5 Contoh Teks Pidato dalam Bahasa Arab dan Artinya untuk Tugas Sekolah Anak

2 months ago 42

Jakarta -

Pada pelajaran bahasa Arab, Si Kecil kesulitan untuk membaca teks pidato dalam bahasa Arab? Bunda tak perlu khawatir. Memahami bahasa Arab memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak, terutama ketika harus membacakan teks pidato dengan pelafalan yang benar dan memahami artinya.

Akan tetapi, Bunda dapat membantu Si Kecil menyelesaikan tantangan ini dengan lebih mudah melalui panduan yang tepat. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi tata bahasa maupun pelafalan.

Dalam konteks pembelajaran di sekolah, teks pidato dalam bahasa Arab sering digunakan sebagai salah satu materi yang mengasah kemampuan berbicara dan tentunya membantu untuk memahami materi yang lebih kompleks. Sebagai upaya membantu Si Kecil, Bunda bisa memulai dengan mengenalkan kosa kata dasar yang sering muncul dalam teks pidato.

Dengan cara berikut, Bunda dapat memberikan fondasi yang kuat sehingga anak dapat lebih mudah memahami dan mengingat kata-kata baru. Selain itu, membiasakan anak mendengar dan membaca teks pidato berulang kali juga dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

Tak hanya itu, memahami arti dari setiap kalimat dalam teks pidato juga menjadi dasar untuk meningkatkan skill anak dalam membaca pidato bahasa Arab. Dengan begitu, Si Kecil tidak hanya mampu membaca teks dengan baik, tetapi juga mengerti pesan yang ingin disampaikan.

Bunda juga dapat menggunakan metode terjemahan sederhana untuk menjelaskan arti kalimat demi kalimat kepada Si Kecil pada teks pidato bahasa Arab.

Dalam mempelajari teks pidato bahasa Arab dapat dimulai dengan memahami setiap kalimat dengan artinya. Berikut contoh teks pidato dalam bahasa Arab dan artinya yang dikutip dari berbagai sumber. Simak selengkapnya.

Dikutip dari laman detikcom, berikut teks pidato bahasa Arab dan artinya yang dapat dipelajari Si Kecil:

1. Pidato Bahasa Arab tentang Bulan Muharram

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الأَنْبِيَاءِ وَسَيِّدِ المُرْسَلِيْنَ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:

حَضَرَةُ المُكَرَّم وَالمُخْتَرَم مُدِيْرُ المَعْهَد نُوْرُ الهُدَى

أَيُّهَا الأَسَاتِذَةُ الكِرَام !

وَأَيُّهَا الطُّلاَّب وَالطَّالِبَات الأَحِبَّاء !

قَبْلَ كُلِّ شَيْئٍ، أَشْكُرُ اللهَ تعالى، الَّذِي اَنْعَمَ عَلَيْنَا نِعَمًا كَثِيْرَةً، وَمِنْهَا الصِّحَّة، حَتَّى نَسْتَطِيْعَ بِهَا الإِجْتِمَاعَ، فِى هَذَا المَكَانِ المُبَارَكِ، إِنْ شَاءَ اللهُ. وَلاَ أَنْسَى، أَنْ أُصَلِّيَ وَأُسَلِّمَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، ص.م. وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَاِبِه وَأُمَّتِهِ، وَعَلَيْنَا أَجْمَعِيْنَ. أَقُوْلُ شُكْرًا جَزِيْلَا لِرَئِيْسِ الجَلَسَة، لِأَنَّهُ قَدْ أَعْطَانِي الفُرْصَة، حَتَّى أَسْتَطِيْعَ بِهَا القِيَامَ، بَيْنَ لَدَيْكُمْ، وَمَا أَقُوْمُ أَمَامَكُمْ، إِلَّا لِإِلْقَاءِ الكَلِمَاتِ بَعْدَ الكَلِمَاتِ، بِالُّلغَةِ العَرَبِيَّة . يَسُرُّنِي إِهْتِمَامُكُمْ ، بِمَا يَاتِي مِنَ خِطَابَتِيْ، تَحْتَ المَوْضُوْعِ "شَهْرُ المُحَرَّمِ، شَهْرٌ عَظِيْمٌ"

إِعْلَمُوْا أَيُّهَا المُسْتَمِعُوْن كُلُّهُمْ! أَنَّ شَهْرَ اللهِ المُحَرَّم، شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، وَهُوَ أَوَّلُ شُهُوْرِ السَّنَةِ الهِجْرِيَّةِ، وَأَحَدُ الأَشْهُرِ الحُرُمِ، الَّتِي قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي القُرْانِ الكَرِيْمِ، :"إنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ" (التوبة:36).هَلْ عَرَفْتُمْ مَا هِيَ الشُّهُوْرُ الحُرُمُ، المَقْصُوْدَةُ فِي تِلْكَ الأَيَة؟ أَنَا أُجِيْبُ ، كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فيِ حَدِيْثِهِ: السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ: ثَلاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ،
وَرَجَبُ الَّذِي يَكُوْنُ بَيْنَ جُمَادَى الأولى، والثانية، وَشَعْبَانَ» رواه البخاري 2958]

أَيُّهَا الإِخْوَانُ الأَحِبَّاءُ!

ثُمَّ اخْتُصَّ مِنْ ذَلِكَ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَاماً وَعَظَّمَ حِرْمَاتِهِنَّ، وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالأَجْرَ أَعْظَمُ. وَقَالَ قَتَادَة:"إِنَّ الظُّلْمَ فِي الأَشْهُرِ الحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيْئَةً وَوَزْراً مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهَا. وَإِنْ كَانَ الظُّلْمُ عَلَى كُلِّ حَالٍ عَظِيْمًا، وَلَكِنَّ اللهَ يُعَظِّمُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ، وَقَالَ: إِنَّ اللهَ اصْطَفَى صَفَايَا مِنْ خَلْقِهِ: اِصْطَفَى مِنَ المَلَائِكَةِ رُسُلاً وَمِنَ النَّاسِ رُسُلاً،
وَاصْطَفَى مِنَ الكَلاَمِ ذِكْرَهُ، وَاصْطَفَى مِنَ الأَرْضِ المَسَاجِدَ، وَاصْطَفَى مِنَ الشُّهُوْرِ رَمَضَانَ
وَالأَشْهَرَ الحُرُمَ، وَاصْطَفَى مِنَ الأَيَّامِ يَوْمَ الجُمْعَةِ، وَاصْطَفَى مِنَ الَّليَالِي لَيْلَةَ
القَدْرِ، فَعَظِّمُوْا مَا عَظَّمَ اللهَ، فَإِنَّمَا تُعَظَّمُ الأُمُوْرُ بِمَا عَظَّمَهَا اللهُ بِهِ عِنْدَ
أَهْلِ الفَهْمِ وَأَهْلِ العَقْلِ.

