Prabowo Anggap Keberadaan Kubu di Internal Partai Hal yang Wajar

1 month ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan keberadaan faksi-faksi atau kelompok di setiap internal partai politik merupakan hal lumrah. Menurut Prabowo, yang perlu diperhatikan yaitu memastikan setiap kepentingan kubu di internal partai terakomodasi dengan baik.

“Di setiap partai pasti ada kubu, termasuk di Gerindra ada kubu juga. Banyak kubunya, ya, kan? Banyak kubu itu hal biasa dan tidak masalah,” kata Prabowo saat berpidato di acara ulang tahun ke-60 Partai Golkar, di Sentul, Jawa Barat, pada Kamis malam, 12 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mulanya, Prabowo menyinggung alasan mengapa memberikan banyak kursi menteri kepada kader partai beringin. Golkar mendapatkan 8 kursi di Kabinet Merah Putih. Prabowo memberikan banyak kursi menteri karena Golkar dianggap menyodorkan nama-nama berkualitas.

“Dan saya melihat beliau (Bahlil Lahadalia-red), tidak memilih hanya konconya saja, hanya kubunya saja,” kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan banyaknya kader Golkar menduduki kursi menteri karena sesuai dengan kualitas yang disodorkan. Di mengaku memberikan kesempatan itu bukan karena alasan takut dengan partai tempat dia pernah bernaung tersebut.

"Tapi bukan karena saya takut sama Golkar. Bukan. Takut kok sama Golkar. Saudara kok ditakuti. Tapi karena memang kader yang disodorkan baik-baik gitu loh," ujar Prabowo.

Ia mencontohkan Meutya Hafid yang menjadi Menteri Komunikasi dan Digital. Menurut Prabowo, Meutya merupakan kader Golkar yang pintar.

"Ada yang disodorin ke saya apa itu menteri Komdigi. Ibu Meutya. Saya lihat riwayat hidupnya lulus universitas jurusan fisika. Berarti pintar anak ini ya. Karena saya sudah presiden, saudara enggak boleh tanya fisika saya dulu nilainya berapa? Awas kalau tanya," kata Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto mengangkat 48 menteri anggota Kabinet Merah Putih masa jabatan 2024-2029. Dari jumlah itu, ada 23 orang yang berasal dari tujuh partai.

Partai-partai tersebut yakni Partai Golkar sebanyak delapan orang, Gerindra lima orang, Demokrat empat orang, PAN dan PKB masing-masing dua orang, serta Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang masing-masing berjumlah satu orang.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online