Tanda-Tanda Anak Tergolong Highly Sensitive Child dan Cara Mengatasinya

5 days ago 15

Jakarta -

Setiap anak sedang belajar untuk dapat mengatur emosi mereka sendiri dari waktu ke waktu, sehingga tak heran jika kadang jadi mudah menangis. Nah, seperti apa tanda-tanda anak tergolong highly sensitive child?

Ya, anak-anak yang cenderung mudah menangis bahkan pada hal-hal kecil dikerap dianggap sebagai anak yang sangat sensitif. Kendati demikian, perlu diketahui bahwa ini sebenarnya bukan hal yang buruk lho, Bunda.

"Anak-anak yang sangat sensitif cenderung lebih penyayang, lembut, dan kreatif. Meskipun demikian, mereka mungkin memerlukan sedikit arahan untuk belajar mengelola emosinya," ungkap kata profesor psikologi di Marist College, New York dikutip dari Parents.

Tanda-tanda anak yang sangat sensitif

Pada dasarnya, anak-anak yang sangat sensitif memang memiliki beberapa sifat yang sama, tapi tidak ada satu deskripsi yang cocok untuk setiap anak. Hal ini karena setiap anak memiliki karakteristik unik dan sifatnya masing-masing, yang terbentuk berdasarkan pengalaman dan lingkungan sekitar. 

Berikut beberapa tanda-tanda anak sangat sensitif secara umum yang dapat Bunda ketahui seperti dikutip berbagai sumber:

1. Memiliki sensorik yang lebih peka

Anak-anak yang sangat sensitif lebih peka terhadap perubahan di lingkungan mereka. Pada suatu waktu, anak mungkin dapat merasa kewalahan oleh pengalaman sensorik seperti bau, suara, tekstur, dan cahaya.

Tempat yang bising dapat sulit ditoleransi. Anak juga mungkin jadi sulit tidur nyenyak setelah melewati hari yang menyenangkan. 

2. Sensitif terhadap perubahan lingkungan

Highly sensitive child juga cenderung memperhatikan perubahan kecil yang mungkin tidak diperhatikan orang lain. Termasuk di antaranya mungkin suara atau bau yang tak biasa, perubahan suasana hati, bahasa tubuh, atau ekspresi wajah orang lain.

3. Tidak menyukai hal yang menantang

Apakah Bunda memperhatikan Si Kecil mudah emosi dengan adanya perubahan besar atau bahkan saat diberikan kejutan besar? Ya, mereka mungkin akan merasa sangat takut menghadapi hal semacam ini.

Selain itu, anak yang sensitif juga biasanya sangat berhati-hati dan tidak menyukai hal yang menantang. Sebagai contoh, anak mungkin akan berhenti sejenak untuk mempertimbangkan apakah aman sebelum bermain di playground.

4. Empati yang tinggi

Anak-anak yang sangat sensitif merasakan sesuatu secara mendalam dan peka terhadap emosi orang lain, terutama tekanan atau rasa sakit. Mereka mungkin menangis saat menonton film sedih, atau saat melihat teman sebayanya diejek. 

5. Teliti

Highly sensitive child pada umumnya juga teliti dan memproses informasi secara mendalam. Mereka dapat tampak sangat intuitif dan mengajukan pertanyaan yang mendalam.

Sebagian juga memiliki selera humor yang cerdas. Mereka cenderung lebih suka bermain dengan tenang.

6. Perfeksionis

Sensitivitas yang tinggi dapat membuat anak rentan terhadap perasaan gagal dan mudah malu. Dengan demikian, mereka mungkin memiliki kecenderungan ke arah perfeksionisme dan kontrol. 

Apa yang menyebabkan anak menjadi hipersensitif?

Dikutip dari Psych Central, para peneliti dan psikolog klinis percaya sensitivitas tinggi dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Termasuk di antaranya seperti genetik, pola asuh, dan pengalaman di sekolah.

Menurut penelitian oleh The Gottman Institute, hubungan erat orang tua dan anak lebih memengaruhi anak-anak yang sangat sensitif, daripada mereka yang  kurang sensitif.

Anak-anak yang sangat sensitif cenderung tumbuh dengan sangat baik dalam lingkungan yang mendukung dan mengasuh. Jika lingkungan mereka tidak mendukung atau keras, mereka berisiko lebih tinggi mengalami berbagai kondisi kesehatan fisik dan mental.

"Penting untuk dicatat bahwa bahkan anak-anak yang biasanya tidak menangis dapat mengalami periode emosional. Ini bukan berarti lantas menjadikan mereka highly sensitive," ujar kata Elizabeth Pantley, penulis seri buku parenting berjudul No-Cry. 