أَيُّهَاالحَاضِرُوْنَ أَسْعَدَكُمُ اللهُ!

لمِاَذَا سُمِّيَ ذَلِك َالشَّهْرُ بِالمُحَرَّمِ؟ الجَوَابُ: سُمِّيَ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ شَهْراً مُحَرَّمًا وَتَأْكِيْداً لِتَحْرِيْمِهِ.

وَإِضَافَةُ ذَلِكَ وَقَعَتْ فِي شَهْرِ المُحَرَّمِ الوَاقِعَةُ المُهِمَّةُ فيِ تَارِيْخِ الإِسْلاَمِ كَإِنْجَاءِ اللهِ تَعَالَى نَبِيَّهُ إِبْرَاهِيْم عَلَيْهِ السَّلَامُ مِنْ إِحْرَاقِ قَوْمِهِ، وَأَخْذُهُ تَعَالى بِفِرْعَوْنَ وَجُنُوْدِهِ فيِ اليَمِّ بِسَبَبِ إِنْكَارِهِ بِهِ وَنَبِيِّهِ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَام، وَإِنْجَاءِهِ تَعاَلىَ نُوْحَ عَلَيْهِ السَّلَام مِنِ إسْتِهْزَاءِ قَوْمِهِ بَعْدَ الطُّوْفَانِ بِحَمْلِهِ عَلىَ السَّفِيْنَةِ، وَغَيْرِ ذَلِكَ. هَذِهِ كُلُّهَا وَقَعَتْ فيِ الشَّهْرِ العَظِيْمِ يَعْنِي شَهْرُ المُحَرَّمِ.

وَلِذَلِكَ يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نُعَظِّمُ هَذَا الشَّهْرَ غَايَةَ التَّعْظِيْمِ. السُّؤَال: كَيْفَ نُعَظِّمُهُ؟ لَيْسَ نُعَظِّمُهُ بِالمَلَاهِيْ وَلَابِالتَّبْدِيْرِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الأَعْمَالِ غَيْرِ النَّافِعَةِ، وَإِنَّمَا نُعَظِّمُهُ بِالأُمُوْرِ النَّافِعَةِ مِثْلُ هَذِهِ الحَفْلَةِ المُبَارَكَةِ بِذِكْرَى الشَّهْرِ العَظِيْمِ شَهْرِ المُحَرَّمِ المُوَافِقِ بِمِيْلاَدِ هَذَا المَعْهَد نُوْرُ الهُدَى الثَّامِن وَالعِشْرِيْن سَنَةً، عَسَى اللهُ أَنْ يَجْعَلَ هَذَا المَعْهَدَ مَعْهَدًا مُبَارَكًا، وَطُلَّابَهُ صَالِحِيْنَ عَامِلِيْنَ تَقِيِّيْنَ، وَأَسَاتِذَتَهُ ذَاكِرِيْنَ مُتَفَوِّقِيْنَ تَقِيِّيْنَ. الَّلهُمَّ سَهِّلْ أُمُوْرَنَا وَأُمُوْرَ وَالِدَتِنَا وَأُمُوْرَ مَعْهَدِنَا نُوْرُ الهُدَى مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ الَّلهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا وَطُلَّابَنَا وَطَالِبَاتِنَا مِنْ أَهْلِ العِلْمِ وَأَهْلِ الخَيْرِ وَلاَتَجْعَلْنَا وِإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِّ وَالنِّفَاقِ.

إِكْتَفَيْتُ إِلَى هُنَا أَوَّلاً وَإِنْ شَاءَ اللهُ سَنَسْتَمِّرُ فِي مُنَاسِبَةٍ أُخْرَى، لَيْسَ الفِرَاقُ بِالفِرَاقِ وَلَكِنَّ الفِرَاق بِالشَّوْقِ.

والسلام عليكم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Artinya:

Ketahuilah bahwa bulan Muharram adalah bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan pertama dari bulan hijriah dan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya.

Apakah kamu mengetahui bulan-bulan apa saja yang dimuliakan oleh Allah dalam ayat tersebut? Saya jawab, sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadisnya: "Satu tahun terdiri dari 12 bulan dan di antaranya ada empat bulan yang dimuliakan Allah. Tiga bulan berturut Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram dan Rajab yang terpisah antara bulan Jumadil dan Sya'ban". (H.R.Bukhori).

Kemudian dari 12 bulan tersebut ditentukan empat bulan yang dimuliakan, dijadikan bulan yang mulia dan diagungkan kemuliaannya, dosa yang diperbuat pada bulan-bulan tersebut lebih besar, dan sebaliknya pahala yang dilakukan pada bulan-bulan tersebut lebih besar. Imam Qatadah berkata: Perbuatan dzalim pada bulan-bulan tersebut paling besar kesalahan dan dosanya daripada kedzaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan tersebut.

Walaupun sebenarnya perbuatan dzalim itu setiap saat itu dianggap besar dosanya, akan tetapi Allah mengagungkan urusannya sebagaimana ia kehendaki, beliau berkata: bahwasanya Allah memilih makhluk-Nya menjadi orang-orang pilihan-Nya: Dia memilih rasul-rasul dari golongan malaikat dan memilih rasul-rasul dari golongan manusia. Dia memilih perkataan sebagai dzikir/ingat kepada-Nya, Dia memilih tanah/bumi sebagai masjid, Dia memilih Ramadan, dan bulan-bulan yang dimuliakan oleh-Nya dari bulan-bulan yang lain, dia memilih hari Jum'at dari hari-hari yang lainnya, dia memilih lailatul qadar daripada malam-malam selainnya, menurut orang pintar dan bijak bahwasanya segala sesuatu dianggap agung/mulia itu adalah sesuatu yang diagungkan oleh Allah.

Para hadirin yang berbahagia.

Kenapa bulan tersebut disebut bulan bulan Muharram? Disebut demikian karena pada bulan tersebut sangat mulia dan secara tegas diharamkan untuk mengadakan peperangan. Di samping itu, pada bulan Muharram ini terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam seperti diselamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang membakarnya, disiksanya Fir'aun di laut merah karena ingkar kepada Allah dan Nabi Musa AS dan diselamatkannya Nabi Nuh dari ejekan kaumnya setelah terjadi topan dengan naik perahu dan sebagainya. Semua itu terjadi pada bulan Muharram.

