Menteri Pendidikan Dasar: Dana untuk Pasang Smart TV di Sekolah Sudah Siap

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan dana untuk layanan Smart TV di sekolah sudah siap. Dia menyebut pemasangan Smart TV di sekolah-sekolah merupakan salah satu program digitalisasi pendidikan yang juga janji Presiden Prabowo Subianto.

“Untuk layanan Smart TV di sekolah-sekolah ini sudah siap pendanaannya. Tinggal nanti pelaksanaannya,” kata Mu’ti saat ditemui usai acara Peluncuran Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, Senin, 28 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa waktu lalu, Mu’ti mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi presiden (inpres) untuk bisa merealisasikan janji Presiden Prabowo Subianto menyalurkan televisi canggih di sekolah-sekolah. Inpres yang dimaksud akan mengatur tentang renovasi sekolah, dan sekarang masih dalam proses untuk terbit.

“Kami lagi-lagi masih menunggu untuk terbitnya inpres itu supaya bisa kami laksanakan,” kata Mu’ti kepada wartawan di acara taklimat media bersama Kemendikdasmen di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Mu’ti menyatakan sudah membubuhi paraf di lembar inpres tentang renovasi sekolah. Tanggal terbit inpres tersebut tinggal menunggu tanda tangan dari menteri lain yang terkait, dan juga Prabowo. Inpres itu nantinya akan mengatur pengalihan wewenang merenovasi sekolah dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ke Kemendikdasmen.

“Inpresnya sedang kami tunggu, tapi saya sudah paraf. Tinggal tunggu, mungkin sedang diparaf oleh menteri yang lain, sampai nanti diterbitkan oleh Bapak Presiden,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Mu’ti juga menyampaikan pihaknya telah menyiapkan skema bantuan pendidikan untuk guru yang belum menempuh pendidikan D4 dan S1. “Ini juga sedang kami hitung jumlah penerimanya,” kata dia.

Saat ini, kata Mu’ti, Kemendikdasmen telah menyepakati bantuan guru tersebut diberikan per semester untuk satu orang guru saja. “Satu orang guru nanti mendapat bantuan Rp 3 juta untuk program yang belum D4 dan S1,” ujarnya.

Bantuan guru yang dimaksud Mu’ti di atas berbeda dengan bantuan guru honorer yang beberapa waktu lalu sempat ia sampaikan. Mu’ti menjelaskan bantuan guru honorer masih dalam kajian Kemendikdasmen. Termasuk soal besaran bantuan yang diberikan kepada guru honorer serta berapa jumlah guru honorer yang akan menerima bantuan tersebut. “Mudah-mudahan pada saat Pak Presiden nanti meluncurkan (informasinya tersebut disampaikan),” kata dia.

Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online