Jakarta -
Merasakan gerakan janin selama kehamilan adalah sesuatu yang normal. Bahkan, gerakan janin merupakan salah satu tanda bahwa kehamilan berjalan dengan baik, Bunda.
Gerakan janin otomatis akan hilang setelah melahirkan. Tetapi, ada pula Bunda masih merasakan perut berdenyut dan bergerak-gerak usai melahirkan. Lantas, normalkan hal tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!
Mengenal phantom kicks usai melahirkan
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Tiffany Woodus, MD, FACOG, perut terasa berdenyut usai melahirkan dikenal juga dengan istilah phantom kicks atau 'tendangan hantu'. Ini merupakan persepsi berkelanjutan tentang gerakan janin di perut yang dirasakan oleh seorang ibu setelah kehamilan.
Phantom kicks dapat berupa gerakan ringan dan cepat yang mungkin Bunda rasakan di perut pada beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan setahun setelah melahirkan.
"Sulit untuk menentukan apakah sensasi ini normal atau tidak, karena kami tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa itu atau apa penyebabnya," kata Woodus, dilansir Healthline.
Sampai saat ini, studi yang membahas tentang phantom kicks masih terbatas. Meski demikian, ada data dari survei kecil yang pernah menanyakan pengalaman ini kepada perempuan setelah melahirkan.
Menurut survei daring yang dilakukan oleh Disha Sasan dan rekan-rekannya di Monash University di Australia, perempuan dapat mengalami phantom kicks selama beberapa tahun setelah melahirkan. Dalam survei ini bahkan ditemukan satu perempuan yang merasakanya hingga 28 tahun pasca persalinan.
Survei ini dilakukan pada 197 perempuan, di mana 40 persen mengatakan bahwa mereka mengalami phantom kicks setelah melahirkan untuk pertama kalinya. Rata-rata, mereka yang disurvei merasakan gerakan ini selama 6,8 tahun pasca persalinan.
Peneliti juga menemukan bahwa 25 persen perempuan menggambarkan pengalaman itu sebagai hal yang positif, sementara 27 persen di antaranya merasa kesal atau bingung dengan gerakan tersebut.
Meski hasil survei ini bisa dijadikan landasan untuk mengetahui phantom kicks, keseluruhan dari survei masih memiliki banyak keterbatasan. Selain karena sampel yang digunakan kecil, ditemukan juga bias terkait pengalaman dari subjek yang disurvei.
Penyebab phantom kicks
Penyebab pasti phantom kicks belum diketahui. Namun, para ahli memiliki beberapa teori yang dapat menjelaskan beberapa penyebabnya, yakni:
1. Perubahan selama kehamilan
Peregangan rongga rahim atau perut selama kehamilan dapat meningkatkan pertumbuhan reseptor saraf. Hal itu dapat membuat otak terus berpikir bahwa Bunda masih mengandung janin meski telah melahirkan.
"Ketika hal ini terjadi, reseptor saraf terus aktif atau terstimulasi sehingga otak mengira ada gerakan janin, meskipun jelas tidak ada gerakan," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG.
Meskipun mekanisme di balik phantom kicks tidak diketahui, para peneliti percaya hal itu mungkin terkait dengan perubahan pada homunculus somatosensori atau bagian sistem saraf, atau propriosepsi selama kehamilan.
Perlu diketahui, propriosepsi adalah kemampuan tubuh untuk merasakan lokasi dan gerakan tanpa harus memikirkannya secara sadar. Pada dasarnya, saraf di perut bekerja secara otomatis, sehingga dapat memberi Bunda sensasi berdenyut bahkan tanpa hadirnya janin.
2. Masalah kesehatan mental
Gaither mengatakan bahwa phantom kicks mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Depresi pasca persalinan adalah bentuk depresi yang terjadi setelah kelahiran bayi. Kondisi medis ini tergolong umum tetapi serius.
Gejala depresi pasca persalinan dapat bervariasi dari orang ke orang, bahkan dari hari ke hari. Meskipun gejalanya dapat berkembang kapan saja setelah melahirkan, gejalanya sering kali mulai muncul dalam 1 hingga 3 minggu setelah melahirkan.
3. Pemulihan pasca persalinan
Ada teori lain yang mengaitkan phantom kicks dengan perubahan tubuh selama masa pemulihan pasca persalinan. Perubahan yang terjadi pada otot perut bisa menimbulkan 'denyutan' yang dianggap sebagai gerakan di perut.
"Teori ini menunjukkan proses perombakan normal yang dialami tubuh untuk memulihkan otot dan jaringan ikat ke keadaan sebelum hamil. Itu sering disalahartikan sebagai phantom kicks," ujar Woodus.
Kapan sensasi phantom kicks akan hilang?
Tidak ada yang tahu persis berapa lama sensasi phantom kicks berlangsung atau hilang. Berdasarkan hasil survei dari Monash University, rata-rata perempuan dapat mengalami sensasi ini selama sekitar tujuh tahun pasca persalinan.
Jika mengalami phantom kicks, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan tidak ada masalah medis yang mendasarinya. Jika evaluasi medis menunjukkan hasil normal, maka Bunda dapat menganggapnya sebagai kondisi normal yang dialami setelah melahirkan.
Demikian penjelasan terkait penyebab perut berdenyut terus setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)