Oleh karena itu, kita mesti mengagungkan bulan ini dengan sebaik-baiknya. Pertanyaannya: bagaimana cara kita mengagungkannya? Bukanlah mengagungkannya itu dengan permainan-permainan atau dengan berhura-hura akan dengan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lainnya, akan tetapi mengagungkannya dengan sesuatu yang bermanfaat seperti acara ini dalam rangka memperingati bulan suci Muharram yang bertepatan dengan ulang tahun pondok pesantren Nurul Huda yang ke-28.

Semoga Allah menjadikan pesantren ini pesantren yang diberkahi, menjadikan para santrinya menjadi santri yang shaleh rajin beramal dan bertaqwa, para gurunya menjadi rajin berdzikir bermutu dan bertaqwa: Ya Allah! Mudahkanlah segala urusan kami, segala urusan orang tua kami, segala urusan pesantren kami, pesantren Nurul Huda selama ada langit dan di bumi. Ya Allah! Jadikanlah anak-anak kami, santri-santri kami, guru-guru kami menjadi ahli ilmu dan ahli kebaikan, dan janganlah engkau jadikan mereka menjadi ahli kejelekan dan nifak.

Saya cukupkan sampai di sini dulu, Insya Allah pada kesempatan yang lain kita lanjutkan. Bukanlah perpisahan ini perpisahan yang selamanya akan tetapi perpisahan yang akan membawa kerinduan.

Wassalam. 

2. Pidato Bahasa Arab tentang Urgensi Bahasa Arab

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ أَفْضَلَ اللُّغَاتِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ السَّادَاتِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ إِلىَ يَوْمِ المِيْعَادِ.
حَضَرَةُ المُكَرَّم وَالمُخْتَرَمِ مُدِيْرُ المَعْهَد نُوْرُ الهُدَى
أَيُّهَا الاَسَاتِذَةُ الكِرَامِ !
وَأَيُّهَا الطُّلاَّبُ وَالطَّالِبَاتُ الاَحِبَّاءُ !
أَيُّهَا السَّادَةُ قُمْتُ بَيْنَ يَدَيْكُمْ لِأُقَدِّمَ عَلىَ حَضْرَتِكُمْ كَلِمَةً أَوْ كَلِمَتَيْنِ فِي "أَهَمِّيَةِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ". قَبْلَ كُلِّ شَيْئٍ أَيُّهَا السَّادَة أُرِيْدُ أَنْ أَتَقَدَّمَ إِلَى حَضْرَتِكُمْ بِبَيْتٍ مِن شِعْرِ أَمِيْرِ الشُّعَرَاءِ أَحْمَد شَوْقِي بِك المَرْحُوْم:
إِنَّ الَّذِي مَلَأَ الُّلغَةَ مُحَاسِنًا جَعَلَ الجَمَال وَسره في الضاد
أَيُّهَا السَّادَةُ كَمَا لَايَخْفَى عَلَيْكُمْ أَنَّ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ هِيَ أَفْصَحُ اللُّغَاتِ وَاَغْنَاهَا وَهِيَ لُغَةُ القُرْاَنِ وَلُغَةُ اللهِ الَّذِي أَنْزَلَ وَحْيَهُ بِهَا. كَمَا قال الله سبحانه وتعالى فِي غَيْرِ قَلِيْلٍ مِنَ الأَيَاتِ البَيِّنَاتِ " قُرْأَنًا عَرَبِيًّا" "بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ" إِلَى أَخِرِهِ. وَلَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ أَيْضًا أَنَّ الُّلغَةَ العَرَبِيَّةَ هِيَ مِفْتَاحُ العُلُوْمِ الدِّيْنِيَّةِ وَلَايتسنى لِأَيِّ طَالِبٍ أَن يتجّر في العلوم الدينية بِغَيْرِ إِتْقَانِ الُّلغَةِ العَرَبِيَّةِ فَالُّلغَةُ العَرَبِيَّةُ هِيَ لُغَةُ المُسْلِمِيْن فِي جَمِيْعِ اَنْحَاءِ العَالَمِ.
بِهَذِهِ اللُّغَةِ نَقْرَأُ كِتَابَ اللهِ وَبِهَا أَيْضًا نَتَعَبَّدُ إِلَى اللهِ سبحانه وتعالى. فَيَجِبُ عَلىَ كُلِّ طَالِبٍ أَنْ يَجْتَهِدَ فِي تَعَلُّمِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ بِكُلِّ جُهْدِهِ وَطَاقَتِهِ لِيَصِلَ إِلَى كُلِّ مَايَتَمَنَّاهُ مِنَ العُلُوْمِ الدِّيْنِيَّةِ.
أَيُّهَا الإِخْوَة! كَانَتِ الُّلغَةُ العَرَبِيَّةُ تَتَّسِعُ لِكُلِّ زَمَانٍ فَفِي اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ كَلِمَاتٍ فِي العُلُوْمِ وَالأَلَاتِ والصِّنَاعَاتِ الحَدِيْثَةِ مِمَّا لَايَحْتَاجُ إِلىَ التَّعْبِيْرِ عَنْهَا بِاللُّغَةِ الأَجْنَبِيَّةِ كَمَا قَالَ شَاعِرُ النَّيْل حَافِظ إِبْرَاهِيم يَوْمَ يَقُوْل عَلىَ لِسَانِ الُّلغَةِ العَرَبِيَّةِ: وَسِعْتُ كِتَابَ اللهِ لَفْظًا وَغَايَةً وَلَمْ أَضِقْ عَنْ أَي بِهِ وَعِظَات. وَكَيْفَ أَضِيْقُ اليَوْمَ عَنْ وَصْفِ أَلَاتٍ وَتَنْسِيْقِ أَسْمَاءِ لِمُخْتَرَعَاتٍ. فَهِمْتُمْ أَيُّهَا السَّادَةُ أَنَّ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ قَدْ وَسِعَتْ كِتَابَ اللهِ لَفْظًا وَغَايَةً كَمَا قَالَ الحَافِظ فَكَيْفَ يَدَّعِي مدع أَنَّ الُّلغَةَ العَرَبِيَّةَ لَيْسَتْ لُغَةُ العُلُوْمِ وَلَيْسَتْ لُغَةُ العَصْرِ. فَإِنَّهَا كَانَتْ يَتَفَاهَمُ بِهَا أَكْثَرُ مِنْ 30 مِلْيُوْن عَرَبِيّ فيِ البِلاَدِ العَرِبِيَّةِ المُخْتَلِفَةِ.
أَيُّهَا السَّادَةُ الأَعِزَّاء! كَانَ العُلَمَاءُ أَبَاءُنَا القُدَمَاءُ يَجْتَهِدُوْنَ فِي أَنْ يُخْرِجُوْا أَوْلاَدَهُمْ عَرَبًا يَتَكَلَّمُوْنَ وَيَتَحَدَّثُوْنَ بِاللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ. فَبِهَذَا أَلَّفُوْا كُتُبَ اللُّغَةِ كَالنَّحْوِ وَالصَّرْفِ وَغَيْرِ ذَلِكَ. هَذَا، لِيَسْهُلَ عَلَى الطَّالِبِ تَعَلُّمُ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ لِيَكُوْنَ اَدَاةً لَهُمْ يَعْنِي لِلطُّلاَّبِ، فَيَجِبُ عَلَيْنَا جَمِيْعًا اَنْ نَتَكَلَّمَ بِاللُّغَةِ الفُصْحَى الصَّحِيْحَةِ وَنَتَجَنَّبث عَنِ اللُّغَةِ العَامَّةِ الَّتِي وَقَعِ فِيْهَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ وَلَانَسْتَعْمِلُ الكَلِمَاتِ فِي مُحَدَّثَتِنَا إِلَّا مَا صَحَّتْ كِتَابَتُهَا لِأَنَّهُ مِنْ وَاجِبَاتِنَا أَنْ نَنْشُرَ هَذِهِ اللُّغَةَ الشَّرِيْفَةَ مَعَ المُحَافَظَةِ عَلى رِقَّتِهَا وَلُطْفِهَا وَفَصَاحَتِهَا إِلَى جَمِيْعِ طَبَقَاتِ المُسْلِمِيْنَ فِي أَيِّ مَكَانٍ كَانُوْا خُصُوْصًا طُلاَّبَ المَعَاهِدِ وَالمَدَارِسِ الَّذِيْنَ يُدَرِّسُوْنَ العُلُوْمَ الدِّيْنِيَّةِ فِي الكُتُبِ العَرَبِيَّةِ . هَذَا فَأَرْجُوْ مِنَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَنْ يُّسَهِّلَ اُمُوْرَنَا وَيَفْتَحَ قُلُوْبَنَا وَيَجْعَلَنَا جَمِيْعًا مُتَكَلِّمِيْنَ بِاللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ بِجَاهِ سَيِّدِ البَرِيَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ صلى الله عليه وسلم. والسلام عليكم و.و.

