loading...
Pengolahan sampah di Desa Tegalsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melalui program ISWMP menjadi role model baru berbasis kawasan. Foto/Ist
PURWAKARTA - Pengolahan sampah di Desa Tegalsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menjadi role model baru berbasis kawasan. Lewat program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) dilakukan pemilah sampah dari rumah sehingga menjadi kebiasaan, dan bukan kewajiban semata.
Purwakarta, seperti banyak daerah lain di Indonesia, masih terus bergelut dengan urusan sampah. Bukan hanya soal volume, tapi lebih pada sistem pengelolaan yang belum tuntas. Di lapangan, sampah masih sering dikumpulkan tanpa dipilah, dibawa ke tempat penampungan akhir tanpa proses pemrosesan yang memadai.
Baca juga: Menteri LH: Beban TPA Sangat Berat, Sampah Harus Dikurangi dari Hulu
Lima aspek utama yang menjadi fondasi sistem persampahan, mulai dari kelembagaan, pendanaan, teknis operasional, regulasi, hingga partisipasi masyarakat masih menyisakan pekerjaan rumah. Desa dan kelurahan belum punya peran kuat dalam pengelolaan, dana terbatas, dan belum ada sistem insentif yang efektif. Sementara itu, regulasi ada, tapi penerapannya lemah. Sedangkan masyarakat masih belum terbiasa memilah sampah dari rumah.
Melalui ISWMP, Kabupaten Purwakarta mendapat suntikan semangat dan strategi baru. Proyek ini tak hanya bicara soal infrastruktur atau pengadaan alat, tapi juga soal perubahan cara pikir bahwa semua aspek harus diurus termasuk soal tata kelola, pendanaan dan peran serta masyarakat. Lebih penting lagi pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya, yakni rumah tangga.
Seperti telah dibahas sebelum ini, ISWMP tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik seperti pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), namun juga menyasar reformasi kelembagaan, regulasi, pembiayaan, dan perubahan perilaku masyarakat. Program ini hadir melalui kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, dan Bank Dunia. Program ini mendorong reformasi sistem pengelolaan sampah yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca juga: Terungkap, RDF Plant Rorotan untuk Atasi Darurat Sampah di Jakarta