Jakarta -
Bunyi napas grok-grok memang rentan dialami oleh anak-anak, terutama bayi. Kondisi ini pun sering membuat orang tua jadi khawatir. Tak boleh sembarangan minum obat, adakah cara mengatasi napas grok-grok pada bayi yang alami dan tradisional?
Dikutip dari Medical News Today, saluran pernapasan bayi sebenarnya memang mudah tersumbat akibat lendir yang terus diproduksi sebagai upaya untuk melindungi diri dari udara kotor. Misalnya dari paparan asap rokok, debu atau partikel lain yang berpotensi mengganggu sistem pernapasan.
Saat bayi sedang sering terpapar asap rokok, virus, alergi, atau polusi, maka produksi lendir di dinding pernapasannya akan semakin banyak. Napasnya pun mungkin akan terdengar lebih sering berbunyi grok-grok.
Penyebab napas bayi grok-grok
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dokter Spesialis Anak, dr. Darmawan B. Setyanto, Sp. A(K) menyebutkan bahwa napas bayi berbunyi grok-grok terjadi karena adanya lendir yang cukup banyak di saluran pernapasannya.
Menurut dr. Darmawan, dinding saluran napas dapat menghasilkan cairan lendir dengan berbagai fungsi. Salah satunya menyaring dan menahan zat asing, seperti debu atau partikel lainnya yang terbawa dalam udara.
Keberadaan komponen-komponen, terutama dalam jumlah banyak, berpotensi menimbulkan gangguan di saluran napas. Maka dari itu, lendir secara alami muncul sebagai suatu mekanisme yang disebut sebagai mucociliary clearance, yang berfungsi untuk membersihkan saluran napas.
Akan tetap, pada bayi mekanisme ini belum dapat bekerja dengan sempurna, sehingga lendir dapat menumpuk dan menimbulkan suara grok-grok saat ia bernapas.
7 Cara tradisional dan alami menghilangkan grok-grok pada bayi, aman dan bikin nyaman
Grok-grok atau croup adalah kondisi pernapasan yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan batuk dan suara pernapasan yang serak atau grok-grok yang khas.
Meskipun kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya seiring waktu, tapi terkadang suara napas grok-grok pada bayi tak kunjung hilang. Tak perlu panik ya, Bunda. Ada beberapa cara menghilangkan nafas grok-grok pada bayi secara alami.
Berikut rangkuman tentang tujuh cara yang dapat dicoba untuk mengatasi grok-grok pada bayi seperti dilansir berbagai sumber:
1. Meningkatkan kelembapan udara
Salah satu cara alami untuk mengurangi batuk dan napas berbunyi grok-grok pada bayi adalah dengan meningkatkan kelembapan udara. Udara yang lembap dapat membantu melumasi dan melancarkan saluran pernapasan Si Kecil, sehingga dapat menjadi cara mengeluarkan dahak pada bayi secara alami juga.
Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di dalam kamar bayi. Jika tidak memiliki humidifier, Bunda dapat meletakkan baskom berisi air panas di kamar bayi, biarkan uap yang dihasilkan membantu melembapkan udara dan membuat bayi lebih nyaman untuk bernapas.
2. Berikan ASI sesuai kebutuhan bayi
Tetap berikan air susu ibu (ASI) secara rutin karena asupan cairan yang cukup dapat membantu mengencerkan lendir, sehingga membersihkan saluran hidung bayi secara alami.
Selain itu, bayi yang lapar atau haus akan lebih sering rewel dan bernapas dengan cepat, sehingga membuat napas grok-grok lebih sering terjadi.
Pada bayi berusia di atas 6 bulan, Bunda juga bisa memberikan asupan berkuah seperti sup ayam atau sup sayur hangat, untuk membantu memberikan kenyamanan pada tenggorokannya.
3. Jaga suhu udara kamar bayi
Suhu kamar yang terlalu dingin juga bisa memicu napas bayi jadi lebih sering terdengar grok-grok, Bunda. Maka dari itu, pastikan suhu udara kamar Si Kecil tidak terlalu dingin.
Di pagi hari yang cerah, Bunda bisa menjemur bayi untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. Cukup jemur bayi selama 5 hingga 10 menit saja, ya.
4. Atur posisi bayi saat tidur
Posisi tidur bayi dengan suara grok-grok lebih sering terjadi saat telentang atau tidur dalam posisi datar.
Agar bayi tetap nyaman saat tidur dan bunyi napasnya tidak grok-grok, usahakan untuk meletakkan posisi kepala bayi sedikit lebih tinggi. Bunda bisa mengatur posisi bayi bersandar di tubuh Bunda atau pun menggunakan bantal, tetapi pastikan untuk diawasi secara berkala.
5. Memberikan kenyamanan pada bayi
Bayi dengan croup sering kali merasa tidak nyaman dan cemas, yang bisa memperburuk gejala dan menambah iritasi pada saluran pernapasannya. Oleh sebab itu, pastikan ia tetap merasa nyaman secara emosional untuk mempercepat proses penyembuhannya.
Bunda bisa memberikan perhatian lebih pada Si Kecil. Misalnya dengan menggendong bayi atau peluk dengan lembut agar ia merasa tenang.
6. Terapi uap
Lakukan terapi uap rumahan dengan bantuan air panas yang ditetesi minyak telon atau minyak kayu putih secukupnya saja. Aroma hangat yang khas dan menenangkan akan membuat bayi merasa lebih nyaman, sehingga membantu melancarkan pernapasannya.
7. Pijat bayi
Dikutip dari laman Parents, pijat bayi grok-grok dapat diterapkan saat Si Kecil terlihat tidak nyaman bernapas. Pijatan lembut di bagian dada dengan minyak telon dapat membantu meredakan gejalanya.
Jika ragu, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu anak sebelum memberikan pijat dada pada Si Kecil.
Cara melakukannya:
- Letakkan kedua tangan di dada bayi dan usap ke arah luar dari tulang dada ke bahu.
- Dimulai dari tulang dada, buat bentuk hati dengan menggerakkan kedua tangan ke bahu, lalu turun dan kembali bersamaan.
- Dengan pola silang, usap secara diagonal dari satu sisi pinggul bayi ke atas dan melewati bahu yang arahnya berlawanan, dan kembali ke pinggul.
Selain itu, pijat dengan lembut di bagian pangkal hidung, dahi, pelipis, dan tulang pipi bayi juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat.
Kapan napas grok-grok bayi perlu diperiksa ke dokter?
Meski napas grok-grok sebenarnya wajar dialami bayi, ada beberapa kondisi di mana ia mungkin perlu segera diperiksakan ke dokter. Salah satunya jika bayi mengalami sumbatan napas.
Perhatikan jika tingkat pernapasan bayi lebih dari 60 kali per menit dan kondisi ini sampai mengganggu waktu tidurnya. Selain itu, amati juga ukuran lubang hidung bayi. Jika tampak melebar, ini menjadi tanda bahwa ia sedang berupaya untuk menghirup udara.
Hal lain yang perlu Bunda perhatikan yakni adanya retraksi, atau ketika tulang dada bayi ikut bergerak setiap ia menarik napas.
Jika tanda-tanda ini terlihat, disertai dengan adanya rona biru pada kulit (terutama di sekitar bibir atau lubang hidung), sebaiknya segera periksakan bayi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)