Jakarta -
Menghadapi anak tantrum saat waktu tidur bisa menjadi salah satu tantangan besar bagi orang tua, terutama bagi mereka dengan anak usia prasekolah dari umur 3 hingga 5 tahun. Ketahui penyebab anak tantrum sebelum tidur dan cara tepat menghadapinya.
Anak usia prasekolah umumnya membutuhkan sekitar 11 hingga 13 jam tidur setiap hari, termasuk tidur siang. Namun, tantrum sebelum tidur sering terjadi dan membuat orang tua turut kelelahan.
Dampaknya tak hanya memengaruhi kesehatan anak, tapi juga kualitas tidur dan istirahat semua orang yang ada di rumah.
Penyebab anak tantrum sebelum tidur
Dikutip dari laman Healthline, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab anak tantrum sebelum tidur. Termasuk di antaranya seperti:
1. Anak sedang sakit atau kurang sehat
Salah satu alasan umum anak tantrum sebelum tidur adalah kondisi kesehatan yang buruk. Misalnya ketika anak sedang pilek, maka mereka sangat mungkin tidak nyaman dan enggan tidur karena sulit bernapas.
Kondisi lain seperti saat demam, gusi yang bengkak akibat tumbuh gigi, atau hidung tersumbat, juga bisa membuat tidur menjadi lebih sulit bagi anak.
Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda rewel menjelang tidur dan Bunda mencurigai adanya gejala sakit, cobalah untuk memeriksakan kesehatan Si Kecil ke dokter.
2. Merasa kedinginan atau kegerahan
Suhu kamar juga turut memengaruhi kenyamanan anak menjelang tidur. Jika anak merasa terlalu panas, kedinginan, atau bahkan gatal akibat pakaian tidur atau selimut yang tidak nyaman, mereka juga rentan menjadi rewel.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur suhu kamar dan memilih pakaian tidur senyaman mungkin. Beberapa anak lebih suka mengenakan piyama hangat dan selimut tebal untuk tidur, sementara yang lain lebih nyaman dengan baju dan selimut tipis.
3. Takut berpisah dari orang tua
Kondisi ini disebut juga sebagai separation anxiety, yang umumnya dialami oleh anak berusia 2 hingga 4 tahun. Anak merasa khawatir atau takut untuk jauh dari orang tua, yang biasanya sangat intens terjadi di waktu tidur.
Hal ini karena anak merasa takut ditinggal sendirian di kamar tidur. Untuk mengatasi kecemasan ini, Bunda bisa memberikan rasa aman pada anak.
Cobalah untuk berada di dekat anak ketika mereka mencoba tidur. Bunda juga bisa memberikan benda-benda kesayangan seperti selimut atau boneka favorit anak, yang memberikan rasa nyaman meskipun Bunda tidak ada di samping mereka.
4. Takut gelap
Ketakutan terhadap kegelapan adalah hal yang umum dialami oleh banyak anak. Meskipun ini adalah bagian normal dari perkembangan anak, ketakutan akan kegelapan bisa menjadi salah satu penyebab anak tantrum menjelang waktu tidur.
Coba gunakan lampu khusus tidur yang memiliki cahaya redup untuk membantu mengurangi ketakutan anak akan gelap, serta membuat mereka lebih mudah tidur.
5. Stimulasi berlebihan sebelum tidur
Terlalu banyak stimulasi seperti bermain terlalu aktif atau menonton televisi, juga bisa membuat anak menjadi tantrum ketika mendekati waktu tidur.
Penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang tenang dengan menghindari stimulasi berlebihan menjelang waktu tidur ya, Bunda.
Cara menghadapi anak tantrum sebelum tidur
Ilustrasi anak tantrum/Foto: Getty Images/tylim
Ada berbagai cara yang dapat membantu mengatasi tantrum sebelum tidur dan memastikan waktu tidur yang lebih tenang bagi anak, beberapa di antaranya seperti:
1. Berikan pilihan pada anak
Dikutip dari laman Parents, anak sangat senang jika mereka diberikan kepercayaan untuk memilih dan mengambil kendali, tetapi tentu saja mereka juga membutuhkan batasan.
Salah satu cara untuk mengurangi tantrum adalah dengan memberi mereka pilihan. Namun, pastikan pilihan yang Bunda tawarkan masih dalam batasan aman. Misalnya, Bunda bisa bertanya, 'Kamu ingin membaca satu atau dua buku sebelum tidur?'. Biarkan anak turut memikirkan.
