Jakarta -
Disiplin merupakan salah satu hal penting yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Meski begitu, cara mendisiplinkan anak perlu dilakukan dengan tepat supaya jangan sampai berpengaruh negatif terhadap harga diri anak.
Ya, disiplin termasuk salah satu aspek penting dalam pengasuhan anak yang perlu diterapkan dengan bijak. Tujuan dari mendisiplinkan anak bukanlah untuk menghukum atau merendahkan harga diri, tapi mengajarkan tentang perilaku bertanggung jawab dan pengendalian diri.
Dengan disiplin yang tepat dan konsisten, anak akan belajar tentang akibat dari tindakan mereka dan bagaimana mereka dapat bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.
Jadi pada akhirnya, disiplin bertujuan untuk mendorong anak agar dapat mengelola perasaan dan perilaku mereka sendiri, yang dikenal dengan istilah self-monitoring.
Tentang kemampuan anak memahami disiplin
Meski terlihat mudah, dalam praktiknya banyak orang tua yang salah kaprah tentang mendisiplinkan anak. Disiplin dianggap sebagai bentuk hukuman fisik, seperti memukul atau mengancam dengan kata-kata kasar.
Padahal mendisiplinkan yang baik adalah dengan menggunakan cara yang adil, positif, dan membimbing anak untuk memahami perbedaan antara perilaku yang benar dan salah tanpa merusak harga diri mereka.
Dikutip dari Better Health, mendisiplinkan berarti mengajarkan anak perilaku yang dapat diterima, sesuai dengan usia dan kapasitas anak untuk memahami.
Anak berusia di bawah 3 tahun misalnya, mereka masih belum memiliki pemahaman tentang benar dan salah. Mereka juga belum dapat menanggapi konsekuensi dengan mengubah perilaku sehingga perlu diberi tahu pesan yang sama berulang kali.
Sebagai contoh, anak sedang dibiasakan untuk memakai topi saat keluar rumah. Ketika kemudian mereka keluar rumah tanpa topi, ini bukan karena anak tidak patuh, tapi karena belum dapat mengingatnya.
"Anak-anak perlu belajar dari kesalahan mereka. Orang tua pun tetap dapat meminta pertanggungjawaban tanpa membuat mereka merasa seperti anak yang 'nakal'," ungkap psikolog Eileen Kennedy-Moore, Ph.D, dalam bukunya yang berjudul Kid Confidence, dikutip dari Parents.
Nah, salah satu tugas orang tua yang paling penting adalah mengajari anak cara berinteraksi dengan orang lain. Anak perlu memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain, serta perilaku mana yang akan dan tidak akan ditoleransi orang lain.
Cara mendisiplinkan anak dengan tepat
Berikut adalah beberapa cara mendisiplinkan anak tanpa menghancurkan harga dirinya menurut para pakar seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Berikan alasan untuk perilaku anak
Saat anak melakukan kesalahan, alih-alih langsung menuduh atau menyudutkan, Bunda bisa menyampaikan terlebih dahulu kalimat yang memahami maksud di balik perilaku anak.
Hal ini dapat membuat anak dimengerti, bahwa mereka memiliki niat yang baik meski mungkin caranya kurang tepat. Misalnya seperti: "Bunda tahu kamu tidak bermaksud seperti itu" atau "Bunda paham kalau kamu sedang mencoba".
2. Jelaskan apa yang salah dan bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain
Sebagai contoh, ketika Si Kecil mengambil paksa mainan adiknya, maka adik akan menangis. Sampaikan bahwa kebiasaan ini tidak baik dan bisa membuat adik merasa sedih.
Hindari menambahkan kalimat yang dapat merendahkan harga diri anak, misalnya seperti, "Kamu selalu begitu" atau "Kamu tidak peduli dengan perasaan orang lain".
3. Arahkan anak untuk mencari solusi dan melangkah maju
Anak tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi mereka bisa belajar bagaimana memperbaiki kesalahan mereka.
Tanyakan kepada anak, "Apa yang bisa kamu lakukan agar adik merasa lebih baik?". Hal ini akan mendorong anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan memperbaiki hubungan persaudaraan mereka di waktu berikutnya.
Bagaimana cara awal mengajarkan anak tentang konsekuensi?
Disiplin yang baik mengajarkan anak bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik itu positif maupun negatif. Mengajarkan anak tentang konsekuensi bisa dilakukan dengan cara yang tidak merendahkan harga diri mereka.
Beberapa cara mudah mengenalkan tentang tanggung jawab dan konsekuensi di antaranya:
- Memberi kesempatan pada anak untuk membersihkan jika menumpahkan minuman atau makanan
- Membiasakan anak merapikan sendiri mainan setelah selesai digunakan
- Memberi waktu sendiri atau time-out pada anak ketika mereka menunjukkan perilaku yang tidak baik, seperti marah-marah saat bermain, Ini bisa menjadi cara efektif untuk membantu anak menenangkan diri dan kembali berinteraksi dengan teman, tanpa kehilangan harga diri mereka.
- Bermain sendiri setelah berperilaku agresif. Dalam situasi tertentu, anak yang berperilaku agresif bisa diberikan kesempatan untuk bermain sendiri, untuk merenung dan menenangkan diri sebelum kembali berinteraksi dengan teman-temannya.
Meskipun konsekuensi ini mungkin tampak seperti hukuman, yang lebih penting adalah memastikan anak memahami bahwa tindakan mereka memengaruhi orang lain dan harus bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.
Demikian ulasan tentang cara-cara mendisiplinkan anak tanpa menghancurkan harga dirinya. Jangan lupa untuk tetap mengungkapkan apresiasi ketika anak berusaha untuk memperbaiki perilaku mereka ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)