jika dibandingkan dengan kantong teh yang terbuat dari plastik. 

Nah, setelah mengetahui hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk tetap menikmati teh secara aman. Yuk, simak selengkapnya!

  • Pilih teh loose leaf

Bunda direkomendasikan penggunaan teh seduh tradisional atau loose leaf tea sebagai alternatif teraman. Selain bebas mikroplastik, cara ini juga memungkinkan daun teh mengembang sempurna dan menghasilkan rasa yang lebih optimal.

  • Gunakan kantong teh organik

Pilih merek teh yang menggunakan kantong berbahan alami seperti kertas organik atau katun. Beberapa produsen teh mulai beralih ke bahan ramah lingkungan ini.

  • Perhatikan suhu ahli

Para ahli menyarankan untuk tidak menyeduh teh dengan air yang terlalu panas (di bawah 95 derajat Celsius) untuk mengurangi risiko pelepasan mikroplastik.

  • Cek sertifikasi oroduk

Pastikan teh yang Bunda beli memiliki sertifikasi keamanan pangan yang valid dan berasal dari produsen terpercaya.

Kabar baiknya, industri teh mulai merespons masalah ini dengan berbagai inovasi, seperti pengembangan kantong teh biodegradable, penelitian material baru yang lebih aman, peningkatan standar keamanan produksi, dan komitmen produsen untuk mengurangi penggunaan plastik

Bunda, meskipun temuan ini cukup mengkhawatirkan, kita tidak perlu panik dan berhenti minum teh, ya. Cara yang paling penting adalah mulai lebih selektif dalam memilih produk teh dan memperhatikan cara penyajiannya. Dengan begitu, Bunda tetap bisa menikmati secangkir teh hangat bersama keluarga dengan lebih aman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online