Jakarta, Pintu News – Microstrategy, perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis, kembali menarik perhatian dengan langkah strategis terbarunya di dunia cryptocurrency. Perusahaan ini telah mengakuisisi 11.000 Bitcoin senilai $1,1 miliar atau sekitar Rp17,9 triliun. Langkah ini menjadikan total kepemilikan Bitcoin mereka mencapai 461.000 BTC, yang setara dengan Rp7,5 kuadriliun, berdasarkan rata-rata harga pembelian sebesar Rp1,03 miliar per Bitcoin.
Strategi Akuisisi Bitcoin oleh Microstrategy
Dalam laporan terbarunya ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Microstrategy mengungkapkan bahwa mereka memperoleh dana sebesar Rp17,9 triliun dengan menjual lebih dari 3 juta saham Kelas A. Dana ini sepenuhnya dialokasikan untuk membeli 11.000 BTC dengan harga rata-rata Rp1,65 miliar per BTC, termasuk biaya dan pengeluaran tambahan.
Strategi ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan utama. Dengan total investasi sebesar Rp478 triliun, Microstrategy memanfaatkan Bitcoin tidak hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai elemen penting dalam rencana pengelolaan modal jangka panjangnya.
Baca Juga: Pergerakan Harga Ripple (XRP): Potensi Kenaikan Menuju $3,60 USD (21/1/25)
Metode Evaluasi dan Prediksi Nilai Bitcoin

Microstrategy menggunakan indikator kinerja utama yang disebut “BTC Yield” untuk mengevaluasi dampak strategi ini terhadap pemegang saham. BTC Yield mencerminkan persentase perubahan kepemilikan Bitcoin relatif terhadap jumlah saham perusahaan yang beredar. Hingga Januari 2025, perusahaan melaporkan BTC Yield sebesar 1,69% sejak awal tahun.
Michael Saylor, Chairman Eksekutif Microstrategy, memiliki pandangan optimistis mengenai prospek Bitcoin. Ia memproyeksikan harga Bitcoin dapat mencapai Rp212 miliar per koin pada tahun 2045 dalam skenario dasar, dengan skenario optimistis mencapai Rp800 miliar per koin. Prediksi ini didasarkan pada suplai Bitcoin yang terbatas serta potensinya untuk menjadi lindung nilai terhadap inflasi.
Dampak Terhadap Dunia Cryptocurrency
Langkah agresif Microstrategy menunjukkan meningkatnya kepercayaan institusional terhadap Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang. Dengan mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam strategi bisnis mereka, Microstrategy menjadi model bagi perusahaan lain yang ingin mengadopsi pendekatan serupa.
Namun, strategi ini juga memiliki tantangan. Fluktuasi harga Bitcoin dan risiko pasar cryptocurrency yang tinggi tetap menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil sebelum terjun ke dunia cryptocurrency.
Penutup
Keputusan Microstrategy untuk terus memperluas portofolio Bitcoinnya mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap potensi jangka panjang cryptocurrency ini. Meski langkah ini memberikan peluang besar, risiko inheren dalam pasar cryptocurrency harus selalu diperhatikan. Dengan semakin banyak perusahaan yang mulai mengadopsi Bitcoin, dampaknya terhadap pasar keuangan global akan terus menarik untuk disimak.
Baca Juga: Texas Usulkan Cadangan Bitcoin Strategis: Mewujudkan Ekonomi Digital
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Bitcoin News. Microstrategy Acquires 11,000 Bitcoin, Pushing Total Holdings to 461,000 BTC. Diakses tanggal 22 Januari 2025.
- Featured Image: Bitcoin.com News