Kiky Saputri Dirawat dan Diobservasi di RS setelah 2 Kali Kontraksi, Tegaskan Belum Melahirkan

19 hours ago 1

Kiky Saputri mendadak dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kontraksi di usia kehamilan 7 bulan. Ia mengabarkan kondisinya lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @kikysaputrii. 

Dalam Insta story, komika asal Garut Jawa Barat ini menjelaskan kronologi sampai dilarikan ke rumah sakit. Menurut Kiky, dirinya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami dua kali kontraksi pukul 03.00 WIB.

Namun, Kiky menegaskan dirinya belum melahirkan dalam waktu dekat.  Mantan guru honorer ini menyebut dirinya sedang tahap pemeriksaan oleh dokter dan pemulihan di rumah sakit. 

"Halo semuanya aku belum melahirkan ya guys. Kemarin jam 3 pagi sempat ada kontraksi dua kali jadi aku langsung periksa ke Rumah sakit dan sekarang dirawat dulu untuk observasi lebih lanjut dan pemulihan," tulis Kiky Saputri.

Di akhir postingannya, istri Muhammad Khairi ini berterima kasih atas doa yang mengalir untuknya. Kiky juga meminta doa kepada para pengikutnya di Instagram agar kehamilannya dalam keadaan baik dan proses persalinan berjalan lancar. 

"Makasih banyak doa baiknya, semoga Baby K lahir di waktu yang baik dan cukup semoga saat waktunya kami berdua disehatkan dan dilancarkan Aamiin," tuturnya. 

Untuk Bunda yang ingin lebih tahu tentang pengertian, jenis dan kapan perlu waspada saat mengalami kontraksi seperti Kiky Saputri. Simak ulasan berikut. 

Tak semua kontraksi merupakan tanda persalinan

Pregnant young woman grimacing with hands on stomach while sitting at home

Foto: Getty Images/Nastasic

Kontraksi merupakan salah satu tahap yang akan dilalui Bunda menjelang persalinan secara normal. Memang saat kontraksi terjadi, tubuh Bunda akan terasa kurang nyaman bahkan nyeri.

Untuk mempersiapkan diri jelang persalinan, terdapat beberapa hal mengenai kontraksi yang sepatutnya memperkaya informasi agar Bunda lebih bisa menyiapkan segala hal tentang kehamilan dan persalinan lebih baik. Simak yuk.

Merujuk ulasan Healthdirect Gov AU, kontraksi merupakan pengencangan otot-otot rahim. Menyebabkan rasa sakit, mirip dengan nyeri haid yang kuat. Bisa menjadi tanda seorang wanita sedang dalam proses persalinan dan bersiap-siap untuk memiliki bayi. Selama kontraksi, perut menjadi keras. 

Namun pada prosesnya, rahim berelaksasi dan perut menjadi lunak. Sehingga meskipun terasa tidak nyaman, Bunda dapat bersantai di sela-sela kontraksi. Cara kontraksi berbeda-beda untuk setiap wanita, dan mungkin terasa berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya.

Mengutip laman WebMD, kontraksi persalinan biasanya menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri tumpul di punggung dan perut bagian bawah, bersama dengan tekan

Infografis 7 Cara Atasi Kontraksi Palsu pada Saat WFO Kembali Diberlakukan7 Cara Atasi Kontraksi Palsu pada Saat WFO Kembali Diberlakukan/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

an di panggul. Kontraksi bergerak dalam gerakan seperti gelombang dari atas rahim ke bawah.

Kontraksi dimulai ketika kelenjar pituitari melepaskan hormon oksitosin, yang merangsang otot-otot di rahim untuk mulai mengencang dan rileks.  Kontraksi membuat bagian atas rahim mengencang untuk mendorong bayi ke bawah. Mereka juga melembutkan dan meregangkan bagian bawah rahim dan leher rahim, yang disebut pembukaan rahim sebagai jalan keluar janin. 

1. Kontraksi palsu

Kontraksi ini biasa disebut Braxton-Hicks. Kontraksi ini dapat digambarkan sebagai kondisi mengeras di perut yang datang dan pergi. Kontraksi ini tidak semakin dekat, tidak meningkat dengan berjalan, tidak bertambah lama, dan tidak terasa lebih kuat dari waktu ke waktu seperti saat Bunda benar-benar melahirkan.

2. Kontraksi persalinan dini

Kontraksi ini mungkin sedikit tidak nyaman dan terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang. Biasanya, mereka terputus-putus dan bervariasi. Tujuh sampai sepuluh atau bahkan 20 menit atau lebih. 

Pada kontraksi jenis ini, saat Bunda merasa sedang dalam proses persalinan yang sebenarnya, mulailah mengatur waktu kontraksi. Untuk melakukan ini, disarankan agar Bunda menuliskan waktu setiap kontraksi dimulai dan berhenti atau minta seseorang melakukannya untuk Bunda.

Waktu antara kontraksi termasuk panjang atau durasi kontraksi dan menit di antara kontraksi, ini disebut interval.
 
Kontraksi ringan biasanya dimulai dengan interval 15 hingga 20 menit dan berlangsung selama 60 hingga 90 detik. Kontraksi menjadi lebih teratur sampai jaraknya kurang dari 5 menit. Pada persalinan aktif, saat Bunda  sudah harus dalam dampingan tenaga medis yang membantu persalinan,   biasanya ditandai dengan kontraksi kuat yang berlangsung selama 45 hingga 60 detik dan terjadi dalam selang waktu 3 hingga 4 menit.

3. Kontraksi persalinan aktif

Hal-hal meningkat dalam persalinan aktif dengan kontraksi semakin dekat, dari jarak sekitar 4-5 menit dan berlangsung sekitar 30 detik hingga satu menit. Ini biasanya ketika tenaga medis menyarankan bahwa inilah saat yang tepat untuk pergi ke tempat kelahiran yang sudah Bunda tentuka  Kebanyakan orang mengalami jenis kontraksi ini sebagai rasa sakit, baik di bagian depan dan belakang rahim.

4. Kontraksi transisi

Transisi adalah waktu ketika serviks berubah ukuran hingga 8-10 cm. Ini sering kali merupakan bagian tersulit dan tersulit dari persalinan, saat Bunda seolah tidak sanggup melakukannya.

Kontraksi transisi berlangsung lama dan kuat, bisa hingga 2 menit.  Dengan jeda singkat di antaranya. Sering kali, mereka disertai dengan sejumlah besar tekanan di vagina dan rektum. Selama transisi, Bunda mungkin mengalami gemetar, muntah, kedinginan, hingga mungkin berteriak atau mengeluarkan suara.

5. Kontraksi mendorong

Pada tahap kontraksi ini, Bunda dalam perasaan yang sangat mirip dengan harus buang air besar. Tidak jarang kontraksi melambat sedikit selama waktu ini, memungkinkan istirahat di antaranya.

Beberapa orang mengatakan rasanya enak atau menghilangkan tekanan untuk mengejan selama kontraksi ini. Mendorong sangat melelahkan secara fisik, jadi mintalah dukungan apa pun yang Bunda butuhkan.  

6. Kontraksi pasca melahirkan

Kontraksi tidak hanya diperlukan untuk mengeluarkan plasenta segera setelah bayi, tetapi rahim akan terus berkontraksi setelah lahir, karena kembali ke ukuran sebelum hamil, yang disebut involusi. Menyusui juga dapat memicu kontraksi pasca melahirkan. Dikenal sebagai after-pain, mereka paling kuat dua sampai tiga hari setelah lahir. Ini benar-benar normal, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(pri/pri)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online