Misalnya jika ada perubahan besar baru-baru ini, seperti pindah rumah, wajar jika anak mungkin menjadi lebih sensitif untuk sementara waktu.

Cara mengatasi anak yang sangat sensitif

Anak Menangis Tanpa Sebab? Jangan Diabaikan, Lakukan Hal IniIlustrasi anak yang sangat sensitif/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Jika menurut Bunda anak memiliki tanda-tanda yang mengarah pada sifat sangat sensitif, ada beberapa strategi yang dapat membantu:

1. Fokus pada sifat-sifat positif

Hindari menggunakan label seperti 'dia terlalu sensitif', 'dia pemalu', atau 'dia pendiam'. Ini terutama saat Bunda sedang berbicara dengan orang lain, sebab ini dapat melukai perasaan anak.

Sebaliknya, fokuslah pada kualitas positif yang dimiliki anak karena sifatnya yang sangat sensitif. Misalnya, Bunda dapat memuji anak karena mereka sangat jeli. Bisa juga karena mereka sudah menyadari ada temannya yang baru saja mengalami hari buruk. 

Membingkai ulang kekuatan yang dimiliki anak, alih-alih berfokus pada hal-hal negatif, akan lebih membantu anak lebih percaya diri dan tangguh. 

2. Bantu anak belajar mengelola emosi

Saat anak kecewa atau menangis karena tidak bisa mendapatkan hal yang diinginkan, berikan kesempatan untuk mereka mengelola emosinya. Hindari langsung membantu anak, karena ini berpotensi membuat mereka kehilangan kepercayaan diri untuk memecahkan masalah.

"Hindari juga keinginan untuk menyuruh anak berhenti menangis, karena ini mungkin hanya akan membuatnya justru semakin emosi," ungkap Michele Borba, EdD, penulis The Big Book of Parenting Solutions.

3. Dengarkan dan validasi

Penting untuk memberikan perhatian penuh kepada anak saat mereka berbagi pikiran atau emosi. Cobalah untuk merenungkan kembali apa yang telah Bunda dengar, kemudian validasi apa yang mereka rasakan.

Misalnya Bunda dapat berkata, 'Jadi kamu merasa sedih dan gugup karena tahun ini beda kelas dengan temanmu. Bunda mengerti. Kamu akan merindukan semua waktu bersamanya, wajar juga jika kamu khawatir tentang bagaimana rasanya tidak sekelas lagi dengannya'.

Reaksi demikian akan membuat anak merasa benar-benar didengar dan dimengerti.

4. Refleksi diri

Perhatikan diri sendiri, seperti apa reaksi emosi yang Bunda tunjukkan saat berhadapan dengan Si Kecil yang sangat sensitif? Anak-anak sangat pandai 'membaca' emosi orang tua.

Jika Bunda selalu tampak tegang, hal itu memberi tahu anak bahwa apa pun yang membuat mereka kesal benar-benar sesuatu yang harus dikhawatirkan.

5. Ajak anak mencari solusi

Saat anak memiliki masalah, bujuk mereka memberi tahu Bunda dengan tepat apa yang membuatnya tidak bahagia, sehingga Bunda dapat membantu mereka menemukan solusi. 

Sebagai contoh, ketika anak merasa sedih tidak diajak bermain oleh teman, pancing mereka untuk mencari hal-hal menyenangkan lainnya.

Jika mereka kehabisan ide, ingatkan mereka tentang hal-hal menarik lain seperti melihat buku bergambar favoritnya. Dengan sedikit latihan, mereka akan segera mulai terbiasa menemukan solusi mereka sendiri tanpa perlu disuruh oleh Bunda.

6. Beri kesempatan bagi anak

Tidak perlu selalu memberi kritik pada usaha anak. Sebaliknya, beri anak kesempatan untuk mandiri menyelesaikan masalah. 

Memberi kritik terus-menerus dapat membuat anak meragukan keputusan mereka dan menjadi semakin sensitif terhadap kritik.

7. Cari dukungan

Ingat, cara Bunda mengasuh dan berkomunikasi dengan highly sensitive child sangat berkaitan dengan cara Bunda dibesarkan dan bagaimana pengalaman menangani emosi di masa kecil.

Jika Bunda juga sangat sensitif, maka Bunda mungkin terlalu memperhatikan kebutuhan anak. Lama-lama ini juga dapat memengaruhi perkembangan mereka. 

Bahkan dalam jangka panjang hal ini juga mungkin membuat Bunda merasa frustrasi atau terbebani. Jika perlu lakukan konsultasi atau terapi dengan tenaga profesional.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online