3 Cara Stimulasi Sabrina Anggraini Latih Putrinya Sudah Bisa Berjalan di Usia 10 Bulan

3 days ago 13

Putri Sabrina Anggraini dan Belva Devara, Launa Alima Syahila Devara, sudah bisa berjalan di usia 10 bulan, Bunda. Momen ini pun diabadikan langsung oleh Sabrina melalui laman Instagram-nya.

Beberapa waktu lalu, Sabrina membagikan sebuah video ketika Launa melangkahkan kaki untuk menggapai sang Ayah tanpa pegangan. Setelah itu, Launa memutar badan dan melangkah menuju sang Bunda.

Momen ini turut menjadi momen membahagiakan bagi Sabrina dan suami. Perempuan 29 tahun ini mengatakan Baby Launa sudah memiliki kepercayaan diri untuk melangkah tanpa pegangan.

"Setelah berlatih langkah demi langkah, akhirnya kamu percaya diri untuk melangkah tanpa pegangan," ungkap Sabrina, mengutip dari akun Instagram @sabrinaanggraini, Senin (17/2/2025).

"Enjoy banget melihat dan latihan buat milestone-milestone hidup kamu," sambungnya.

Tidak sedikit netizen yang penasaran dengan cara Sabrina menstimulasi baby Launa agar cepat berjalan, Bunda. Kira-kira, seperti apa tipsnya?

Cara stimulasi Sabrina Anggaraini latih baby Launa

Melalui kolom komentar, Sabrina membagikan berbagai cara yang dilakukannya untuk melatih Launa berjalan. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Menggunakan push walker

Sabrina menjelaskan bahwa sang putri cukup lama berada di fase merangkak. Oleh karena itu, Sabrina mencoba menggunakan push walker agar Launa bisa berlatih mendorong dan berjalan.

"Habis merembet-merembet (yang cukup lama), awalnya kasih latihan pakai push walker, belajar dorong dan jalan ngikut speed-nya," tuturnya.

Push walker sendiri merupakan alat yang bisa membantu bayi belajar berjalan. Tidak hanya itu, biasanya push walker juga berfungsi sebagai mainan mereka.

Bayi akan belajar berjalan sambil berpegangan dan mendorong push walker-nya. Dengan begitu, Si Kecil bisa mengoordinasikan gerakannya serta membangun kepercayaan diri dalam melangkah.

2. Berlatih berdiri

Tidak hanya menggunakan push walker, Sabrina juga melatih Launa belajar berdiri sambil menggunakan barang-barang yang ada di sekitarnya.

"Terus latihan berdiri di trigger sambil pegang barang," ujarnya.

3. Belajar jalan sambil berpegangan tangan

Melihat dari berbagai unggahannya di media sosial, Sabrina dan sang suami kerap menuntun Launa untuk berjalan. Ternyata, ini termasuk salah satu cara yang dilakukan Sabrina agar sang putri cepat melangkah.

"Terus baru jalan dari dua tangan atau bahu, satu tangan, baru akhirnya bisa melangkah dua sampai beberapa langkah," kata Sabrina.

"Semua dalam prosesnya beda-beda, misal suka kelihatan berhati-hati jadi kadang suka ragu bagian berdiri sendiri," lanjutnya.

Bunda, kira-kira benarkah bayi yang cepat berjalan akan sukses di masa depan?

Penelitian bayi cepat berjalan lebih sukses di masa depan

Ilustrasi Menggendong Bayi

Ilustrasi Bayi/Foto: iStock

Berjalan untuk pertama kalinya merupakan salah satu dari banyak milestone yang menarik dan mengesankan dalam perkembangan anak. Sejak usia dini, bayi telah memperkuat otot-ototnya dengan berguling, duduk, merangkak, tengkurap, memanjat perabotan, hingga berdiri.

Selama waktu ini, mereka perlahan-lahan bersiap untuk mengambil langkah pertamanya. Dilansir dari laman WebMD, sebagian besar bayi akan mulai berjalan di usia sekitar 10 hingga 18 bulan. Namun, beberapa bayi mungkin mulai berjalan sejak usia sembilan bulan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa bayi yang keterampilan motorik kasarnya (seperti merangkak, berdiri, berjalan) dilatih sejak dini berpotensi untuk lebih sukses di kemudian hari, Bunda.

"Temuan kami konsisten dengan penelitian longitudinal yang dilakukan beberapa dekade lalu, menunjukkan bahwa usia seorang anak mencapai tonggak utama dalam berdiri atau berjalan merupakan prediktor kinerja memori anak di kemudian hari," ungkap peneliti Akhgar Ghassabian, MD, Ph.D, dari National Institutes of Health (NIH), dikutip dari laman Parents.

Banner Puasa Qadha

Tim peneliti mengamati 599 laporan pencapaian yang dicatat oleh orang tua dari anak-anak yang lahir antara tahun 2008 dan 2010 sebagai bagian dari penelitian. Para orang tua mencatat saat anak pertama kali duduk tanpa bantuan, merangkak, berdiri sendiri, dan berjalan tanpa bantuan.

Ditemukan adanya hubungan antara usia bayi pertama kali berdiri dan kemampuan kognitifnya pada usia 4 tahun. Misalnya, sebagian besar bayi berdiri mandiri pada usia sekitar 9 bulan, dan menurut penulis penelitian, bayi yang tidak berdiri sendiri hingga usia 11 bulan memiliki nilai ujian yang lebih rendah pada usia 4 tahun.

"Mampu mengidentifikasi keterlambatan perkembangan anak adalah hal yang penting. Intervensi sejak dini dapat sangat meningkatkan hasil perkembangan anak," pesan Ghassabian.

Meski penelitian ini menarik banyak pihak, hasilnya bukanlah representasi yang sempurna. Penelitian ini dianggap kurang memadai untuk membuat pernyataan menyeluruh tentang kemungkinan hubungan antara keterampilan motorik kasar dan keterampilan kognitif.

Maka dari itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah capaian keterampilan motorik yang lebih dini benar-benar dapat memprediksi kemampuan kognitif anak di kemudian hari. Termasuk apakah hubungan ini juga dapat berlanjut hingga dewasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video cara agar anak cepat berjalan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online