Artinya:

Yang saya hormati kepala sekolah....
Para dewan guru yang terhormat,
Para siswa dan siswi yang tercinta,

Hadirin yang saya hormati.
Berdirinya saya di hadapan kalian untuk menyampaikan sepatah atau dua patah kata mengenai "Urgensi/pentingnya Bahasa Arab". Sebelumnya saya akan mengemukakan sebuah syair dari penyair ulung Ahmad Syauqi Bek (alm). "Bahwasanya yang menjadikan bahasa bagus dan indah, rahasianya ada di huruf dhod."

Hadirin yang saya hormati.
Tidak salah lagi bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih dan balaghah yaitu bahasa Al-Qur'an, bahasa wahyu yang diturunkan oleh Allah. Sebagaimana Dia telah menyebutkannya dalam banyak ayat Al-Qur'an. diantara ayat: " قُرْأَنًا عَرَبِيًّا" "بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ" sampai akhir ayat.

Tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab adalah kuncinya ilmu-ilmu pengetahuan agama, tanpa penguasaan bahasa Arab yang baik maka tidak akan dapat mendalami ilmu-ilmu agama dengan benar, karena bahasa Arab merupakan bahasa kaum muslimin di seluruh dunia.

Kita membaca Al-Qur'an dan beribadah kepada Allah dengan menggunakan bahasa Arab. Maka wajib bagi setiap siswa/santri untuk mempelajari bahasa Arab dengan sungguh-sungguh dan giat supaya kita mencapai ilmu-ilmu agama yang kita inginkan.

Hadirin yang saya hormati.
Bahasa Arab berlaku untuk setiap zaman, dalam bahasa Arab ada kata-kata yang digunakan dalam ilmu-ilmu pengetahuan, alat-alat dan industri modern yang tidak perlu diistilahkan ke dalam bahasa asing. Sebagaimana seorang penyair yang bernama Nail Hafidz Ibrahim berkata: bahwa saya memahami Al-Qur'an secara luas dalam segi arti dan maknanya, tidak memahaminya dalam pengertian yang sempit karena cakupannya luas.

Bagaimana saya akan menggambarkan alat-alat dan nama industri-industri yang dibuat manusia dengan bahasa Arab dalam satu lafadz/kata ketahuilah oleh kalian bahwa bahasa Arab itu luas dari segi arti dan maksudnya dan bagaimana tidak dikatakan sebagai bahasa internasional (bahasa ilmu dan sains) karena bahasa Arab ini telah dikuasai/dipahami oleh lebih dari 30 juta orang di Negara-negara Arab yang berbeda-beda.

Hadirin yang saya hormati.
Para ulama yang terdahulu bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anak mereka untuk dapat berbicara dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, mereka menyusun buku-buku tentang bahasa seperti buku nahwu- shorof dan sebagainya.

Supaya dapat memudahkan bagi siswa/santri untuk mempelajari bahasa Arab dan menjadi alat untuk memahaminya. Kita mesti menggunakan bahasa Arab fushah/asli dan menjauhi bahasa Arab pasaran/umum yang digunakan oleh banyak orang.

Kita harus menggunakan kata dalam percakapan sehari-hari ini sesuai dengan tulisannya yang benar. Karena kewajiban kita sebagai umat Islam untuk menyebarluaskan bahasa Arab yang mulia ini dengan menjaga keaslian dan kemuliaannya ke seluruh lapisan kaum muslimin di mana saja mereka berada terutama kepada para santri di pesantren dan di sekolah-sekolah yang sedang mempelajari ilmu-ilmu agama dalam buku-buku berbahasa Arab.

Dengan ini, saya memohon kepada Allah supaya memudahkan urusan-urusan kita dan membukakan hati kita supaya kita dapat berbicara dengan bahasa Arab, dengan keagungan manusia terbaik putra sayyid Abdullah yakni Nabi Muhammad SAW. 

