Jakarta -
Penyakit menular seksual (PMS) dapat dialami perempuan di usia subur. Mengetahui ciri penyakit menular seksual sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang serta faktor yang dapat memengaruhi kesuburan.
Perlu diketahui ya, penyakit menular seksual dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi karena penyakit ini umumnya dapat dicegah dan diobati, Bunda.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya, lebih dari 1 juta infeksi akibat penyakit menular seksual yang dapat disembuhkan terjadi setiap harinya di seluruh dunia. Kasus paling banyak ditemukan pada orang berusia 15 hingga 49 tahun, yang sebagian besar tidak bergejala.
Pada tahun 2020, diperkirakan ada 374 juta infeksi baru pada orang berusia 15 hingga 49 tahun dengan 1 dari 4 penyakit yang dapat disembuhkan, yakni infeksi klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis.
Lantas, apa itu penyakit menular seksual dan apa saja ciri-cirinya yang perlu diwaspadai oleh perempuan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), penyakit menular seksual adalah infeksi yang menyebar melalui hubungan seksual. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan masalah selama kehamilan.
Memiliki penyakit menular seksual juga dapat meningkatkan risiko tertular virus imunodefisiensi manusia (HIV), Bunda. Tak hanya itu, penyakit yang tidak diobari dalam jangka waktu lama juga dapat meningkatkan risiko infertilitas dan kanker serviks.
Ada beberapa jenis infeksi dari penyakit menular seksual yang cukup umum dialami perempuan, yakni:
- Human papillomavirus (HPV)
- Gonore
- Klamidia
- Herpes genital
HPV adalah IMS yang paling umum dialami perempuan, dan merupakan penyebab utama kanker serviks. Gonore dan klamidia disebabkan karena infeksi bakteri yang juga umum ditemukan sebagai penyebab penyakit menular seksual.
Sedangkan herpes genital umum terjadi pada sekitar 1 dari 6 orang berusia antara 14 hingga 49 tahun. Demikian seperti melansir dari Healtline.
Ilustrasi Ciri Penyakit Menular Seksual/ Foto: Getty Images/Doucefleur
Banyak orang dengan penyakit menular seksual yang tidak memiliki gejala. Ini artinya Bunda dapat terinfeksi penyakit ini tanpa menyadarinya, lalu menularkan kepada pasangan saat berhubungan intim.
Meski begitu, ada beberapa ciri yang umum dialami ketika seorang perempuan mengalami kondisi ini. Berikut 7 ciri penyakit menular seksual pada perempuan:
1. Keputihan yang tidak normal
Keputihan yang tidak normal perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit menular seksual ya, Bunda. Ciri keputihan tidak normal di antaranya adalah konsistensi keputihan yang berubah terus-menerus, lendir tampak kental dan berubah warna tidak normal.
"Keputihan yang berwarna putih dapat menjadi tanda adanya infeksi jamur. Sedangkan keputihan berwarna kuning atau hijau, mungkin menunjukkan gonore atau trikomoniasis," kata pakar kesehatan Joseph Vinetz, MD.
2. Gatal di area vagina
Gatal merupakan gejala tidak spesifik yang bisa saja terkait dengan penyakit menular seksual. Penyebab gatal pada vagina yang dikaitkan dengan hubungan seksual dapat meliputi:
- Reaksi alergi terhadap kondom lateks
- Infeksi jamur
- Muncul kutu kemaluan
- Kutil kelamin
3. Nyeri perut atau panggul
Gejala ini sering kali diabaikan, Bunda. Padahal, munculnya rasa nyeri perut atau panggul dapat menjadi tanda penyakit radang panggul.
Penyakit radang panggul paling sering disebabkan oleh klamidia atau gonore stadium lanjut. Menurut pakar kesehatan Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN, penyakit radang panggul dapat memengaruhi organ reproduksi perempuan.
"Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi perempuan. Penyakit ini dapat memengaruhi tuba falopi, ovarium, serviks, dan rahim. Penyakit ini jugadapat menyebabkan berbagai komplikasi," ujarnya.
4. Perdarahan abnormal
Perdarahan abnormal yang terjadi di luar siklus haid juga perlu diwaspadai sebagai ciri penyakit menular seksual, Bunda. Perdarahan abnormal merupakan salah satu tanda penyakit radang panggul yang disebabkan oleh infeksi menular seksual.
Menurut ulasan di laman National Library of Medicine, perdarahan vagina abnormal merupakan salah sau gejala klamidia. Munculnya gejala ini dapat disertai dengan demam, nyeri perut, mual, dan keputihan abnormal.
5. Muncul ruam atau luka di area vagina
Munculnya ruam atau luka kecil di sekitar mulut vagina dapat mengindikasikan terjadinya herpes genital. Beberapa orang yang terinfeksi virus ini mungkin memiliki ciri ruam yang sangat ringan.
Ruam karena herpes genital biasanya muncul disertai dengan nyeri atau gatal di area vagina, serta nyeri saat buang air kecil. Gejala mulai muncul sekitar 2 hingga 12 hari setelah terpapar virus, Bunda.
6. Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil
Ciri lain dari penyakit menular seksual adalah munculnya rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil. Pada beberapa orang, gejalanya dapat disertai sering buang air kecil.
Bunda perlu waspada bila menemukan adanya darah dalam urine bersamaan dengan nyeri saat berkemih. Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil bisa menjadi tanda herpes genital dan klamidia.
7. Muncul kutil kelamin
Kutil kelamin dapat berukuran sangat kecil dan berwarna seperti kulit atau sedikit lebih gelap. Kutil dapat muncul sebagai sekumpulan benjolan kecil, atau hanya satu kutil.
Pada kasus penyakit menular seksual, kutil kelamin dapat ditemukan di dalam atau luar vagina dan anus. Kutil juga bisa berada di leher rahim.
Menurut National Cancer Institute, sekitar 90 persen kutil kelamin disebabkan oleh HPV risiko rendah tipe 6 dan 11. Virus HPV sangat mudah menular melalui kontak kulit ke kulit, sehingga dianggap sebagai penyakit menular seksual.
Demikian 7 ciri penyakit menular seksual pada perempuan yang perlu Bunda waspadai. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)