Jakarta -
Setiap orang tua ingin mempunyai anak dengan kepribadian baik dan sikap sopan santun. Supaya Si Kecil memiliki sikap tersebut, Bunda dan Ayah perlu membiasakannya sejak dini.
Hal ini juga bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua. Lalu apa saja kebiasaan orang tua yang dapat membantu agar anak berkepribadian baik?
Para ahli menyatakan bahwa anak-anak bisa diajarkan untuk memiliki perilaku baik dengan cara yang penuh kasih dan konsisten.
"Ketika orang tua memperkenalkan kebiasaan baik, anak akan menyesuaikan perilaku mereka dengan harapan tersebut," kata Sharon K. Hall, PhD, penulis Raising Kids in the 21st Century, seperti dikutip dari Parents.
Jadi, kebiasaan tentang prinsip-prinsip kedisiplinan positif pada anak sejak dini bukanlah hal yang mustahil kok, Bunda. Hal ini karena anak usia balita justru sedang belajar untuk mengatur dirinya sendiri.
Kebiasaan orang tua yang membuat anak berkepribadian baik
Berikut beberapa kebiasaan orang tua yang diketahui efektif dalam membantu anak agar memiliki kepribadian baik sejak dini:
1. Membuat aturan di rumah
Jika anak terbiasa selalu dituruti dan selalu mendapatkan apa saja yang diinginkan, mereka cenderung menjadi pribadi yang suka mengeluh atau bahkan tantrum ketika suatu saat ada kemauannya yang tidak dipenuhi.
"Anak yang memahami bahwa ada batasan yang ditetapkan, maka mereka dengan jelas akan belajar cara mengatur diri sendiri dan menghormati aturan tersebut," ungkap terapis keluarga dan penulis ScreamFree Parenting, Hal Runkel.
Aturan-aturan sederhana seperti jam tidur atau aturan merapikan mainan sendiri setelah selesai digunakan misalnya, dapat membantu anak memahami pentingnya aturan dan rasa hormat terhadap batasan.
2. Memberi contoh berperilaku baik
Sebagai contoh utama bagi anak-anak di rumah, orang tua perlu turut melakukan kebiasaan dan berkepribadian baik juga.
"Misalnya orang tua selalu menggantung mantel sendiri di lemari saat tiba di rumah, menaruh piring kotor di wastafel, dan tidak berteriak saat marah. Maka sikap ini akan menunjukkan pentingnya contoh kepada anak-anak," ungkap Judy Arnall, penulis buku Discipline Without Distress.
Anak belajar bahwa sama seperti mereka yang memiliki aturan untuk dipatuhi, orang tua juga harus mematuhinya. Saat anak melihat Bunda berperilaku baik, mereka cenderung akan ingin melakukan hal baik yang sama pula.
3. Memberi kesempatan anak membuat keputusan
Memberikan anak kesempatan untuk membuat pilihan sejak usia dini juga membantu mereka belajar bertanggung jawab dan mengembangkan rasa percaya diri.
Ketika anak sudah cukup besar untuk memahami pilihan, Bunda bisa mulai menanyakan pendapatnya sebelum memutuskan sesuatu bersama. Terutama yang berkaitan dengan diri anak sendiri.
Contoh sederhana, tanyakan tentang pilihan piyama yang ingin dipakainya untuk tidur malam ini. Bisa juga Bunda bertanya pendapat anak tentang menu bekal yang diinginkannya besok pagi.
4. Mengajarkan anak untuk berlatih sabar
ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/kokoroyuki
Kesabaran adalah keterampilan penting yang perlu diajarkan sejak dini. Ini bukan sesuatu yang bisa dimiliki secara instan, tetapi perlu dibangun dan dibiasakan, Bunda.
"Secara perkembangan dan neurologis, belajar sabar itu sulit karena anak-anak secara alami ingin memenuhi kebutuhan mereka dengan segera," ujar Michael Osit, EdD, penulis buku Generation Text: Raising Well-Adjusted Kids in the Age of Instant Everything.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mulai mengajarkan kesabaran sejak usia balita. Jangan langsung memenuhi semua permintaan anak.
Misalnya jika anak meminta minuman, berikan jeda sejenak sebelum memberikannya. Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk merasakan ketidaknyamanan menunggu dan belajar mengelola rasa tidak sabar mereka.
5. Mengapresiasi perilaku baik anak
Mengajarkan empati dan kebaikan kepada anak-anak sangat penting untuk membentuk kepribadian yang baik. Jangan lupa untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengajarkan empati pada anak.
"Setiap kali anak menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, orang tua harus memperkuat kecenderungan mereka dengan narasi sederhana," pesan psikiater anak di New York, Lisa Aaron, MD.
Contohnya saat Bunda melihat Si Kecil menutupi boneka mereka dengan selimut, katakan 'Wah, kamu baik sekali menyelimuti boneka ini, supaya dia hangat dan nyaman. Dia pasti tadinya sangat kedinginan'. Kalimat penguatan seperti ini mengajarkan anak untuk lebih memperhatikan perasaan orang lain.
6. Konsisten dalam penerapan aturan
Dikutip dari Harvard Health Publishing, anak-anak juga perlu tahu bahwa aturan yang diterapkan orang tua bersifat konsisten.
Jika sekali waktu orang tua membolehkan anak untuk melompat di atas sofa, sementara di lain waktu melarangnya, anak akan bingung dan terus mencoba melakukannya.
Oleh karena itu, penting untuk menetapkan aturan yang jelas dan konsisten ya, Bunda. Kebiasaan ini sangat membantu anak dalam memahami batasan.
7. Mau berkomunikasi secara terbuka
Menciptakan lingkungan tempat anak-anak merasa aman untuk mengekspresikan diri akan menumbuhkan rasa percaya pada orangtua.
Dikutip dari Times of India, Bunda perlu membiasakan diri untuk mau mendengarkan secara aktif dan memvalidasi perasaan anak, guna membantu mereka mengembangkan kecerdasan emosionalnya sejak dini.
Kebiasaan sederhana ini juga mampu mengurangi rasa frustrasi, memperbaiki perilaku, dan memperkuat ikatan orang tua dengan anak.
Dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan sederhana tetapi efektif ini, Bunda dapat membantu anak memiliki kepribadian yang baik dan membangun kedisiplinan yang positif dalam kehidupan mereka kelak di masa depan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)