3. Pidato Bahasa Arab tentang Persaudaraan dalam Islam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم، الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ اَنْ لَاإِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْن، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضَرَةُ المُكَرَّم وَالمُخْتَرَمِ مُدِيْرُ المَعْهَد نور الهدى
أَيُّهَا الاَسَاتِذَةُ الكِرَامِ !
وَأَيُّهَا الإِخْوَان الاَحِبَّاءُ !
أَوَّلاً، حَمْدًا وَشُكْرًا إِلىَ اللهِ تَعَالَى الَّذِي قَدْ أَعْطَانَا رَحْمَةً وَبَركةً وَهِدَايَةً حَتَّى نَجْتَمِعَ فِي هَذَا المَكَانِ المُبَارَك. وَثَانِيًا، هَيَّا بِنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم الَّذِى قَدْ أَخْرَجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ. وَآخِرًا، أَقُوْلُ شُكْرًا كَثِيْرًا إِلىَ رَئِيْسِ الجَلَسَةِ الَّذِى قَدْ أَعْطَانِي وَقْتًا ثَمِيْنًا لِأَخْطُبَ بَيْنَ يَدَيْكُمْ أَجْمَعِيْنَ تَحْتَ المَوْضُوْعِ:
"فِكْرَةُ الإِسْلاَمِ فِى الإِخْوَةِ البَشَرِيَّةِ"
إِخْوَانِي المُسْلِمُوْنَ السُّعَدَاء....
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم.. كَانَتْ تَعَالِيْمُ الإِسْلاَمِ العَالَمِيَّةُ مَذْكُوْرَةً فىِ هَذِهِ الاَيَةِ. فَالإِسْلاَمُ يَكْرَهُ التَّفْرِيْقَ فِى الِجنْسِ وَالدَّرَجَةِ وَاللَّوْنِ وَالمَكَانِ. وقال الله تعالى فى القرآن الكريم "وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِى آدَمَ " وَكَذَلِكَ فَقَدْ أَكَّدَ نَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم عَلَى إِيْجَادِ المَسَاوَاةِ وَالإِتِّحَادِ بَيْنَ النَّاسِ. وَفَضْلاً عَنْ ذَلِكَ فَقَدْ أَكَّدَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ محمد صلى الله عليه وسلم عَلَى تَحْقِيْقِ حُقُوْقِ الجِوَارِ عَلَى الجَارِ الأَخَر بِدُوْنِ النَّظْرِ إِلىَ أَسَاسِ الدِّيْنِ وَالإِعْتِبَارَاتِ الأُخْرَى، بَلْ هُنَاكَ اَحَادِيْثُ أُخْرَى تَحَثُّنَا عَلىَ اَنْ نُعَامِلَ الجَارَ مُعَامَلَةً طَيِّبَةً، وَذَلِكَ يَشْمُلُ الِجَوارُ غَيْرَ الْمُسْلِمِيْنَ.
هَذَا التَّعْلِيْمُ الكَرِيْمُ لَيْسَ أَلْفَاظًا ُتُقَالُ بَلْ عَمَلٌ وَتَطْبِيْقُ يَقِيْنٍ، وَلاَ شَكَّ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم قَدِ اتَّجَرَ مَعَ الْكَافِرِيْنَ المُعَارِضِيْنَ لَهُ فِى مَكَّةَ عَلىَ أَسَاسٍ سِلْمِيِّ.
إخواني المحترمون!
وَكَذَلِكَ كَانَ الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم يَحْفَظُ المُعَامَلَةَ الشَّخْصِيَّةَ الطَّيِّبَةَ مَعَ اليَهُوْدِيِّ فِى المَدِيْنَةِ المُنَوَّرَةِ وَلَوْ كَاُنوْا يُعَارِضُوْنَ بِعْثَتَهُ الكَرِيْمَةَ. وَقَدْ زَارَ الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم بُيُوْتَهُمْ وَشَارَكَهُمْ فِى الحُزْنِ وَالفَرَحِ. وَفَوْقَ ذَلِكَ فَقَدْ حَقَّقَ الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم مُعَامَلَةَ التِّجَارَةِ مَعَ بَعْضِهِمْ. وَنَضْرِبُ لَكُمْ مَثَلاً حِكَايَةً مَشْهُوْرَةً عَنْ سَيِّدِنَا عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَالأَعْمَى العَجُوْز.
فِى يَوْمٍ مِنَ الأَيَّامِ رَأَى سَيِّدُنَا عُمَرُ بْنُ الخَطَّاب رضي الله عنه شَيْخًا أَعْمَى اَمَامَ بَيْتٍ يَتَكَفَّفُ الصَّدَقَةَ فَقَرَعَ عَاتِقَهُ بِلُطْفٍ وَسَأَلَهُ: مَنْ أَنْتَ؟ أَجَابَ الأَعْمَى اليَهُوْدِيّ الجِزْيَةُ وَالفَقْرُ وَالشُّيْخُوْخَةُ. فَحَمَلَهُ سيدنا عمر بن الخطاب رضي الله عنه إِلَى بَيْتِهِ وَأَعْطَاهُ كُلَّ شَيْئٍ عَلَى قَدْرِ اسْتِطَاعَتِهِ لِسَدِّ حَاجَتِهِ المُسْتَعْجَلَةِ وَفَرَجِهِ وَغَيْرِهِ مِنَ الَّذِيْنَ عَاشُوْا كَعِيْشَتِهِ مِنْ دَفْعِ الجِزْيَةِ وَأَمْرِ أن أجرة محافظتهم وحمايتهم من بيت مال الدولة الإسلامية.
وَبِالإِخْتِصَار، فَالإِسْلاَم يَرَى البَشَرِيَّةَ كَأُخُوَّةٍ عَظِيْمَةٍ. وَتَحْتَ هَذِهِ الأُخُوَّةِ كَانَ جَمِيْعُ النَّاسِ مُتَسَاوِيْنَ وَلَهمْ حَقُّ سَوَاءٍ فِى الإِحْتِرَامِ والإِكْرَام كَمَا أَنَّ لَهُمْ حَقًّا فِى المُعَامَلَةِ الطَّيِّبَةِ وَالفُرْصَةِ المُتَسَاوِيَةِ.
إخواني السُّعَدَاء!
الإِسْلاَمُ يَحْتَرِمُ إِحْتِرَامًا فَائِقَ التَّنَوُّعِ فِى لَوْنِ الجِلْدِ وَاللِّسَانِ وَالنَّسَلِ وَالتَّجْرِبَةِ بَلْ فِى الإِعْتِقَادِ.وَعَلَى أَسَاسِ الأُخُوَّةِ البَشَرِيَّةِ فَكَانَ جَمِيْعُ النَّاسِ فِى العَالَمِ اَعْضَاءُ الأُمَّةِ الوَاحِدَةِ أي الأُمَّةُ الإِسْلَامِيَّة. وَعَلَى ذَلِكَ كَانَتِ الأُمَّةُ الإِسْلَامِيَّةُ مُرْتَبِطِيْنَ بِرَابِطَةِ الجِنْسِ العَامِّ وَالاَهَمِّيَّةِ العَامَّةِ. وَعَلَى عَكْسِ ذَلِكَ يَكْرَهُ الإِسْلَامُ كُلَّ مُحَاوَلَةِ تَفَرُّقِ هَذِهِ الرَّابِطَةِ إِلَى الفِرَقِ الكَثِيْرَةِ إِمَّا فِى الإِعْتِقَادِ وَإِمَّا فِى الشَّعْبِيَّةِ.
لِضَيْقِ الوَقْتِ فِى إِلْقَاءِ المَسْأَلَةِ المُهِمَّةِ. فَالآن أَخْتَتِمُ خُطْبَتِي رَاجِيًا مِنَ الجَمِيْعِ تَقْوِيَةَ هَذِهِ الأُخُوَّةِ. فَاالعَفْوُ مِنْكُمْ وَآخِرًا أَقُوْلُ لَكُمْ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ و.و.

