10 Makanan Penyebab Diare selain Cabai, Termasuk Brokoli

2 months ago 41

Diare bisa sebabkan dehidrasi yang tentu membahayakan nyawa. Tidak melulu cabai yang disalahkan, ada beberapa makanan penyebab diare selain cabai. Perhatikan sebelum mengonsumsinya ya, Bunda.

Diare merupakan kondisi umum yang sering dialami banyak orang. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga makanan yang Bunda konsumsi sehari-hari.

Meskipun cabai sering dianggap sebagai penyebab utama diare karena kandungan capsaicinnya, ada banyak makanan lain yang dapat memicu kondisi ini, terutama jika tubuh tidak mampu mencernanya dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis makanan yang Bunda konsumsi, termasuk bahan-bahan yang terkandung dalam makanan kemasan.

Dalam beberapa kasus, diare dapat terjadi akibat intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa atau gluten. Selain itu, kandungan lemak tinggi, gula alkohol, bahkan kafein juga bisa menjadi penyebabnya.

Jika Bunda sering mengalami diare setelah mengonsumsi makanan tertentu, penting mengetahui asupan apa saja yang bisa menjadi pemicu dan bagaimana cara mencegahnya.

Makanan penyebab diare selain cabai

Mengutip Healthline, berikut daftar 10 makanan yang dapat menyebabkan diare selain cabai.

1. Produk olahan susu

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula dalam susu. Hal ini dapat menyebabkan diare, kembung, dan gas.

Sebagai solusi, Anda dapat mengganti susu biasa dengan susu bebas laktosa atau susu nabati, seperti almond, kedelai, atau oat. Alternatif ini lebih ramah bagi sistem pencernaan dan dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.

2. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti aspartam, sucralose, serta gula alkohol seperti sorbitol atau xylitol sering ditemukan dalam permen, minuman diet, hingga makanan rendah gula. Pemanis ini sulit dicerna tubuh sehingga dapat menyebabkan diare.

Beberapa produk dengan kandungan pemanis buatan bahkan dilengkapi label peringatan terkait efek laksatif. Bagi sebagian orang, konsumsi dalam jumlah kecil saja sudah cukup untuk memicu kram perut, perut kembung, hingga diare.

3. Kafein

Kafein dalam kopi, teh, dan minuman energi dapat merangsang sistem pencernaan secara berlebihan. Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum dua hingga tiga cangkir kopi atau teh setiap hari dapat menyebabkan diare.

Efek pencahar kafein bisa semakin kuat jika dikombinasikan dengan pemanis buatan atau susu. Jika Bunda sering mengalami diare setelah mengonsumsi kafein, cobalah beralih ke teh herbal atau minuman tanpa kafein untuk mengurangi gejala.

4. Makanan berminyak atau berlemak

Makanan seperti gorengan, fast food, atau saus krim cenderung tinggi lemak sehingga sulit dicerna tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, termasuk diare.

Sebagai gantinya, Bunda bisa memilih makanan yang dipanggang atau dikukus karena lebih mudah dicerna dan tetap lezat. Mengurangi konsumsi makanan berminyak juga baik untuk kesehatan jangka panjang.

5. Makanan dengan fruktosa tinggi

Fruktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam buah. Buah seperti apel, pir, dan mangga memiliki kandungan fruktosa yang tinggi.

Bagi sebagian orang, fruktosa sulit diserap tubuh sehingga memicu diare. Makanan dan minuman lain yang mengandung fruktosa tinggi, seperti permen, soft drink, dan makanan kemasan.

Untuk mengurangi risiko, batasi konsumsi buah tinggi fruktosa atau pilih yang kandungan fruktosanya lebih rendah, seperti pisang atau strawberry. Mengonsumsi buah dalam porsi kecil juga bisa membantu.

6. Brokoli dan kembang kol

Sayuran seperti brokoli, kubis, dan kembang kol kaya serat, yang baik untuk kesehatan pencernaan. Namun konsumsi berlebihan bisa menyebabkan diare, terutama jika tubuh belum terbiasa dengan asupan serat tinggi.

Jika ingin meningkatkan konsumsi serat, lakukan secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi. Memasak sayuran hingga matang juga dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.

7. Bawang putih dan merah

Bawang putih dan merah mengandung fruktan, sejenis serat yang sulit dicerna tubuh. Konsumsi bawang juga sering memicu gas dan kembung yang dapat berujung pada diare. Sebagai alternatif, gunakan bumbu seperti seledri atau fennel untuk menambahkan rasa pada masakan tanpa mengganggu pencernaan.

8. Gluten

Gluten adalah protein yang ditemukan pada gandum, jelai, biar, hingga saus salad. Kalau Bunda sensitif terhadap gluten maka bisa memicu diare. Berdasarkan Harvard Health Publishing, gluten bisa memicu kerusakan serius pada usus pada orang dengan celiac.

9. Alkohol gula

Alkohol gula tidak mengandung alkohol sama sekali. Alkohol gula merupakan pemanis buatan yang dibuat dari modifikasi karbohidrat.

Alkohol gula biasanya rendah kalori dan dampaknya lebih kecil terhadap kadar gula darah dalam tubuh dibanding pemanis buatan. Namun jika tidak kuat bisa sebabkan diare.

Melansir Self, alkohol dapat memiliki efek pencahar dan dapat menyebabkan gejala lambung seperti kembung, distensi, dan perut tidak nyaman.

10. Makanan tinggi vitamin C

Hati-hati bagi Bunda yang senang mengonsumsi berbagai jenis makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk. Konsumsi terlalu banyak bisa membuat perut kram, asam lambung, mual, hingga diare. 

Dengan memahami makanan yang dapat memicu diare, Bunda bisa menghindari ketidaknyamanan akibat gangguan ini. Perhatikan kemasan makanan dan pilihlah dengan bijak untuk kesehatan secara keseluruhan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online