Pentingnya Imunisasi Anak di Atas Usia 5 Tahun dan Daftar Imunisasinya

1 day ago 4

Imunisasi adalah cara yang sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya, sebelum anak terpapar penyakit tersebut. Imunisasi menggunakan pertahanan alami tubuh untuk membangun ketahanan terhadap infeksi tertentu dan memperkuat sistem imun anak, Bunda.

Imunisasi melatih sistem imun untuk membuat antibodi, sama seperti saat terkena penyakit. Namun, menurut WHO, karena imunisasi hanya mengandung kuman yang telah dimatikan atau dilemahkan seperti virus atau bakteri, imunisasi tidak menyebabkan penyakit atau membuat berisiko mengalami komplikasi.

Tahukah Bunda, pada usia dua tahun, anak-anak yang diimunisasi terlindungi dari 14 penyakit yang berpotensi serius? Menurut dokter anak di Scripps Clinic Carmel Valley, Erin O'Leary, MD, jika anak-anak tidak diimunisasi, mereka berisiko tinggi terkena penyakit serius, termasuk campak dan batuk rejan.

"Selalu lebih baik mencegah penyakit daripada mencoba mengobatinya dan efek sampingnya setelah terjadi," katanya dikutip laman Scripps.

Imunisasi melindungi kita sepanjang hidup dan pada berbagai usia, dari lahir hingga kanak-kanak, saat remaja, dan hingga usia tua. Di sebagian besar negara, Bunda akan diberikan kartu imunisasi yang memberi tahu imunisasi apa yang telah anak terima dan kapan imunisasi berikutnya atau dosis penguat harus diberikan.

Bunda mungkin bertanya-tanya seberapa penting bagi anak untuk mengikuti jadwal imunisasi. Ini sangat penting karena waktu setiap imunisasi memengaruhi seberapa baik imunisasi tersebut dapat melindungi anak. Para ahli mengembangkan dan memperbarui jadwal ini berdasarkan ilmu pengetahuan terkini. Dikutip dari Cleveland Clinic, mereka memilih usia imunisasi berdasarkan:

  • Kapan sistem kekebalan anak akan merespons imunisasi tertentu dengan paling baik (dengan membuat antibodi untuk mengembangkan perlindungan yang cukup).
  • Kapan anak menghadapi risiko terbesar tertular penyakit yang dimaksud.

Bagaimana dengan anak di usia di atas lima tahun? Terdapat imunisasi yang perlu dikejar apabila sebelumnya tidak pernah mendapatkannya, ada juga yang perlu didapat untuk menjadi penguat atau booster. Apa saja imunisasinya?

Pneumokokus (PCV)

Imunisasi pneumokokus atau PCV melindungi terhadap berbagai jenis bakteri pneumokokus yang menyebabkan infeksi pneumokokus yang paling umum dan serius pada anak-anak dan orang dewasa. Angka di akhir nama setiap imunisasi menunjukkan berapa banyak jenis yang dilindungi, PCV15 melindungi terhadap 15 jenis, PCV20 melindungi terhadap 20 jenis, dan PPSV23 melindungi terhadap 23 jenis.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi PCV diberikan secara intramuskular. Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan dua kali dengan jarak dua bulan, PCV13 diberikan satu kali. Untuk anak >5 tahun yang berisiko tinggi terinfeksi pneumokokus dan belum pernah mendapat imunisasi PCV, sangat direkomendasikan mendapat satu dosis PCV13.

Influenza

Imunisasi influenza dapat mencegah influenza (flu). Siapa pun dapat terserang flu, tetapi lebih berbahaya bagi sebagian golongan. Bayi dan anak kecil, orang berusia 65 tahun ke atas, ibu hamil, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau sistem kekebalan tubuh yang lemah berada pada risiko terbesar komplikasi flu, Bunda.

Imunisasi influenza diberikan secara intramuskular mulai usia enam bulan. Jika anak belum pernah suntik influenza sebelumnya saat menginjak 8 tahun, maka diberikan dua dosis imunisasi yang berisi antigen yang sama dengan interval empat minggu, untuk usia 9 tahun ke atas cukup satu kali.

Selanjutnya berulang setiap tahun satu kali pada bulan yang sama menggunakan imunisasi yang tersedia, tanpa memerhatikan jenis imunisasi South(SH) atau Northhemisfer (NH).