Artinya:

Yang saya hormati dan semoga Allah muliakan....
Dewan guru yang terhormat,
Para saudara-saudaraku yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat beriring salam mari kita curah limpahkan ke junjungan alam Nabi Muhammad saw. yang telah mengeluarkan manusia dari kebodohan menuju ilmu pengetahuan.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada MC yang telah memberikan waktunya untuk menyampaikan pidato di hadapan kalian semua dengan judul: "Konsep islam tentang Persaudaraan."

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ...الأية

Artinya: "Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah yaitu orang yang paling bertaqwa."

Dalam ayat ini disebutkan ajaran-ajaran Islam di antara bahwa islam tidak menyukai/benci terhadap adanya diskriminasi jenis kelamin, pangkat, warna kulit, dan kedudukan. Dan sungguh telah kami muliakan anak keturunan Nabi Adam, demikianlah Nabi kita Muhammad SAW telah menegaskan tentang persamaan dan persatuan di antara manusia.

Di samping itu, Nabi menegaskan mengenai pentingnya untuk mewujudkan hak-hak tetangga tanpa memandang agama dan faktor-faktor yang lainnya, bahkan ada hadis lain yang menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan tetangga secara baik dan ini mencakup tetangga yang non-muslim.

Ajaran Islam ini bukanlah hanya omong kosong belaka, akan tetapi perlu realisasi dan aplikasinya. Tidak diragukan lagi bahwa Nabi berdagang dengan orang-orang kafir yang menentangnya di Mekkah secara baik.

Demikian juga Nabi memelihara pertemanan yang baik dengan orang-orang Yahudi di Madinah Al-Munawwarah walaupun mereka menentang akan kerasulannya. Nabi mengunjungi rumah-rumah mereka dan bekerja sama dengan mereka dalam suka dan duka, di samping itu Nabi mengadakan transaksi perdagangan dengan sebagian mereka. Kami akan berikan kamu contoh cerita yang terkenal tentang sayyidina umar dan orang tua yang buta.

Pada suatu hari sayyidina umar melihat orang tua yang buta di depan rumahnya sedang mengemis minta-minta kemudian mengetuk pintu dengan pelan-pelan. Beliau bertanya: "Siapa kamu?" Orang tua buta itu menjawab saya orang yahudi yang fakir sudah tua renta, dan saya harus membayar upeti. Kemudian umar membawanya ke rumah dan memberinya segala kebutuhannya untuk dapat memenuhi keperluannya sehari-hari seperti orang lain yang hidup dan membayar upeti kepada baitul mal karena hidup di Negara Islam.

Ringkasnya, bahwa Islam memandang kemanusiaan sebagai persaudaraan yang besar. Di bawah persaudaraan ini semua manusia setara dan mempunyai hak yang sama dalam kehormatan dan kemuliaan sebagaimana hak mereka dalam pergaulan yang baik dan kesempatan yang sama.

Islam menghormati keanekaragaman warna kulit, bahasa dan ras bahkan dalam keyakinan. Atas dasar persaudaraan maka semua manusia di dunia merupakan satu anggota keluarga yaitu umat Islam, oleh karena itu, umat islam diikat oleh ikatan jenis dan kepentingan yang umum. Sebaliknya Islam benci terhadap segala usaha dalam memecah-belah suatu ikatan/persatuan menjadi kelompok-kelompok baik dalam keyakinan ataupun golongan.

Karena waktu yang diberikan kepada saya hanya sebentar maka saya tutup pidato saya ini dengan harapan mudah-mudahan kita selalu menjaga persaudaran baik sesama umat Islam maupun dengan non-islam. Terakhir, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.

Dikutip dari buku Juara Pidato 3 Bahasa Arab-Inggris-Indonesia oleh Andi Holilulloh, S.PD.I., M.A., berikut teks pidato bahasa Arab dan artinya yang dapat dipelajari Si Kecil:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَـالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَـا وَالدِّيْنِ وَالصَّـلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ سَـيِّدِ المُرْسَـلِيْنَ مُحَـمٍّد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . رَبِّ اشْـَرحْ لِي صَـدْرِيْ وَيَسِّرْلِي أَمْـِريْ وَاحْلُلْ عُقْـدَةً مِنْ لِسَـانِي يَفْقَـهُ قَـوْلِي ...أَمَّـا بَعْد : قـال الله تعـالى في كتـابه الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم ( يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَّلذِيْنَ اُوْتُوا الْعِـلْمَ دَرَجَـاتٍ )

المُحْتَرَمُوْنَ

سِيَـادَةُ رَئِيْسِ الجَلَسَة

سِيَـادَةُ رَئِيْسِ المَدْرَسَة

سِيـَادَةُ الأَسَـاتِذ وَالأَسَـاتِذَة

وَجَمِيْعُ الأَصْحَـابِ الأَحِبَّـاء

أيَها الأحبة في الله:

اوَلا هَيـَّا بِنَـا نَشْكُرُ اللهَ تعـالى الَّذِي قَدْ أَعْطَـانَا جَمِيْعَ نِعَمِهِ وَمِنَنِهِ عَلَيْنَا حَتَّي نَسْتَطِيْعَ أَنْ نَجْتَمِعَ فِي هَـذَا المَكَـان المُبَـارَك.

ثانيـا نُصَلِّي وَنُسَلِّمُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَحبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ ص.م. وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.َجَمِيْعُ الأَصْحَـابِ الأَحِبَّـاء

أيَها الأحبة في الله : أُقَدِّمُ أَمَـامَكُمْ خُطْبَةً قَصِيْرَةً تَحْتَ المَوْضُوْعِ ( أَهَـمِّيَةُ التَّعَـلُّمِ ) كُلُّ هَـذَا لَيْسَ إِلاَّ لِأَمْـرِ أَسـَاتِذَتِنَـا المَحْبُوْبِيْن عَسَى اللهُ أَنْ يُوَفِّقُ مَـا سَأَقُوْل....ـ أمين.

