Kata Dokter soal Perkembangan Motorik Anak Berpengaruh pada Kemampuan Menulis di Sekolah

10 hours ago 5

Jakarta -

Kemampuan menulis menjadi salah satu keterampilan dasar yang penting dalam proses belajar anak di sekolah. Namun, tidak banyak orang tua yang menyadari bahwa keterampilannya juga turut dipengaruhi oleh perkembangan motorik anak, terutama motorik halus.

Anak yang memiliki perkembangan motorik halus yang baik akan lebih mudah memegang pensil dengan benar. Tidak hanya itu, mereka juga lebih mudah mengatur tekanan saat menulis dan menggerakkan tangan secara stabil saat membentuk huruf.

Sebaliknya, jika motorik halus anak terhambat, mereka cenderung mengalami kesulitan dalam menulis. Biasanya, tulisan tangan Si Kecil kurang rapi atau bahkan enggan melakukan aktivitas menulis karena merasa tidak nyaman.

Hubungan antara perkembangan motorik anak dengan kemampuan menulis di sekolah juga diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, M.Sc, Sp.A.

Ketika berbincang dalam Instagram Live HaiBunda, dr. Nitish menyebut bahwa perkembangan motorik halus ini juga sangat berhubungan dengan lingkup pekerjaan lain yang menggunakan tangan. Misalnya saja seperti seorang seniman maupun dokter bedah.

"Betul (hubungan perkembangan motorik dengan kemampuan menulis anak), salah satunya ya menulis. Kalau memang nanti anak-anak yang tumbuh menjadi seniman, berarti kan juga terkait dengan dexterity-nya ya atau kemampuan menggunakan tangannya ya," ujar dr. Nitish, Selasa (15/4/2025).

"Kan banyak sekali ya okupasi yang menggunakan tangan. Seniman, dokter bedah, dan lain-lain. Jadi semuanya itu di dalam ruang lingkup skill motorik halus biasanya," lanjutnya.

Perkembangan motorik halus anak sesuai usianya

Tahap perkembangan motorik halus anak akan berbeda-beda sesuai dengan usianya, Bunda. Berikut ini Bubun rangkumkan penjelasan singkat dari dr. Nitish:

1. Usia 6-7 bulan

Motorik halus berarti anak akan menggunakan otot-otot kecilnya seperti jari jemari. Ketika berusia enam sampai tujuh bulan, biasanya bayi mulai bisa memindahkan objek dari tangan kanan ke kiri atau sebaliknya.

"Misalnya di usia sekitar 6-7 bulan dia bisa memindahkan objek dari tangan kiri ke tangan kanan ataupun sebaliknya. Nah, kemudian akan kelihatan nih skills apa saja yang butuh motorik halus," ungkapnya.

2. Usia 9 bulan

Memasuki usia sembilan bulan, anak akan mulai bisa mengambil objek-objek kecil menggunakan dua jarinya. Bisanya, kemampuan ini terlihat ketika mereka mencoba mengambil finger food-nya.

"Pincer grasp itu mengambil objek-objek yang kecil dengan menggunakan dua jari saja. Jadi jempol dan telunjuk. Ini biasanya kalau diambil finger foods ya. Ibaratnya diambil makanan yang kecil terus dimasukkan ke mulutnya," ujar dr. Nitish.

3. Usia 1 tahun

Memasuki usia 12 bulan, anak mulai mengembangkan kemampuan untuk mencoret-coret, Bunda. Kemampuan ini akan semakin terlihat berkembang ketika mereka memasuki usia tiga dan empat tahun.

"Kemudian akan berkembang menjadi skill untuk coret-coret. Jadi misalnya mereka pegang pulpen, coret-coret itu biasanya dari dekat-dekat usia 1 tahun atau di atasnya sedikit, mereka sudah bisa."

"Dan setelah coret-coret kan makin lama nanti di 2 tahun akan bisa menarik garis ya. Kemudian menggambar lingkaran atau persegi atau segitiga di usia 3 dan 4 tahun. Dan nanti di kemudian saat sudah besar untuk menulis ibaratnya," papar dr. Nitish.

4. Usia 1,5 tahun

Tidak hanya bisa menulis, seiring bertambahnya usia, anak juga mulai bisa memegang sendok dan garpu, Bunda. Hal ini menjadi salah satu kemampuan awal anak sebelum mereka belajar makan sendiri.

"Kemudian dekat-dekat usia 1,5 tahun, juga salah satu skill motorik halus yang kita lihat adalah kemampuan untuk pegang sendok dan garpu. Nah ini kan juga salah satu skill awal ya untuk nanti mereka belajar makan dengan sendirinya," ungkap dr. Nitish.

"Kemudian juga kemampuan untuk megang cangkir dan minum dari cangkir. Itu juga biasanya dari usia sekitar 10 bulan sampai 18 bulan. Nah jadi skill yang menggunakan tangan, itu nanti akan develop menjadi di bagian motorik halus," imbuhnya.

Cara melatih motorik halus anak sesuai usianya

Dalam kesempatan yang sama, dr. Nitish menyebut bahwa melatih motorik halus anak perlu disesuaikan dengan usianya. Ketika anak baru berusia lima atau enam bulan, mereka bisa diajarkan latihan menggenggam.

Sementara itu, ketika Si Kecil sudah berusia satu sampai dua tahun, Bunda bisa meminta anak untuk belajar mencoret-coret.

"Kalau misalnya usia 1-2 tahun, boleh saja untuk latihan coret-coret misalnya ya. Kemudian kalau usianya di bawah itu, sebut saja usianya sekitar 5-6 bulan atau di atasnya, kita bisa latih dengan menggenggam. Banyak sekali mainan yang kita bisa digenggam oleh anak ya. Misalnya mainan kecil-kecil, kita akan melatih genggamannya gitu," turut dr. Nitish.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online