Jangan memberikan pilihan yang tidak realistis seperti, 'Berapa banyak buku yang ingin dibaca?' tanpa batasan, karena ini bisa memicu keinginan anak untuk memilih lebih banyak dari yang mampu dilakukan.
2. Gunakan tirai yang tebal
Pencahayaan yang terlalu terang juga bisa mengganggu rutinitas tidur anak, terutama saat tidur siang di musim panas atau saat cuaca sedang cerah. Tirai blackout yang tebal dapat membantu membuat kamar tidur anak menjadi gelap, yang membantu tubuh mereka secara alami mengatur waktu tidur.
3. Perkenalkan wewangian ruangan yang menenangkan
Aroma lavender dan chamomile dikenal dapat membantu membuat pikiran lebih rileks dan mengantuk. Bunda coba bisa menggunakan diffuser atau semprotan aromaterapi di kamar anak. Pastikan untuk memilih produk yang aman untuk anak-anak.
Aroma menenangkan ini bisa membantu menciptakan suasana yang lebih rileks dan mengurangi kecemasan anak, yang sering kali menjadi penyebab tantrum menjelang tidur.
4. Gunakan selimut berbobot
Selimut berbobot atau weighted blanket memiliki manfaat untuk anak-anak yang memiliki gangguan sensorik. Selimut ini memberikan tekanan ringan pada tubuh yang membantu menenangkan sistem saraf, sehingga anak lebih mudah merasa tenang dan siap tidur.
Meskipun selimut berbobot lebih banyak digunakan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, beberapa anak lain pada umumnya juga dapat merasakan manfaat mengurangi kecemasan dan tantrum menjelang tidur.
5. Membuat semprotan khusus jika anak mudah takut
Jika anak sering mengalami mimpi buruk atau takut dengan kegelapan, semprotan khusus ini bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengatasi ketakutan mereka. Bunda bisa membuat semprotan sendiri dengan mengisi botol semprot dengan air dan menambahkan sedikit aroma yang disukai anak, seperti minyak esensial atau parfum.
Si Kecil bisa mendekorasi botol semprotan mereka sendiri, yang akan memberi rasa kontrol dan sugesti alami atas ketakutan yang mereka rasakan.
6. Pasang musik yang menenangkan
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa musik yang menenangkan dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari rasa cemas dan memberi sinyal bahwa waktu tidur sudah dekat.
Pilihlah musik yang lembut, seperti musik instrumental yang menenangkan. Dengan mendengarkan musik yang sama setiap malam, anak belajar menghubungkan musik lembut dengan waktu tidur, yang membantu mereka lebih mudah untuk rileks.
7. Yoga atau peregangan ringan
Ilustrasi Yoga untuk Anak/ Foto: iStock
Latihan yoga atau peregangan sebelum tidur dapat membantu membuat tubuh anak lebih rileks. Tak perlu rutinitas yoga yang panjang, cukup ajarkan Si Kecil beberapa gerakan sederhana seperti child’s pose atau cobra pose yang dapat membantu melonggarkan otot dan membuat anak merasa lebih tenang.
8. Mandi air hangat
Selain membersihkan tubuh setelah melakukan berbagai aktivitas seharian, mandi juga membantu menandakan pada anak bahwa ini merupakan rutinitas transisi dari siang hari ke malam hari.
Jika dilakukan secara konsisten sebagai kebiasaan sebelum tidur, ini juga dapat membuat anak merasa tenang dan mengurangi kemungkinan anak menjadi tantrum.
9. Ajak anak mengobrol sejenak
Bagi sebagian anak, tantrum sebelum tidur bisa disebabkan oleh perasaan takut atau kebutuhan untuk merasakan kedekatan dengan orang tua. Baik secara fisik maupun emosional, Bunda.
Sempatkan waktu untuk berpelukan dan saling bercerita setidaknya beberapa menit sebelum tidur, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi Si Kecil.
10. Berikan apresiasi
Apabila mulai ada beberapa perubahan positif, misalnya anak mulai lebih mudah tenang dan tak lagi tantrum menjelang tidur, Bunda bisa memberikan apresiasi pada anak.
Misalnya, Bunda bisa membuat grafik stiker atau menggunakan sistem penghargaan lainnya untuk memotivasi anak agar tetap berada di tempat tidur tanpa tantrum. Hal ini dapat membantu memperkuat kebiasaan positif.
Demikian ulasan tentang cara-cara menghadapi anak tantrum sebelum tidur. Dengan kesabaran dan konsistensi dalam menerapkan kebiasaan positif sebelum tidur, Si Kecil bisa belajar untuk menenangkan diri sekaligus meningkatkan kualitas tidurnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)