5 Sikap yang Perlu Ayah Lakukan saat Anak Alami Bullying di Sekolah

4 hours ago 1

Anak menjadi korban bullying adalah mimpi buruk setiap orang tua. Ejekan memang kerap kali dilontarkan pada anak-anak ketika bercanda.

Bercanda tidak berbahaya jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dan kedua anak menganggapnya lucu. Namun, jika ejekan menjadi menyakitkan, tidak baik, dan terus-menerus, maka itu sudah melewati batas menjadi bullying dan harus dihentikan.

Perundungan atau bullying terjadi ketika teman sebaya secara sengaja menggunakan cara fisik, verbal, atau psikologis untuk menyiksa orang lain, dengan menggunakan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku perundungan dan korban.

Bullying dapat berbentuk pukulan, dorongan, caci-maki, ancaman, dan ejekan, hingga memeras uang dan harta benda. Beberapa anak melakukan perundungan dengan menjauhi orang lain dan menyebarkan rumor tentang mereka. Bisa juga menggunakan media sosial atau pesan elektronik untuk mengejek orang lain atau menyakiti perasaan mereka.

Menurut UNICEF, bullying adalah pola perilaku, bukan insiden yang terisolasi. Anak-anak yang melakukan perundungan biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang dianggap lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer.

Anak-anak yang paling rentan menghadapi risiko lebih tinggi untuk dirundung. Mereka sering kali adalah anak-anak dari komunitas yang terpinggirkan, anak-anak dari keluarga miskin, anak-anak dengan identitas gender yang berbeda, anak-anak penyandang disabilitas, atau anak-anak migran dan pengungsi.

Penting untuk menganggap serius penindasan dan tidak sekadar mengabaikannya sebagai sesuatu yang harus "dilawan" oleh anak-anak. Mengutip KidsHealth, dampaknya bisa serius dan memengaruhi rasa aman dan harga diri anak-anak. Dalam kasus yang parah, penindasan telah menyebabkan tragedi, seperti bunuh diri, Bunda.

Anak-anak melakukan bullying karena berbagai alasan. Terkadang mereka mengganggu anak-anak lain karena mereka membutuhkan korban, seseorang yang tampak lebih lemah secara emosional atau fisik, atau hanya bertindak atau tampak berbeda dalam beberapa hal, untuk merasa lebih penting, populer, atau memegang kendali. Meskipun beberapa pelaku bullying lebih besar atau lebih kuat dari korbannya, itu tidak selalu terjadi.

Terkadang anak-anak menyiksa orang lain karena begitulah cara mereka diperlakukan. Mereka mungkin berpikir perilaku mereka normal karena mereka berasal dari keluarga atau lingkungan lain di mana setiap orang sering marah dan berteriak atau saling memaki.

Tanda-tanda anak jadi korban bullying

Awasi kondisi emosional anak, karena beberapa anak mungkin tidak mengungkapkan kekhawatiran mereka secara verbal. Tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Tanda-tanda fisik seperti memar yang tidak dapat dijelaskan, goresan, tulang patah, dan luka yang masih dalam proses penyembuhan
  • Takut pergi ke sekolah atau mengikuti kegiatan sekolah
  • Merasa cemas, gugup, atau sangat waspada
  • Memiliki sedikit teman di sekolah atau di luar sekolah
  • Tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari situasi sosial
  • Pakaian, barang elektronik, atau barang pribadi lainnya hilang atau rusak
  • Sering meminta uang
  • Kinerja akademis yang rendah
  • Absen, atau menelepon dari sekolah untuk meminta pulang
  • Berusaha untuk tetap dekat dengan orang dewasa
  • Tidak tidur nyenyak dan mungkin mengalami mimpi buruk
  • Mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau penyakit fisik lainnya
  • Sering merasa tertekan setelah menghabiskan waktu online atau menggunakan ponsel (tanpa penjelasan yang masuk akal)
  • Menjadi sangat tertutup, terutama dalam hal aktivitas online
  • Menjadi agresif atau mengalami ledakan amarah

Haruskah orang tua terlibat saat anak jadi korban bullying?

Dikutip dari Today's Parent, jika benar-benar diperlukan maka harus terlibat, Bunda. Dalam kebanyakan kasus, lebih baik berbicara dengan anak terlebih dahulu dan memberi mereka alat untuk mencoba mengatasi masalah tersebut. Jika anak-anak dapat menyelesaikan masalah sendiri, itu dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan mengasah keterampilan memecahkan masalah mereka.