أَيُّهَـا الإِخْوَةُ الأَعِـزَّاءُ : طَلَبُ العِـلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَيْنَا قـال رسول الله صـلى الله عليه وسـلَم ( طَلَبُ العِلْمِ فَـرِيْضَةٌ عَلَى كُـلِّ مُسْلِمٍ ) وَوُجُوْبُ طَلَبِ العِـلْمِ كـَافَّةً لِلرَّجُلِ وَالنِّسَـاءِ , لِلصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ حَتَّى قَالَ صـلى الله عليه وسـلَم ( أُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ اِلَى الَّلحْـدِ)

أَيُّهَـا الإِخْوَةُ الأَعِـزَّاءُ : كُنْ عَـالِمًـا وَلَا تَكُنْ جَـاهِلًا لِأَنَّ اللهَ تعـلى فَضَّلَ عِبَـادَهُ العَـالِمَ عَلىَ الجَـاهِلِ ,كَمَـا قال تعـالى فيِ كِتَـابِهِ الكَرِيْمِ (يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَّلذِيْنَ اُوْتُوا الْعِـلْمَ دَرَجَـاتٍ ) وكمـا قـال صـلى الله عليه وسـلَم ( فَضْلُ العَـالِمِ عَلَى العَـابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ ) وَقَـالَ العُلَمَـاءُ الأَخْـَيارُ : ( لَيْسَ المَـْرءُ يُوْلَـدُ عَـالِمًـا # وَلَيْسَ أَخُ العِـلْمِ كَمَنْ هُوَ جـَاهِلٌ )

أَيُّهَـا الإِخْوَةُ الأَعِـزَّاءُ : لَابُدَّ أَنْ نَغْتَنِمَ` أَوْقَاتَنَا بِكَثْرَةِ التَّعَلُّمِ وَتَقْلِيْلُ الَّلعْبِ لِأَنَّ التَّعَلُّمَ وَقْتُ الصِّغَـارِ يُسَهِّلُ لَنَا لِإِقْبَـالِ العِـلْمِ وَقُوَّةٍ فِي الحِفْظِ, قَـال الشَّـاعِرُ ( التَّعَلُّمُ فِي وَقْتِ الصِّغَـارِ كَـالنَّقْشِ عَلَى الحَجَـرِ وَالتَّعَلُّمُ فِي وَقْتِ الكِـبَـارِ كَـالنَّقْشِ عَـلَى المَـاءِ )

أَيُّهَـا الإِخْوَةُ الأَعِـزَّاءُ : وَلَكِنْ لَابُدَّ لَنَـا أَنْ نَتَذَكَّرَ بِأَنَّ العِـلْمَ بِغَيْرِ عَمَلٍ لاَ فَـائِدَةَ لَهَـا , كمـا قـال ( العـِلْمُ بِلاَ عَمَـلٍ كـَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَـرٍ ) لـِذَا، هَـيَّا بِنَـا نَعْمَـلَ بِمَـا عَـلِمْنَا وَنَبْدَأُ مِنْ أَنْفُسِنَا. وَأَهـمُّ شَيْئًا الذي لَانَنْسِيْهِ، هَيَّا بِنَا نَبِرُّ وَالدِيْنَا وَنَحْتَرِمُ أَسَـاتِـذَتِنَا لِأَنَّ ذلك كُـلَّهَـا سَبَبُ النَّجَـاحِ فِي الـدُّنْيَـا والأَخِـرَةِ , كمـا قال تعـالى ( يـَاأَيُّهَـا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فيِ المَجَـالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا .)

أيها الأحبة في الله,, إِذَا وَجَـدْتُمْ خَطَأً فِي كَلاَمِي، كُلُّ ذَلِكَ مِنِّي,,, وَإِذَا وَجَدْتُمْ صَوَابًـا فَمِنَ اللهِ...وَأَخِيْرًا هَيَّـا بِنَا نَخْتِمُ هَذَا الكَلاَمَ باِلدُّعَـاء : الَّلهُمَّ اجْعَلْ أَعْمَالَنَا صَالِحَةً، وَاجْعَلْهَا لِوَجْهِكَ خَالِصَةً، وَلَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ فِيْهَا شَيْئًا، يَا رَبِّ العَالَمِيْنَ هَـدَانَا اللهُ وَإِيَّـاكُمْ أَجْمَعِيْن .

والسلام عليكم ورحمة الله وبركـاته

Artinya:

Yang Terhormat para dewan guru, teman-temanku yang tercinta, dan saudara-saudaraku yang berbahagia.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita beribu-ribu nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah ini.

Yang kedua mari kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan dan kekasih tercinta yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan para sahabatnya.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, berdirinya saya di depan kalian tiada lain hanya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul: "Pentingnya Menuntut ilmu (belajar)". Ini adalah tanggung jawab guru-guru kami untuk menjelaskannya, akan tetapi semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada saya untuk dapat menjelaskannya.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi kita sebagaimana Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim."

Kewajiban menuntutnya itu berlaku kepada semua orang baik laki-laki ataupun perempuan, anak kecil ataupun orang dewasa. Sampai Nabi mengatakan; "Tuntutlah ilmu dari semenjak di buaian sampai liang lahat."

Saudara-saudaraku yang berbahagia, jadilah orang yang berilmu dan janganlah menjadi orang yang bodoh karena Allah melebihkan hamba-Nya yang berilmu terhadap hamba-Nya yang bodoh. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an: "Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dan beramal salih beberapa derajat."

Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Keutamaan orang yang berilmu terhadap orang yang bodoh seperti keutamaan bulan terhadap bintang-bintang di langit". Para Ulama saleh mengatakan, "Tidaklah seseorang itu dilahirkan dalam keadaan berilmu dan tidaklah orang yang berilmu itu seperti orang bodoh."

Saudara-saudaraku yang berbahagia, kita mesti menggunakan waktu-waktu kita dengan memperbanyak belajar dan sedikit bermain. Karena belajar di waktu kecil itu akan memudahkan seseorang dalam menerima ilmu dan kuat hafalan. Seorang penyair berkata: "Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu dewasa bagaikan mengukir di atas air."

Saudara-saudaraku yang berbahagia, akan tetapi kita perlu ingat bahwa ilmu tanpa amal itu tidak bermanfaat. Sebagaimana sabda Nabi SAW: "Ilmu tanpa amal itu bagaikan pohon tak berbuah."

Oleh karena itu mari kita mengamalkan ilmu yang kita tahu dan mulai dari diri kita sendiri. Sesuatu paling penting yang tidak boleh kita lupakan mari kita berbuat baik kepada kedua orang kita dan menghormati guru-guru kita karena hal tersebut merupakan kunci kesuksesan di dunia dan akhirat.

