TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menargetkan Ibu Kota Nusantara atau IKN menjadi ibu kota politik Indonesia pada 2028. Otorita IKN ditugaskan menyelesaikan pekerjaan untuk kompleks legislatif, yudikatif, dan fasilitas pendukung lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Selasa 21 Januari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki mengatakan, desain pembangunan kompleks legislatif dan yudikatif yang sebelumnya sudah dirancang akan ditinjau ulang. Peninjauan itu sesuai arahan Presiden Prabowo.
"Kami bersama Kementerian PUPR dan OIKN akan membentuk tim desain untuk menyesuaikan arah pembangunan ke depan," kata Basuki.
Basuki mengatakan, pembangunan itu akan masuk dalam tahap kedua pembangunan (2025-2029) IKN. Anggaran sebesar Rp 48,8 triliun dari APBN telah disiapkan untuk menyelesaikan infrastruktur inti, seperti kompleks legislatif dan yudikatif, ekosistem pendukung, serta akses menuju wilayah perencanaan kedua (WP2).
Kementerian Keuangan sebelumnya melaporkan bahwa sepanjang 2024, pembangunan IKN telah menghabiskan anggaran Rp 43,4 triliun. Nilai tersebut mencapai 97,3 persen dari total anggaran yang disiapkan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sepanjang tahun, yakni Rp 44,5 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pembangunan pusat pemerintahan baru telah terlihat dampaknya bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan.
“Karena ini adalah alokasi yang cukup besar untuk belanja di daerah,” ujarnya dalam konferensi kinerja APBN di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2024.
Anggaran yang ditetapkan dari APBN 2024 digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kawasan kementerian koordinator, kementerian lain, serta gedung otorita IKN. Selain itu anggaran digunakan pula untuk pembangunan rusun ASN, Hankam, rumah tapak menteri, rumah sakit IKN.
Eka Yudha Saputra dan Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini