Jakarta -
Menghadapi perilaku mertua yang tidak menghargai Bunda sebagai menantu mungkin bisa menjadi sulit. Untuk mengatasi masalah ini, Bunda perlu mengenali beberapa cirinya terlebih dahulu.
Berurusan dengan mertua yang toxic bisa terasa sangat berat, terutama ketika perilaku mereka mulai memengaruhi hubungan dan kesejahteraan mental Bunda.
Baik itu komentar halus yang membuat Bunda mempertanyakan harga diri atau tindakan yang mengganggu, mengenali tanda-tanda mertua yang tidak menghargai menantu adalah langkah pertama untuk melindungi kebahagiaan Bunda.
13 Ciri mertua yang tidak menghargai menantu dan cara mengatasinya
Berikut beberapa ciri yang dapat Bunda kenali terkait mertua yang tidak menghargai menantu beserta cara mengatasinya:
1. Kritik terus-menerus
Dilansir dari laman Marriage, jika mertua bersikap buruk dan selalu memberikan kritik tentang pola asuh, pilihan gaya hidup, atau bahkan penampilan, mungkin menjadi ciri-ciri utama bahwa mertua tidak menghargai menantu.
Sikap negatif ini dapat mengikis harga diri dan menciptakan ketegangan dalam rumah tangga. Untuk mengatasinya, tetapkan batasan tentang apa yang ingin Bunda diskusikan, dan pertimbangkan untuk membatasi interaksi guna menghindari stres.
2. Melanggar batasan
Mertua yang tidak menghargai menantu mungkin sering mengabaikan batasan, seperti ikut campur urusan pribadi atau memaksa pendapat mereka pada keputusan. Tindakan ini dapat membuat Bunda merasa tidak dihargai.
Sampaikan batasan dan harapan Bunda dengan jelas, dan konsisten dalam menegakkannya. Mungkin Bunda juga perlu berbicara terus terang dengan mertua tentang apa yang dapat dan tidak diterima.
3. Meremehkan pola asuh
Perilaku ini dapat melemahkan otoritas sebagai orang tua dan membuat hubungan Bunda dan pasangan menjadi tegang.
Oleh karena itu, penting berdiskusi dengan pasangan untuk memastikan Bunda dan suami memiliki pandangan yang sama mengenai keputusan mengasuh anak.
4. Playing victim
Playing victim atau manipulasi dapat membuat Bunda merasa bersalah, meskipun tidak melakukan kesalahan. Mungkin Bunda menyadari bahwa mereka terus-menerus menyalahkan dan membuat Bunda tampak seperti sumber masalah.
Untuk mengatasi hal ini, tetap tenang dan jangan sampai terpancing dengan narasinya. Alih-alih mencoba membela diri, tetaplah berpegang pada fakta dan fokus pada masalah yang ada.
5. Membandingkan dengan orang lain
Terus-menerus dibandingkan dengan orang lain bisa sangat merusak kepercayaan diri. Mertua mungkin melakukan ini untuk membuat Bunda merasa tidak mampu atau menegaskan kekuasaannya.
Alih-alih terlibat dengan perbandingan mereka, fokus pada kekuatan dan kualitas unik yang Bunda bawa ke dalam hubungan.
6. Pengecualian dari acara keluarga
Pengecualian ini dapat membuat Bunda merasa terisolasi dan terluka, terutama jika pasangan terjebak di tengah-tengah.
Jika terus berlanjut, pertimbangkan apakah ada gunanya menghadiri acara yang tidak benar-benar menyambut Bunda. Bicaralah dengan pasangan tentang bagaimana pengecualian ini memengaruhi Bunda dan cari cara untuk mengatasinya bersama-sama.
7. Selalu bergosip tentang Bunda
Bunda mungkin sering mendengar tentang hal-hal menyakitkan yang mereka katakan melalui kabar burung atau melihat perubahan dalam cara saudara lain memperlakukan Bunda. Hal ini dapat menimbulkan perasaan dikhianati atau tidak percaya.
Jika mengetahui hal itu, pertimbangkan untuk membicarakan masalah tersebut dengan tenang dan langsung kepada mereka.
8. Manipulasi pasangan
Mungkin Bunda akan menyadari bahwa pasangan lebih menjauh atau defensif setelah berinteraksi dengan orang tua mereka. Hal ini terjadi karena mereka berusaha menyeimbangkan kesetiaan mereka kepada Bunda dengan tuntutan keluarga.
Komunikasi terbuka dengan pasangan adalah kuncinya. Beri tahu perasaan Bunda tanpa menyalahkan, dan bekerja sama untuk menetapkan batasan yang melindungi pernikahan.
9. Tidak menghormati pernikahan Bunda
Mertua mungkin menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pernikahan dengan ikut campur dalam hubungan. Ini termasuk memberikan komentar negatif, atau bahkan membuat hubungan Bunda dan pasangan renggang.
Jelaskan kepada mertua bahwa hubungan Bunda dan pasangan adalah prioritas dan segala upaya untuk ikut campur tidak akan ditoleransi. Dorong pasangan juga untuk mengambil sikap, yang akan memperkuat persatuan sebagai pasangan.
10. Selalu menciptakan drama
Jika mertua senang menciptakan drama, hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental dan hubungan Bunda. Suasana yang kacau ini membuat Bunda sulit untuk bersantai dan menikmati waktu bersama orang-orang yang dicintai.
Jika memungkinkan, fokuslah untuk tetap tenang dan netral selama berinteraksi, menolak untuk terlibat atau meningkatkan drama.
11. Selalu bersikap pasif agresif
Dilansir dari laman Bustle, memiliki mertua yang bersikap kasar di depan Bunda adalah satu hal, tetapi bersikap pasif agresif dan meremehkan adalah hal lain. Tidak hanya kejam dan membuat frustrasi, ini juga sangat kenakan-kanakan.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membicarakannya dengan pasangan. Tujuannya untuk memastikan bahwa pasangan juga menyadari apa yang terasa pasif agresif dan memiliki solusi untuk mengatasinya.
12. Menyerang privasi
Mungkin Bunda memperhatikan bahwa mereka terus-menerus melanggar batasan, mengabaikan permintaan Bunda untuk ruang atau privasi.
Jika mereka terus mengabaikan batasan, pertimbangkan untuk membatasi akses mereka ke rumah dan informasi pribadi Bunda. Melindungi privasi penting untuk menjaga kedamaian.
13. Bersaing untuk mendapatkan perhatian pasangan
Mertua juga mungkin akan bersaing untuk mendapatkan perhatian pasangan, baik itu menuntut waktu, energi emosional, atau kesetiaan mereka.
Dorong pasangan untuk mengenali dinamika yang tidak sehat dan menetapkan batasan yang memprioritaskan hubungan. Bersama-sama, Bunda dapat membuat rencana untuk mengelola tuntutan mertua dengan cara yang mendukung pernikahan.
Nah, itulah beberapa ciri mertua yang tidak menghargai menantu dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)