Sebagaimana firman Allah: "Apabila dikatakan kepadamu lapangkanlah tempat dudukmu di suatu majelis niscaya Allah akan melapangkanmu, dan apabila dikatakan kepadamu berdirilah kemudian mereka berdiri...".

Apabila ada kesalahan dari apa yang saya sampaikan itu semua datangnya dari kebodohan saya, dan apabila ada benarnya maka itu semata-mata datang dari Allah.

Terakhir, mari kita tutup pidato ini dengan doa: "Ya Allah jadikanlah apa yang kami kerjakan itu menjadi amal saleh, dan semata-mata karena mengharapkan ridho-Nya dan bukan karena sesuatu apa pun." 

5. Pidato Bahasa Arab tentang Keberagaman Suku dan Bangsa

تَنَوُّعُ الشُّعُوْبِ وَاْلقَبَائِلِ

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ [الحُجُرَاتُ:13]

نَادَى اللهُ تَعَالَى بَنِي الْإِنْسَانِ كُلِّهِمْ، مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَغَيْرِهِمْ، لِيُذَكّرَهُمْ بِأُصُوْلِهِمْ وَأَسَاسِ خَلْقِهِمْ، فَهُمْ مِنْ أَصْلٍ وَاحِدٍ، وَفِي الْخَلْقَةِ سَوَاءٌ، بَنُو آدَمَ وَحَوَاءَ؛ إِذْ لَيْسَ شَعْبٌ أَفْضَلُ بِجِنْسِهِ مِنْ شَعْبٍ، وَلَا قَبِيْلَةٌ أَكْرَمُ بِأَصْلِهَا مِنْ قَبِيْلَةٍ

قاَلَ السَّعْدِيُّ فِي تَفْسِيْرِهِ

يُخْبِرُ تَعَالَى أَنَّهُ خَلَقَ بَنِي آدَمَ، مِنْ أَصْلٍ وَاحِدٍ، وَجِنْسٍ وَاحِدٍ، وَكُلُّهُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى، وَيَرْجِعُوْنَ جَمِيْعُهُمْ إِلَى آدَمَ وَحَوَاءَ، وَلَكِنَّ اللهَ تَعَالَى بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً، وَفَرَّقَهُمْ، وَجَعَلَهُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ أَيْ: قَبَائِلُ صغارًا وَكِبَارًا، وَذَلِكَ لِأَجْلِ أَنْ يَتَعَارَفُوْا

فَإِنَّهُمْ لَوِ اسْتَقَلَّ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ بِنَفْسِهِ، لَمْ يَحْصُلْ بِذَلِكَ، التَّعَارُفُ الَّذِي يَتَرَتَّبُ عَلَيْهِ التَّنَاصُرُ وَالتَّعَاوُنُ، وَالتّوَارُثُ، وَالْقِيَامُ بِحُقُوْقِ الْأَقَاِربِ

وَلَكِنَّ اللهَ جَعَلَهُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ، لِأَجْلِ أَنْ تَحْصُلَ هَذِهِ الْأُمُوْرِ وَغَيْرِهَا، مِمَّا يَتَوَقَّفُ عَلَى التَّعَارُفِ، وَلُحُوْقِ الْأَنْسَابِ، وَلَكِنَّ الْكَرَمَ بِالتَّقْوَى

فَأَكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللهِ، أَتْقَاهُمْ، وَهُوَ أَكْثَرُهُمْ طَاعَةً وَانْكِفَافًا عَنِ الْمَعَاصِي، لاَ أَكْثُرُهُمْ قَرَابَةً وَقَوْمًا، وَلَا أَشْرَفُهُمْ نَسَبًا، وَلَكِنَّ اللهَ تَعَالَى عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ، يَعْلَمُ مَنْ يَقُوْمُ مِنْهُمْ بِتَقْوَى اللهِ، ظَاهِرًا وَبَاطِنًا، مِمَّنْ يَقُوْمُ بِذَلِكَ، ظَاهِرًا لَا بَاطِنًا، فَيُجَازِي كُلًّا، بِمَا يَسْتَحِقُّ

وَفِي هَذِهِ الْآيَةِ دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّ مَعْرِفَةَ الْأَنْسَابِ، مَطْلُوْبَةٌ مَشْرُوْعَةٌ، لِأَنَّ اللهَ جَعَلَهُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ، لِأَجْلِ ذَلِكَ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Artinya:

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.

Saudara-saudara yang mulia!

Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ - ١٣

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (Al-Hujurat ayat 13).

Allah memanggil seluruh anak manusia baik yang beriman maupun tidak untuk mengingatkan mereka tentang asal mereka dan dasar penciptaan mereka. Sumber mereka adalah satu dengan penciptaan yang sama, keturunan Adam dan Hawa.

Tidak ada suatu bangsa yang lebih utama dari bangsa yang lain dengan kebangsaannya dan tidak pula suatu suku lebih mulia dari suku lainnya semata karena asal suku tersebut.

Syaikh As-As-Sa'di menerangkan dalam tafsirnya: "Allah Ta'ala memberi tahu bahwa Dia telah menciptakan keturunan Adam dari satu asal dan satu jenis. Semuanya dari laki-laki dan perempuan. Semuanya bersumber dari Adam dan Hawa' Namun Allah Ta'ala memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."

Allah memisah-misahkan mereka dan menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku maksudnya suku-suku kecil dan besar, tujuannya agar mereka saling mengenal.

Seandainya masing-masing dari mereka hidup sendiri secara mandiri terpisah dari yang lainnya, maka tidak akan terwujud saling mengenal yang akan membuahkan saling menolong dan saling membantu, saling mewarisi dan memenuhi hak-hak kerabat.

Allah menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar terwujud hal ini dan yang lainnya, yang tergantung kepada adanya saling mengenal dan tersambungnya nasab. Namun, kemuliaan itu berdasarkan takwa.

Orang yang paling mulia dari mereka di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Yaitu orang yang paling banyak ketaatannya dan paling jauh dari maksiat, bukan yang paling banyak kerabatnya dan kaumnya. Bukan pula yang paling mulia nasabnya.

Namun Allah Ta'ala Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Mengetahui siapa saja dari mereka yang bertakwa kepada Allah secara lahir dan batin dan mereka yang bertakwa hanya secara lahir saja, batinnya tidak. Allah akan memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan yang berhak ia terima.

Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa mengenal nasab itu merupakan tuntutan yang disyariatkan karena Allah menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku adalah dalam rangka hal tersebut.

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta'ala yang Maha Agung untuk diri saya dan Anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Itulah contoh teks pidato dalam bahasa Arab dan artinya untuk tugas sekolah anak. Semoga bermanfaat untuk pengetahuan Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online