Jakarta -
Selain mempersiapkan segala kebutuhan untuk pesta pernikahan, penting banget nih Bunda untuk melakukan medical check-up pranikah.
Pemeriksaan ini membantu calon pasangan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dan mencegah risiko penyakit yang bisa berpengaruh pada kehidupan rumah tangga dan keturunan nanti.
Medical check-up pranikah ini bukan cuma formalitas, tapi bentuk kasih sayang untuk pasangan dan calon anak di masa depan. Dengan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, calon pasangan bisa mempersiapkan pernikahan dengan lebih baik dan sehat.
Kapan premarital check-up sebaiknya dilakukan?
Waktu yang paling ideal untuk melakukan premarital check-up adalah sekitar tiga hingga enam bulan sebelum hari pernikahan ya Bunda. Kenapa harus jauh-jauh hari? Karena kalau ada masalah kesehatan yang perlu ditangani, masih ada waktu untuk berobat atau melakukan tindakan pencegahan.
Jangka waktu ini cukup untuk melakukan berbagai tes medis dan, jika ditemukan kondisi tertentu yang perlu ditangani, pasangan memiliki kesempatan untuk melakukan pengobatan atau tindakan pencegahan lebih awal.
Misalnya, jika calon istri belum memiliki kekebalan terhadap rubella, ia bisa mendapatkan vaksinasi dan menunggu masa aman sebelum merencanakan kehamilan. Begitu juga jika ditemukan kondisi seperti anemia atau infeksi tertentu, masih ada waktu untuk memperbaiki pola makan atau menjalani perawatan.
Namun kalau waktunya mepet, minimal lakukan check-up 1 bulan sebelum menikah ya Bunda. Meski waktu lebih singkat, pemeriksaan ini tetap bisa memberikan informasi penting terkait kondisi kesehatan pasangan, sehingga mereka bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Bagi pasangan yang memiliki riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, seperti thalassemia atau diabetes, premarital check-up bahkan sebaiknya dilakukan lebih awal, sebelum merencanakan pernikahan. Ini akan membantu mereka memahami kemungkinan risiko bagi keturunan mereka kelak dan mencari solusi medis yang terbaik.
Manfaat medical check up sebelum menikah
1. Deteksi penyakit lebih dini
Salah satu manfaat utama medical check-up sebelum menikah adalah untuk mendeteksi penyakit sejak dini ya Bunda. Beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan hormon bisa berdampak pada kesuburan atau kehamilan di masa depan.
Dengan mengetahui kondisi ini lebih awal, Bunda dan pasangan bisa mengambil langkah pencegahan atau menjalani pengobatan agar tidak menimbulkan masalah nantinya.
Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu dalam mencegah penularan penyakit menular, seperti HIV, hepatitis B dan C, serta sifilis. Banyak penyakit yang tidak menunjukkan gejala di awal, tapi bisa berdampak serius jika tidak segera ditangani.
Dengan melakukan check-up, Bunda dan pasangan bisa mengetahui status kesehatannya dan mengambil tindakan medis yang diperlukan untuk melindungi satu sama lain.
2. Ketahui kesuburan
Manfaat lainnya adalah untuk mengevaluasi kesuburan. Bunda tentu ingin melihat anak-anak kita memiliki keturunan yang sehat, bukan? Premarital check-up mencakup pemeriksaan kualitas sperma pada pria dan kesehatan reproduksi perempuan, termasuk kondisi rahim dan sel telur. Jika ada masalah yang berpotensi menghambat kehamilan, dokter bisa memberikan solusi sejak dini.
