7 Cara Mengatasi Tingkah dan Emosional Anak Usia 3 Tahun

2 months ago 54

Jakarta -

Saat sudah memasuki usia 3 tahun, perilaku anak sering kali jadi mirip seperti remaja, sehingga memiliki sebutan threenager. Bagaimana cara mengatasi tingkah dan emosional anak usia 3 tahun?

Ya, periode ini bisa penuh dengan tantangan bagi orang tua, terutama ketika anak mulai menunjukkan sikap membangkang, mudah marah, atau bahkan berubah-ubah suasana hatinya tanpa alasan yang jelas. 

Meskipun perilaku ini mungkin terasa menjengkelkan, sebenarnya ini adalah bagian dari perkembangan emosional anak, Bunda.

Apa itu threenager?

Istilah threenager muncul karena menggambarkan perilaku menentang dan pembangkangan yang dapat dilakukan anak usia 3 tahun sebagai cara untuk menegaskan kemandirian.

"Hal ini sangat mirip dengan karakteristik remaja, oleh karena itu muncul istilah tersebut," ungkap konsultan parenting anak, Cindy Hovington, PhD, seperti dikutip dari The Bump.

Fase threenager yang sering membuat frustrasi sekaligus menggemaskan ini dapat berlangsung selama beberapa bulan atau lebih, bergantung pada anak dan gaya pengasuhan orang tua.

Namun, Hovington mencatat bahwa anak-anak secara umum mulai memiliki beberapa keterampilan pengendalian diri dan tetap fokus pada usia 4 hingga 5 tahun.

Mengapa anak usia 3 tahun sangat emosional?

Tovah Klein, profesor psikologi di Barnard College Center for Toddler Development, mengatakan bahwa anak pada umumnya mulai menunjukkan tanda-tanda kemandirian antara usia 18 dan 24 bulan. 

Nantinya di usia tiga tahun, fase tersebut makin meningkat. Anak sedang belajar mengenal dirinya sendiri, semakin berani beraksi dan banyak bertanya karena rasa ingin tahunya sangat besar.

"Anak usia tiga tahun tidak mengenal waktu. Mereka dapat fokus, tetapi hanya pada apa yang ingin mereka fokuskan. Mereka memiliki emosi yang besar dan mulai mengekspresikannya. Secara verbal, mereka terdengar seakan lebih dewasa dari usia sebenarnya," ujar Klein.

Anak lebih mampu memahami dan mengekspresikan ide, kepribadian, dan emosi mereka, tetapi mereka masih memiliki sedikit kendali atas semua itu. 

"Ini berkaitan dengan perkembangan korteks prefrontal, bagian otak yang membantu proses penalaran, pemikiran rasional, pemecahan masalah, dan pengaturan emosi," jelas Hovington.

Cara mengatasi perilaku threenager

7 Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak di Usia 4 TahunIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke

Agar anak mampu mengendalikan emosi dan rasa ingin tahunya, pendampingan yang tepat dari orang tua di fase threenager pun menjadi sangat penting. Berikut beberapa cara mengatasi tingkah dan emosional anak usia 3 tahun:

Gaya pengasuhan dan cara orang tua menjadi teladan dalam mengatur emosi memainkan peran besar dalam kemampuan anak menerapkannya. 

Sebuah penelitian tahun 2022 dalam jurnal Biological Psychiatry menemukan bahwa ketika orang tua bereaksi lebih keras kepada anak-anak mereka, misalnya disiplin yang tidak konsisten, hukuman berat, dan kritik terus-menerus, anak-anak justru menunjukkan perilaku yang lebih menantang.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa orang tua yang menunjukkan kehangatan dan kepekaan sambil menetapkan batasan yang tegas, memberikan efek perilaku yang lebih baik pada anak-anak.

"Cara kita menanggapi perilaku anak dapat memengaruhi cara mereka belajar mengelola emosi," imbuh Hovington. 

2. Pastikan kebutuhan orang tua terpenuhi dahulu

Bukan cuma secara mental, tapi kesiapan orang tua secara fisik juga tak kalah penting dalam menghadapi perilaku threenager. Tujuannya adalah agar orang tua juga bisa mendampingi anak dengan tubuh yang sehat.

Orang tua perlu cukup tidur, makan bergizi, luangkan waktu untuk diri sendiri juga. Ini bukanlah hal-hal yang egois, tetapi justru memberi energi agar orang tua siap hadir seutuhnya untuk anak.

3. Pahami penyebab perubahan perilaku anak

Pada usia 3 tahun, anak-anak sedang mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka. Namun meskipun mereka lebih mampu mengungkapkan perasaan, mereka masih belum bisa mengendalikan emosi tersebut sepenuhnya. 

Cobalah untuk memahami penyebab di balik perilaku anak. Perhatikan apakah mungkin anak sedang merasa lapar, lelah, atau terlalu banyak stimulasi yang rentan memengaruhi emosinya. 

Memberikan perhatian pada kebutuhan dasar anak dapat mencegah ledakan emosional yang tidak diinginkan.

4. Bantu anak mengenal dan mengungkapkan emosi

Sebagai bagian dari perkembangan mereka, anak usia 3 tahun mulai perlu diperkenalkan dengan berbagai kata yang menggambarkan perasaan. Termasuk seperti marah, cemas, atau kecewa, supaya mereka dapat mulai mengenali dan menyebutkan emosi yang sedang dirasakan.

5. Bersiap hadapi pertanyaan

Saat anak banyak bertanya, ini bisa menjadi kesempatan untuk berlatih komunikasi yang cakap. Berikan jawaban sambil menatap mata anak.

Tak cuma mengerti tentang pertanyaannya, anak juga melatih kecerdasan emosional. Anak jadi belajar memahami perasaan orang lain, berlatih empati dan kesabaran. 

Dikutip dari Metro Parent, meskipun mungkin terasa melelahkan, munculnya pertanyaan-pertanyaan dari anak pertanda bahwa mereka sedang berpikir dan belajar.

6. Ajarkan anak tentang berbagi dan kerja sama

Di usia 3 tahun, anak-anak mulai lebih tertarik untuk berbagi dan bekerja sama dalam permainan. Namun hal ini masih menjadi tantangan besar yang sulit dilakukan dengan tepat.

Oleh karena itu, Bunda mungkin perlu mengajarkan mereka cara berbagi dan bergiliran. Libatkan anak dalam permainan yang melibatkan berbagi, seperti permainan bergiliran atau menggunakan mainan bersama.

7. Perhatikan kelebihan stimulasi yang diterima anak

Ketika terlalu banyak terstimulasi, anak 3 tahun bisa menjadi sangat emosional dan meledak-ledak. Faktor-faktor seperti kebisingan, cahaya yang terang, screentime yang berlebihan, atau kurang tidur dapat memengaruhi perilaku mereka. 

Penting untuk memperhatikan lingkungan anak agar tidak terlalu banyak menerima rangsangan, yang bisa membuat mereka merasa kewalahan.

Demikian ulasan tentang fase threenager dan cara-cara tepat menghadapinya. Ingat, jangan lupa siapkan diri Bunda dengan fisik dan mental yang sehat agar siap mendampingi Si Kecil pada masa aktif ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online