Sebelum memulai, penting juga untuk mencari tahu apakah penindasan benar-benar terjadi atau tidak.

"Semua anak terlibat dalam perkelahian, pertikaian, konflik, dan perkelahian, dan itu umumnya melibatkan hubungan dengan kekuatan yang cukup setara di antara teman-teman," kata psikolog dan pakar penindasan Joel Haber, penulis Bullyproof Your Child for Life.

"Penindasan terjadi ketika satu atau lebih anak menemukan kepuasan dalam menyakiti orang yang dianggapnya lebih lemah untuk membangun rasa kekuatan mereka sendiri."

5 sikap yang perlu dilakukan ayah saat anak jadi korban bullying

Figur ayah begitu penting dalam menghadapi situasi seperti ini. Berikut lima sikap yang perlu dilakukan ayah saat anak alami bullying di sekolah, seperti dikutip dari Mens' Line.

1. Jadi pendengar yang baik

Bicarakan tentang hal itu. Beri tahu anak-anak bahwa penting untuk berbicara dengan seseorang tentang perundungan, baik itu Ayah, orang dewasa lain seperti guru atau teman keluarga, atau orang lain yang mereka percaya. Ayah yang baik adalah orang yang dapat dipercaya.

Jika mereka memilih untuk berbicara dengan Ayah tentang situasi tersebut, dengarkan mereka dengan tenang, tawarkan kenyamanan dan dukungan. Puji anak karena melakukan hal yang benar dengan berbicara dan beri tahu mereka bahwa  selalu bersedia mendengarkan. Luangkan waktu setiap hari untuk mendengar tentang kehidupan mereka, baik yang baik maupun yang buruk.

2. Yakinkan anak, mereka tidak sendirian

Ingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian. Banyak orang yang pernah dirundung di suatu titik dan kemudian menjalani kehidupan yang sangat sukses.

Bantu mereka memahami motivasi di balik perundungan, sering kali untuk mendapatkan harga diri atau bimbingan yang buruk dalam kehidupan si perundung. Tekankan bahwa si perundunglah yang berperilaku buruk dan itu bukan kesalahan anak .

3. Ajarkan strategi menghindar

Beri tahu mereka bahwa Ayah akan mencari tahu apa yang harus dilakukan bersama-sama. Jika penindasan itu untuk uang atau harta benda, singkirkan umpannya dengan mengemas bekal makan siang mereka dan meninggalkan barang-barang yang diinginkan di rumah.

Ayah dapat menasihati anak agar menjauh dari situasi tersebut jika memungkinkan. Ini adalah respons paling aman yang menghindari masalah lebih lanjut. Nasihatkan mereka untuk menghindari tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat pelaku bullying dan gunakan 'sistem pertemanan' dengan seorang teman untuk meminimalkan waktu mereka sendirian dan rentan.

4. Ayah yang baik mengajarkan keterampilan sosial

Berlatihlah cara untuk bersikap tegas tanpa agresi dan untuk mengendalikan kemarahan atau ketakutan mereka. Strategi seperti bermain peran, menulis naskah, menghitung sampai 10, menuliskan perasaan mereka, menarik napas dalam-dalam, atau mempertahankan 'wajah datar' dapat mengurangi mentalitas korban yang menjadi sumber penindasan.

Ayah yang baik membangun kepercayaan diri anak-anak mereka. Dorong waktu bersama teman-teman yang memiliki pengaruh positif dan keterlibatan dalam kegiatan yang mereka sukai.

5. Diskusikan masalah tersebut dengan seseorang di sekolah (harus dengan persetujuan anak)

Jika perlu, bisa guru, kepala sekolah, atau dewan sekolah. Jika sekolah tidak bertindak cepat untuk menyelesaikan situasi tersebut dan  yakin situasinya serius, pertimbangkan untuk menghubungi polisi atau menempuh jalur hukum lainnya. Dalam kasus yang ekstrem, Ayah dapat mempertimbangkan untuk pindah sekolah, dengan izin anak .

Libatkan diri dalam kehidupan mereka. Tetaplah mengikuti perkembangan buletin, situs web, dan pertemuan rutin dengan tokoh berwenang. Perkenalkan diri kepada orang dewasa yang mereka temui setiap hari dan jalinlah jalur komunikasi.

Demikian beberapa hal yang dapat ayah lakukan jika anak menjadi korban bullying di sekolah. Pertama, jadilah pendengar yang baik agar dapat mengetahui masalah anak di sekolah. Termasuk mengetahui ciri-ciri anak menjadi korban bullying di sekolah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online