3. Mencegah risiko penyakit keturunan
Tak kalah penting, pemeriksaan ini juga berperan dalam mencegah risiko penyakit keturunan. Beberapa kondisi seperti thalassemia atau gangguan genetik lainnya bisa diturunkan kepada anak. Jika pasangan memiliki risiko tinggi, mereka bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mencari solusi terbaik sebelum merencanakan kehamilan.
ilustrasi suami istri dan dokter/ Foto: Getty Images/chanakon laorob
7 Jenis medical check up pranikah
Sebelum menikah, ada baiknya calon pasangan suami istri melakukan medical check-up pranikah. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat dan siap menjalani kehidupan bersama, termasuk dalam hal perencanaan kehamilan. Berikut adalah 7 jenis pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan dikutip dari Indiantimes dan Victoriavn:
1. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
Tes darah sangat penting untuk menilai kesehatan secara keseluruhan dan mendeteksi kondisi medis yang mendasarinya seperti anemia atau infeksi. Selain itu, mengetahui golongan darah dan rhesus (Rh) sangat penting, terutama jika pasangan memiliki rhesus yang berbeda. Jika istri Rh- dan suami Rh+, ada risiko ketidakcocokan rhesus saat kehamilan yang bisa memengaruhi kesehatan bayi.
Ketidakcocokan golongan darah dapat memengaruhi kesejahteraan anak-anak Anda di masa depan. Untuk menghindari komplikasi akibat golongan darah yang tidak cocok, tes golongan darah pranikah disarankan.
2. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan genetik membantu mengidentifikasi gangguan genetik bawaan atau risiko yang dapat memengaruhi keturunan di masa mendatang. Tes ini memungkinkan pasangan untuk membuat keputusan yang tepat tentang perencanaan keluarga dan mencari saran medis yang tepat jika diperlukan.
Jika ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, seperti thalassemia, hemofilia, atau gangguan genetik lainnya, pasangan disarankan menjalani tes genetik untuk mengetahui risiko terhadap anak di masa depan.
3. Tes kesuburan
Kesuburan adalah faktor penting dalam pernikahan ya Bunda. Tes kesuburan mengevaluasi kesehatan reproduksi dan potensi masalah kesuburan pada kedua pasangan. Tes ini meliputi penilaian kadar hormon, status ovulasi, dan kualitas sperma, yang memberikan informasi berharga bagi pasangan yang berencana untuk memulai sebuah keluarga.
Pada perempuan, pemeriksaan bisa berupa USG transvaginal untuk melihat kondisi rahim dan ovarium. Pada pria, dilakukan analisis sperma untuk mengetahui jumlah dan kualitas spermanya.
Tes kesuburan meliputi:
- Pada laki-laki: analisis air mani untuk memeriksa jumlah sperma, motilitas, dan kualitasnya untuk mencari masalah kesuburan.
- Pada perempuan: tes ovulasi untuk menilai kemampuan reproduksi.
4. Tes HIV dan PMS/IMS
Pemeriksaan untuk IMS sangat penting untuk memastikan kesehatan seksual dan kesejahteraan Bunda dan pasangan. Mendeteksi dan mengobati infeksi sebelumnya dapat mencegah penularan dan potensi komplikasi, sehingga menumbuhkan hubungan yang sehat.
Untuk melindungi kesehatan Bunda sendiri dan mencegah keretakan pernikahan karena masalah kesehatan, Bunda harus mengetahui status kesehatan masing-masing. Jika hasil tes pasangan Bunda positif, perawatan medis akan membantu. Bunda juga mungkin perlu mempertimbangkan kembali keputusan untuk menikah.
5. Pengujian kelainan darah genetik
Untuk mengetahui tentang pewarisan penyakit genetik kepada anak-anak Bunda, pengujian DNA-genetik pranikah disarankan, terutama jika Bunda memiliki saudara dengan kelainan berbasis genetik.
Jika hasilnya positif, dokter atau konselor genetik Bunda akan memberi tahu secara menyeluruh tentang risiko Bunda.
6. Tes gula darah dan fungsi tiroid
Diabetes dan gangguan tiroid bisa memengaruhi kesuburan serta kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan Bunda. Jika ditemukan masalah, Bunda dan pasangan bisa mengatur pola hidup lebih sehat atau mendapatkan pengobatan sebelum menikah ya.
7. Tes TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex virus)
Infeksi TORCH sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan lo Bunda. Ngeri sekali bukan? Jika Bunda sebagai calon istri belum memiliki kekebalan terhadap rubella, misalnya, vaksinasi bisa dilakukan sebelum menikah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)