Jakarta -
Saat menjalani kehamilan ibu hamil makan menjadi bertambah. Tak jarang orang-orang percaya ibu hamil makan dua porsi dengan janin di dalam kandungan. Lantas apakah benar ibu hamil harus makan dua porsi? Simak yuk Bunda, penjelasan para pakar berikut ini.
Mengutip laman BBC, ibu hamil makan dua porsi untuk calon bayinya tidaklah benar. Kepercayaan bahwa makan untuk dua orang adalah ide bagus menyebabkan hingga sepertiga perempuan mengalami kenaikan berat badan yang secara medis dianggap berlebihan.
Tidak hanya berat ini sulit untuk diturunkan setelah melahirkan, tetapi dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius. Ada peningkatan risiko tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan diabetes gestasional.
Selain itu, dapat memengaruhi proses kelahiran, dengan meningkatnya kemungkinan intervensi medis seperti operasi caesar, bahkan berisiko bayi kematian pada bayi setelah lahir.
Profesor Jane Ogden, seorang psikolog kesehatan dari Universitas Surrey, menemukan bahwa beberapa perempuan merasa kehamilan menjadi pembenaran untuk makan lebih banyak.
Jika demikian, ada bahaya bahwa terbiasa makan untuk dua orang bisa membuat sulit kembali ke pola makan normal setelah melahirkan, atau nanti saat menyusui. Banyak perempuan mengatakan bahwa mereka merasa terus-menerus lapar saat hamil, jadi tidak mengherankan jika mereka makan lebih banyak.
Asosiasi Dietetik Amerika melakukan tinjauan terhadap berbagai intervensi untuk membantu perempuan selama kehamilan, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian berhasil, sebagian tidak.
Di Finlandia, perempuan memang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar setelah menerima saran tersebut, namun berat badan mereka tidak lebih rendah. Di Amerika Serikat, beberapa intervensi terbukti berhasil kecuali pada perempuan yang sudah mengalami obesitas sebelum hamil.
Studi lain di sebuah komunitas di Kanada menunjukkan bahwa saran gizi hanya memiliki efek yang terbatas. Dan sebuah tinjauan terbaru terhadap berbagai jenis intervensi menemukan bahwa pendekatan yang mendorong perempuan untuk makan makanan sehat lebih efektif dalam hal mengendalikan berat badan ibu dan hasil kebidanan dibandingkan yang hanya menyarankan berjalan kaki atau olahraga ringan lainnya.
Mengutip laman Muhealth, Courtney Barnes, MD, seorang OB/GYN di Women’s and Children’s Hospital, dan ahli gizi berlisensi Ashley Peterson, MS, RDN, LD mengatakan bahwa ibu hamil makan dua porsi itu salah.
Pada awal kehamilan, tubuh Bunda belum membutuhkan kalori tambahan. Berikut ini rincian kebutuhan berdasarkan trimester, lengkap dengan beberapa saran porsi makanannnya.
1. Trimester pertama
Peterson mengatakan selama trimester pertama, Bunda tidak perlu menambah asupan kalori sama sekali.
“Yang penting adalah kamu berusaha makan dengan pola makan seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, memenuhi kebutuhan protein (sekitar 70–80 gram per hari), dan rutin mengonsumsi vitamin prenatal," tuturnya.
2. Trimester kedua
Peterson menyarankan Bunda untuk menambahkan asupan kalori sekitar 340 kalori per hari.
"Tambahan 340 kalori ini bisa diwujudkan dalam bentuk satu hingga dua porsi susu tanpa lemak atau rendah lemak, dan satu hingga dua ons tambahan porsi protein," jelas Peterson.
3. Trimester ketiga
Peterson mengatakan Bunda menaikkan asupan kalori menjadi sekitar 450 kalori ekstra per hari atau 110 kalori lebih banyak dari trimester kedua.
"Pada trimester ketiga, tambahan 450 kalori ini bisa terdiri dari satu hingga dua porsi susu tanpa lemak atau rendah lemak, satu hingga dua ons protein, dan satu porsi roti gandum utuh atau sereal,” kata Peterson.
Bunda bisa juga mencatat makanan harian atau menggunakan aplikasi penghitung kalori bisa sangat membantu untuk menjaga asupan tetap sesuai kebutuhan.
Selain itu, Bunda juga harus menghindari makanan yang berbahaya untuk ibu hamil. Dr. Barnes merekomendasikan American Congress of Obstetrics and Gynecology sebagai sumber yang baik untuk mempelajari makanan apa saja yang bisa berbahaya bagi ibu hamil.
Makanan yang perlu dihindari ibu hamil
1. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti hiu, ikan pedang (swordfish), makarel raja (king mackerel), atau tilefish.
2. Makanan yang dimasak setengah matang atau mentah. Oleh karena itu, pastikan daging dimasak hingga suhu internal minimum yang disarankan.
3. Produk susu yang tidak dipasteurisasi.
4. Makanan mentah seperti sushi.
5. Sosis, daging olahan seperti lunch meats atau cold cuts, kecuali jika sudah dipanaskan terlebih dahulu sebelum dimakan.
Menurut Dr. Barnes ini penting untuk dilakukan dan dipahami karena beberapa makanan bisa meningkatkan risiko infeksi atau paparan zat berbahaya bagi janin. Dr. Barnes juga merekomendasikan agar ibu hamil tidak makan ikan rendah merkuri menambahkan suplemen minyak ikan ke dalam pola makannya.
Selain itu, Dr. Barnes menyarankan ibu hamil untuk menambahkan sekitar 300 mililiter air ke jumlah itu, atau setara dengan satu hingga dua gelas tambahan. Tambahan cairan ini penting untuk mendukung volume darah janin, cairan ketuban, dan peningkatan volume darah ibu sendiri.
“Sebagian
besar wanita tidak cukup minum air sebelum hamil, jadi saat hamil, mereka merasa seperti minum jauh lebih banyak dari biasanya,” ujar Dr. Barnes.
Hidrasi yang baik membantu mencegah sembelit, mengurangi rasa sakit saat kontraksi, dan membantu proses persalinan dengan meningkatkan volume darah. Dr. Barnes juga membagikan tips sederhana untuk membiasakan membawa air ke dalam botol.
“Saya biasanya bilang ke pasien saya, kalau mereka tidak membawa botol air ke mana-mana, kemungkinan besar mereka sedang mengalami dehidrasi," tuturnya.
Begitulah penjelasan apakah ibu hamil makan dua porsi ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat untuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)