MMR (Campak, Gondongan, Rubella)

Imunisasi MMR dapat melindungi anak dari tiga infeksi virus serius. MMR adalah singkatan dari Measles, Mumps, Rubella atau campak, gondongan dan rubella. Imunisasi MMR adalah vaksin kombinasi. Artinya, vaksin ini mengandung lebih dari satu vaksin dalam satu suntikan.

Imunisasi MR injeksi subkutan dimulai dari usia 9 bulan, dosis kedua usia 15-18 bulan, dosis ketiga usia 5-7 tahun. Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat MR, MMR dapat diberikan mulai usia 12–15 bulan, dosis kedua 5–7 tahun. Kemudian MMRV diberikan pada usia dua tahun atau lebih untuk mengurangi risiko kejang demam.

Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A dapat mencegah hepatitis A. Hepatitis A adalah penyakit hati yang serius. Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan pribadi dengan orang yang terinfeksi atau ketika seseorang tanpa sadar menelan virus dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi oleh sejumlah kecil tinja (kotoran) dari orang yang terinfeksi.

Kebanyakan orang dewasa dengan hepatitis A memiliki gejala, termasuk kelelahan, nafsu makan rendah, sakit perut, mual, dan penyakit kuning (kulit atau mata kuning, urine berwarna gelap, buang air besar berwarna terang). Kebanyakan anak-anak di bawah usia enam tahun tidak memiliki gejala.

Imunisasi hepatitis A injeksi intramuskular mulai usia ≥ 12 bulan diberikan dalam dua dosis dengan interval 6-18 bulan. Imunisasi tifoid polisakarida diberikan secara intramuskular mulai usia dua tahun, diulang setiap tiga tahun.

Tifoid

Imunisasi tifoid dapat mencegah demam tifoid. Dilansir CDC, orang yang sedang sakit demam tifoid dan orang yang merupakan pembawa bakteri penyebab demam tifoid dapat menyebarkan bakteri tersebut ke orang lain, termasuk anak. Ketika seseorang makan atau minum makanan atau minuman yang terkontaminasi, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar ke aliran darah, menyebabkan demam tifoid.

Demam tifoid dapat menjadi penyakit yang mengancam jiwa. Gejala infeksi meliputi demam tinggi terus-menerus, lemas, sakit perut, sakit kepala, diare atau sembelit, batuk, dan kehilangan nafsu makan.

Varisela

Imunisasi varisela melindungi terhadap cacar air (varicella), penyakit virus anak yang umum dan sangat menular. Imunisasiini juga melindungi terhadap herpes zoster. Imunisasiini adalah vaksin hidup yang dilemahkan, yang artinya mengandung virus yang dilemahkan.

Anak-anak mendapatkan vaksin cacar air saat berusia antara 12 dan 15 bulan. Mereka mendapatkan suntikan penguat (booster) untuk perlindungan lebih lanjut pada usia 4-6 tahun.

Anak-anak yang berusia lebih dari enam tahun tetapi lebih muda dari 13 tahun yang belum pernah terkena cacar air atau belum pernah divaksinasi harus mendapatkan dua dosis yang diberikan dengan jarak tiga bulan. Anak-anak berusia 13 tahun atau lebih harus mendapatkan dua dosis vaksin dengan jarak 1-2 bulan.

Dengue

Imunisasi dengue memberi anak perlindungan yang aman, efektif, dan tahan lama terhadap penyakit demam berdarah, rawat inap, dan penyakit parah. Anak-anak perlu diuji untuk memastikan adanya infeksi demam berdarah sebelumnya sebelum vaksinasi. Tiga dosis vaksin diperlukan untuk perlindungan penuh.

Dikutip dari laman IDAI, Imunisasi Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) disuntikkan secara intramuskular, usia 9-16 tahun, tiga dosis, interval enam bulan. Diberikan pada anak yang pernah sakit demam berdarah yang dikonfirmasi dengan deteksi antigen (dengue rapid test NS-1 atau PCR ELISA) atau tes serologi IgM anti demam berdarah.

Jika tidak pernah sakit demam berdarah, dilakukan tes serologi IgG anti demam berdarah. Imunisasi TAK-003 (backbone DEN-2) dapat diberikan pada seropositif maupun seronegatif usia 6-45 tahun, disuntikkan subkutan dua dosis, interval tiga bulan.

Demikian ulasan mengenai manfaat vaksin untuk anak berusia lima tahun ke atas. Semoga informasinya membantu menjaga kesehatan Si Kecil ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online