Jakarta -
Sebentar lagi anak akan melaksanakan penilaian tengah semester (PTS), Bunda. Lantaran bertepatan dengan bulan Ramadhan, Bunda harus menyiapkan makanan sahur dan berbuka yang bisa meningkatkan konsentrasi serta kecerdasan mereka.
Meningkatkan konsentrasi anak saat ujian merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi orang tua. Konsentrasi yang baik tidak hanya bergantung pada kemampuan intelektual anak, tetapi juga pada kondisi fisik serta mentalnya.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana yang tenang dan nyaman di sekitar anak agar mereka bisa fokus dalam menghadapi ujian. selain itu, Bunda perlu pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup serta mengonsumsi makanan yang bergizi saat sahur maupun berbuka.
Ketika anak mendapatkan nutrisi yang baik, perkembangan otak dan fokusnya pun akan meningkat. Makanan yang kaya akan omega-3 akan meningkatkan fungsi otak dan memorinya. Sementara itu, makanan yang mengandung vitamin B kompleks akan menjaga kesehatan sistem saraf anak sehingga mendukung konsentrasi mereka selama aktivitas belajar.
Makanan sahur dan berbuka puasa untuk anak
Ada beberapa makanan untuk sahur dan berbuka puasa yang bisa meningkatkan konsentrasi belajar anak. Berikut ini rangkumannya:
1. Jangan berikan makanan terlalu manis
Menurut Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Jatinegara, dr. Mira Dewita, Sp.A, waktu sahur dan berbuka sebaiknya menghindari makanan yang terlalu manis. Jika ingin mengonsumsi makanan manis, dr. Mira menyarankan untuk mengonsumsi kurma yang tinggi kandungan air.
"Makanan yang dianjurkan pun baiknya buah-buahan seperti kurma. Selain kurma, anak juga bisa mengonsumsi buah-buahan manis jenis lainnya," katanya pada HaiBunda belum lama ini.
"Meski begitu, makanan manis yang dimaksud bukan berarti yang memiliki kadar gula tinggi seperti cokelat ya, Bunda. Sebaiknya berikan anak kurma muda matang karena mengandung kadar air yang tinggi," sambung dr. Mira.
2. Hindari makanan tinggi minyak
Ketika sahur dan berbuka, hindari makanan yang mengandung minyak terlalu banyak seperti goreng-gorengan. Tidak hanya berminyak, gorengan juga merupakan makanan yang tinggi lemak, Bunda.
Saat berpuasa, perut anak sedang dalam kondisi beristirahat sehingga perlu makanan yang rendah lemak agar usus bekerja dengan mudah.
"Saat puasa, perut dalam kondisi istirahat. Ketika anak diberikan makanan yang mengandung lemak tinggi, usus diminta untuk bekerja lebih berat, padahal lemak sangat sulit dicerna. Jika dibiarkan, anak bisa sakit perut," ungkap dr. Mira.
3. Jangan berikan makanan tinggi garam
Makanan yang tinggi kadar garam juga tidak dianjurkan menjadi menu sahur maupun berbuka puasa untuk anak. Salah satu contoh makanan dengan tinggi garam ini adalah mi instan.
4. Hindari makanan terlalu pedas
Meski beberapa anak bisa mentoleransi rasa pedas, makanan yang terlalu pedas baiknya tidak dijadikan menu sahur maupun berbuka puasa.
"Anak boleh diberikan makanan pedas sebagai teman makan nasi. Namun, jangan beri mereka makanan yang terlalu pedas ya, Bunda," papar dr. Mira.
5. Air mineral
Ketika berbuka puasa, salah satu tradisi masyarakat Indonesia adalah mengonsumsi es teh manis. Ini merupakan salah satu minuman yang mengandung kafein dan tidak baik untuk anak karena berpotensi memperparah penyakit asam lambung.
"Teh mengandung zat adiktif sama seperti kopi. Jadi, sebaiknya anak dihindarkan dari minuman-minuman seperti ini. Selain menyebabkan adiksi, anak yang memiliki penyakit asam lambung juga dikhawatirkan akan terpengaruh," ujar dr. Mira.
Penting untuk mengonsumsi air mineral yang cukup selama berpuasa ya, Bunda. Air dapat menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan memastikan tubuh tetap terhidrasi.
6. Yoghurt
Dikutip dari laman Medical News Today, yoghurt dapat menjadi pilihan camilan yang baik untuk merangsang kecerdasan dan fungsi otak anak setelah waktu berbuka tiba. Produk olahan susu ini merupakan sumber yodium, yang dibutuhkan tubuh untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Yoghurt juga memiliki banyak nutrisi lain yang penting untuk perkembangan otak anak, termasuk protein, seng, B12, dan selenium.
7. Telur
Telur menjadi salah satu makanan bergizi lengkap yang bisa Bunda berikan untuk merangsang kesehatan otak anak saat menghadapi ujian. Telur mengandung nutrisi penting seperti kolin, vitamin B12, protein, dan selenium. Kolin sendiri merupakan nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan otak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)